『Ketakutan Mereka 1/2』

605 92 70
                                    

Chapter ini saya akan menaikkan 5 Vote untuk kalian, saya harap kalian menvote cerita saya ini jika benar benar mendukung saya dan suka dengan cerita saya!

Ingat, Vote itu gratis. Untuk Kalian para Silent Readers! Jangan malas untuk vote!

Publish Day: 13 February 2021

Count Vote: 35 Vote!

Count Day: Two Weeks

Note: Aku akan bilang dulu.. disini Servant bisa berubah Classnya sendiri tergantung pada Emosi mereka.. jadi jangan bertanya kenapa berubah ubah classnya.

Baiklah... Selamat Baca~

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

[<Shwazer Pov>]

Shwazer: "Lanjutkan!" Ucapku

Beberapa menit kemudian setelah Verilicer menjelaskan tentang Rudra Nam Ul Nasca, beberapa hal yang Shwazer tahu tentang Rudra Nam Ul Nasca ini. Dan tidak ada hal menarik bagi dirinya karena itu membosankan.

Mungkin Rudra Nam Ul Nasca ini bisa menjadi batu loncatan bagi Anggotanya atau Rimuru, sesudah itu Verilicer kembali ke pekerjaannya yang dulu yaitu pengawal Shwazer.

Note: Saya tidak akan memberikan Spoiler untuk kalian, karena ada beberapa dari kalian tidak akan menyukai Spoiler!

Setelah itu Shwazer pergi ke kamarnya dan tidur karena tidak ada hal yang harus di buatnya.

[<Gilgamesh Pov>]

Aku keluar untuk melihat tempat ini, sudah waktunya bagi Raja untuk melihat Zasshu berkeliaran.

Aku melihat ke kanan ada Enkidu menemaniku, juga beberapa Zasshu menemaniku yaitu Astolfo, Scáthach dan Derverich.

Biarlah setidaknya mereka sedikit lebih kuat dari para Zasshu yang merangkak di tanah, aku melihat sedikit jauh di arah kiri.

Melihat pemimpin kota ini keluar dari sebuah bangunan, saat aku ingin menuju ke sana tapi ada yang menghalangiku. Mahkluk ini seperti manusia tapi ada dua tanduk dan rambut berwarna merah.

Aku ingat informasi yang di berikan kepada bocah yang bernama Shwazer itu, kalau tidak salah namanya Benimaru.

Gilgamesh: "Apa maumu Zasshu!?" Ucapku kepadanya.

Benimaru: "Seharusnya itu kataku, apa maumu mendekati Rimuru-sama!?" Balas ucapnya kepadaku.

Gilgamesh: "Heh.. akan kujawab itu Zasshu! Itu bukan urusanmu! minggirlah dari hadapanku sebelum kau menyesali!." Ucapku kepadaku.

Benimaru: "Maaf tapi aku tidak bisa, apalagi membuat Rimuru-sama kelelahan. Sudah cukup untuk itu." Ucapnya kepadaku sambil menatap tajam kearahku.

Gilgamesh: "Tch.. kalau begitu jangan menyesali apa yang kau lakukan Zasshu!" Ucapku dan membuka Gate of Babylon.

Kemudian senjata keluar dari riak emas dan menembak senjata itu kearah Benimaru dengan kecepatan cahaya, cih aku benci mengakui tapi bocah Shwazer itu memperkuat Gate of Babylon ku.

Benimaru mulai menghindari sebisa mungkin, tapi itu tidak lama sampai senjata yang aku tembakan dari riak Gate of Babylon mengenai tubuh dia.

Dia sepertinya berhenti sebentar, mungkin dia meminta bantuan kalau aku tidak salah. Detik kemudian tiga bantuan datang.

Mereka ada tiga 1 perempuan dan 2 laki laki, perempuan terlihat memakai baju ungu dengan satu tanduk hitam. Satu lagi seorang pria yang memiliki satu tanduk dengan kulit coklat. Terakhir mirip dengan manusia tapi aku bisa merasakan bahwa dia itu iblis dengan rambut hitam sedikit garis merah.

Shwazer is Born: The CreatorWhere stories live. Discover now