[16] CARI GARA-GARA

110K 15.3K 13.7K
                                    

H. A. I

Gak lama kannnn updatenyaa🤪🤪

Jujur ini lagi sakit gigi soalnya abis dibenerin gituu gusinya, maaih nyut2an, tapi aku inget perjuangan kalian yg udah SPAM di part sebelumnya. So, part ini untuk kalian semua guyss💗💗

Jadi, mari beekomentar tiap PARAGRAF untuk saling menghargai😊

QUESTION OF THE DAY :

1. Kalo jadi cowok, kamu mau ngapain?

2. Suka bunga atau cokelat?

3. Suka lagi galau atau happy?

4. Series atau film?

BLUE LOVENYA BESTIE💙💙

Happy reading, dear💗

***




"Mereka kok berantem lagi?"

"Emang gitu tradisinya kalo ketemu."

"Emang gak ada yang misahin?"

"Ada, aku sama yang lain udah berusaha misahin tapi gak bisa."

Gadis menatap Lintang dan Elsa secara bergantian. Ingin ikut bertanya tapi takut kena marah oleh Elsa. Alhasil ia hanya menjadi wasit bagi keduanya.

Lintang yang pertama menyadari kebingungan di wajah Gadis. "Tanya aja Dis."

Kedua bola mata Gadis berbinar. "Gama sama Gavin beneran adik kakak?"

Lintang menyandarkan tubuhnya pada dinding di belakang tubuhnya. "Secara teknis, iya."

"Tapi kok ...."

"Mereka sodara tiri. Bokap Gama, ya bokap Gavin. Tapi nyokap Gama bukan nyokap Gavin. Kurang lebih kayak kita," sela Elsa.

Gadis membulatkan bibirnya. "Tapi kok gak akur?"

"Ya lo pikir kita emang akur?" sergahnya.

Lah iya ya. Gadis menggaruk belakang kepalanya.

"Lo ngapain sih ngintilin kita ke sini," sewot Elsa.

"Karena gak tahu harus sama siapa lagi."

"Ya tinggal pergi ke kelas lo 'kan bisa."

"Babe," tegur Lintang. "Gak apa-apa kalo dia mau ikut kita."

Barulah Elsa bisa tenang.

Salahnya juga sih, alih-alih kembali ke kelasnya ia malah mengikuti Lintang dan Elsa yang pergi ke gedung belakang. Ya, awalnya mana tahu ia kalau keduanya bakalan apel kayak gini. Untung Lintang baik, tidak mengusirnya. Padahal sejak tadi Elsa sudah mati-matian ingin kembuat dirinya pergi.

"Mereka emang gak akur sejak dulu ya?" tanya Gadis sekali lagi.

"Sejak satu tahun yang lalu tepatnya. Sejak Gavin milih pergi ninggalin kita semua?"

"Kenapa?" tanyanya ingin tahu.

"Sumpah ya lo kepo banget!" Elsa melipat kedua tangannya di depan dada seraya menatap Gadis dengan sengit.

"Pengen tahu doang," gumamnya.

Ponsel Lintang tiba-tuba berbunyi, setelah melihat siapa yang mengiriminya pesan cowok itu lantas menatap kedua cewek yang ada dihadapannya dengan serius. "Dis gue sebenernya pengen jelasin semuanya, tapi mereka lagi butuh gue."

GAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang