1 | Awal dari semuanya

67.3K 4.1K 2.3K
                                    

Pagi ini Jeno 15 tahun lagi asik jalan-jalan sama Mommy-nya ke mall. Gatau ngapain. Cuma sekedar muter-muter kesana kemari gaada tujuan. Tiba-tiba Jeno minta masuk ke toko buku.

Begitu masuk di sana Jeno izin ke Mommy-nya yang lagi sibuk milih-milih buku bisnis kalau dia mau ke kumpulan rak buku novel. Setelah Jaemim udah ngasih izin, dia langsung ngacir.

Jeno tertarik sama sebuah buku berwarna navy. Begitu dia baca sinopsisnya dia langsung seret Mommy-nya buat bayar buku itu. Setelahnya Jeno banyak diam sampai mereka tiba di rumah.

Di rumahpun si Jeno udah kabur ke kamar. Jaemin sendiri cuma maklum sama bocah lanang kesayangannya. Palingan juga kangen sama makhluk gembil berbulunya, Seol, Nal dan Bongshik.

Malamnya pun di meja makan Jeno banyak diam waktu disuapin Mommy-nya. Setelah makan malam Jaemin yang masih keheranan langsung mendatangi Jeno di ruang keluarga sehabis menyelasaikan tugasnya untuk merapikan meja makan.

Melihat kedatangan Jaemin, Jeno cuma nyium bibir Mommy-nya terus balik lagi fokus ke TV. Jaemin yang melihat kebungkaman Jeno pun berinisiatif membaringkan kepala anaknya di pahanya.

"Baby kenapa? Tumbenan diem mulu. Mommy ada salah?" Tanya Jaemin. Jeno menggeleng, "nggak Mom, Jeno cuma kepikiran sama novel tadi" katanya sambil menunjukkan bagian belakang buku baru yang sedari tadi dia tenteng kemana-mana.

Jaemin baca sinopsisnya sebentar kemudian langsung memasang muka kaget ala-ala sinetrin azab. Damn, Jaemin mana tau kalau Baby-nya ini bakal milih buku bertemakan penyimpangan seksual anak dan ibu.

"Mommy marah?" Tanya Jeno begitu lihat raut ibunya yang aneh bentuknya. "Hm? Nggak... cuma ya... gimana ya Baby... Mommy speechless" jawab Jaemin sambil terus berusaha menenangkan diri.

Ya dia tau hubungannya sama Jeno juga gak bisa dibilang normal. Mana ada anak seumuran Jeno yang nyium ibunya di bibir? Jujur saja Jaemin sebenarnya sayang kepada Jeno lebih dari ibu dan anak, dia mencintai putra semata wayangnya

Eak. G

"Mommy suka Jeno?" tanya Jeno tiba-tiba, pertanyaan yang jelas gabisa dijawab Jaemin. Jeno melihat itu cuma gumam pelan gak jelas, sebelum akhirnya membuka mulut.

"Mommy, Jeno umur 15 tahun, udah paham ini itu Mommy. Jeno suka mommy, lebih dari ibu-anak. Itu kayak, gimana ya? Jantung Jeno tuh deg-degan gitu. Dada Jeno juga sakit kalau lihat Mommy deket-deket sama client cowok" kata Jeno, "and mom you should know that you're too beautiful to be neglected :) I love you, Mom, more than a mother, I love you as a man, not as your son"

Jaemin cuma bisa ngelus kepala Jeno sebentar kemudian nyuruh Jeno duduk. Jeno mah iya-iya aja lihat Mommy-nya yang lagi nangkup pipi dia sambil senyum manis.

"Wah Mommy gak nyangka bakal secepat ini Baby Jen sadar. You're not alone, baby, i love you too, more than as your mother" katanya. Jeno pun dengan berani memajukan kepalanya, mendekatkan bibirnya dengan ibunya. Jeno grew up too fast, badannya yang lebih besar dari ibunya mengangkat tubuh ibunya untuk diletakkan di atas pangkuannya.

Mereka bergelut lidah sampai Jaemin mendorong wajah Jeno pelan. Dengan nafas tersengal, Jaemin memeluk kepala anaknya ke dadanya, memperdengarkan detak jantungnya yang berdebar lebih kencang dari biasanya.

"Baby Jen... dengar, kan? That's what i feel to you" katanya sambil membelai samping kepala Jeno. Berusaha memberitahu secara non-verbal bahwa tidak apa bagi Jeno mencintai ibunya karena nyatanya mereka saling mencintai.

"Mommy, i love you"

"Love you more, baby"

"Mommy, i'm a man"

Mommy ● Nomin.•☆Where stories live. Discover now