"Jadi nak Rafif semua keputusan ada ditangan Kia, saya sebagai orang tua hanya mendampingi saja. Jadi Kia kamu sudah menjawab nya kan nak?"tanya sang Ayah Kia.

"Iyaa Ayah"jawab Kia.

"Alhamdulillah, saya harap apapun jawaban anak saya, dapat diterima dengan baik oleh nak Rafif dan keluarga"kata Ayah Kia.

"Saya akan menerima apapun keputusan Kia pak, begitupun keluarga saya"kata Rafif dengan tegas dan sedikit tersemyum.

"Bagaimanapun yang menjalani pernikahan ini anak-anak kita pak, jadi sebagai orang tua kita hanya mendampingi saja"kata ibu Rafif.

Semua tersenyum dan saat nya jawaban Kia yang ditunggu-tunggu.

"Sebelumnya Kia minta maaf karna mengulur waktu yang cukup lama untuk menjawab lamaran dari Kak Rafif. Apapun keputusan Kia, Kia harap bisa diterima dengan baik"kata Kia.

Tak jauh dari situ Nana diam-diam menguping dibalik tembok sambil memegang handphone yang tersambung video call ke Zidan.

Sengaja Nana melakukan itu agar Zidan bisa tau, tapi tetap dia tidak menceritakan kepada Satria.

"Setelah Kia mempertimbangkan lamaran kak Rafif, Kiaa...eehm"Kia mulai gugup dan memainkan tangannya.

Tiba-tiba disaat semuanya tengah serius mendengarkan jawaban Kia diluar rumah banyak orang yang sedang berteriak meminta tolong, sontak saja semua nya berdiri dan berlari keluar rumah.

"Tolooooonggg....."teriak orang-orang diluar.

Ketika semuanya ada diluar rumah, ternyata ada seorang jambret yang mengambil dompet tetangga Kia. Reflek saja Kia mengejar sang jambret, tak disangka sang jambret berhenti dan berusaha memukul Kia.

Dengan segala kemampuan taekwondo yang Kia kuasai, Kia berusaha melawan sang jambret.

Bughh

Satu pukulan berhasil mendarat diwajah sang jambret hingga membuatnya jatuh terpental. Kia mulai berisap-siap memposisikan kuda-kuda dengan benar.

Jambret itu berdiri kembali dan mencoba memukul Kia untungnya Kia berhasil menangkas nya walau berusaha dengan sangat keras.

Tiba-tiba saja tangan kiri sang jambret bergerak menyerang Kia kembali tanpa disangka jmbret itu menampar pipi Kia dengan sangat keras sehingga Kia terpental.

Emosi Kia semakin tersulut kembali dan mencoba berdiri lagi.

"Kia, sudah biarkan saja. Biarkan aku yang melawannya"teriak Rafif kepada Kia.

"Diam"bentak Kia dengan sangat keras membuat Rafif bungkam.

Kia berdiri dan mendekat kepada sang jambret kemudian memukulnya dengan tepat.

Bughh

Satu pukulan berhasil lolos diperut sang jambret kemudian Kia menendangnya dengan kaki jenjangnya seperti yang sudah diajarkan dulu di taekwondo.

Dompet yang dipegang sang jambret terjatuh lalu  jambret itu mulai menyerah dan pergi berlari menjauh karna warga sudah ramai.

Kia mengambil dompet itu dan menyerahkan kepada ibu-ibu pemilik dompet. Nana langsung berlari mendekat ke arah Kia dan mmebantu nya. Kia hanya meringis pelan menahan perih diarea pipi nya.

"Kenapa sih Ki, lo harus nekat kalo disamping lo masih banyak cowok-cowok yang bisa bantu"protes Nana kepada Kia.

"Gue reflek Na"jawab Kia.

"Itu aja alasan lo, bosen gue dengernya. Ayo buruan biar gue bantu obatin"kata Nana sambil menuntun Kia.

Ummi nya berlari mendekati Kia sambil menangis, sang adik juga membantu Kia berjalan pelan.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang