[25] THE DAY

110K 15.4K 27.3K
                                    

.
.

Selalu ya ges yaa, kalian KBL (Keren banget lochhhh)😍😍

Ada yang nungguin cerita ini? Absen dulu atuh yuk dengan komen emot ke-5 di hape kamuu!!

Question of the day is :

1. Pernah megang uang terbanyak berapa?

2. Kartun favorit?

3. Lebih suka youtube atau tiktok?

4. Lebih suka kopi atau teh?

BLUE LOVE YUKK💙💙

Happy reading💗

*****

"Kami bertiga saksi matanya pak."

"Iya pak betul. Untung kami datang tepat pada waktunya sehingga belum terlaly jauh. Tapi walau begitu, tindakan dua remaja itu sangat tidak pantas pak."

Pria yang tengah mereka ajak bicara mengangguk-angguk, 'kan kepalanya. Sepertinya beliau adalah sosok yang paling di hormati di kampung ini di lihat dari orang-orang yang menjaga tutur bahasanya bila berbicara dengan beliau.

"Iya saya paham." Pria itu kemudian menghampiri Gama dan Gadis yang tengah di kawal oleh beberapa orang warga. "Jadi benar kalian melakukan hal yang tidak senonoh di kampung kami?"

"Tidak senonoh apanya sih! Kita gak ngapa-ngapain, berapa kali harus saya bilang!" Amarah Gama akhirnya meledak, setelah di paksa untuk mengaku oleh banyak pihak padahal sama sekali tak melakukan apapun yang mereka tuduhkan.

"Tidak ngapa-ngapain apanya, kami punya mata yang bisa menilai tindakan tidak senonoh kalian!" seru salah satu orang yang memergoki keduanya.

"Pak kami sudah jujur, kami gak ngapa-ngapain. Tadi saya mau nolong dia yang kakinya ke kilir terus gak sengaja malah ...."

"Alasan! Tidak mau tahu, kalian hubungi orang tua kalian untuk kemari dan menyelesaikan segala permasalahan ini!"

"Bener itu!"

"Iya cepetan!"

"Hand ... handphone saya hilang," cicit Gadis.

"Saya gak bawa handphone," sahut Gama dengan malas.

Lalu bapak-bapak itu saling pandang.

"Saya rasa pernikahan ini tidak bisa di tunda lagi, harus segera di lakukan atau akan mencoreng nama baik kampung kita pak. Salah satu dari kami bisa menjadi wali."

"Betul tuh pak!"

"Iya pak betul!"

Keduanya sontak panik.

"GAK MAU!"
"GAK SUDI!"

"Enak saja tidak mau bertanggung jawab atas apa yang sudah kalian lakukan di atas tanah kami."

"Tapi ...."

"Kami tidak mau tahu, besok kalian harus menikah!"

"APA?!"
"APA?!"

*****

Gadis mondar-mandir di dalam kamar yang salah seorang warga sediakan untuknya, perasaannya luar biasa gelisah. Tragedi macam apa ini? Kalau ini mimpi, siapapun tolong bangunkan tidurnya. Ia tidak ingin terjebak dalam mimpi buruk ini!

GAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang