tiga

2.5K 183 6
                                    

...

"Aki-chan... Kau baik-baik saja?" Kiri-nee memeluk ku hingga sesak..Aku sudah cuti selama seminggu penuh dan menyelesaikan ujianku tanpa terkendala.

"Kiri-nee .. Aku tidak bisa bernafas.." ujarku kesulitan. Ia langsung melepaskan ku dan tersenyum canggung di hadapanku.

"Gomen Aki-chan.. Aku sangat takut terjadi sesuatu yang buruk padamu kemarin." Darimana Kiri-nee tahu? Seingatku aku tidak pernah menceritakan padanya.

"Apa Aki-chan tidak tahu? Onii-chan yang memberitahuku. Apa Kazu-chan menyakiti mu kemarin?" Kedua tangannya hinggap di bahuku.

"Kazu-c..chan?" Gagap ku.. ternyata Kiri-nee memang sangat suka memanggil semua dengan chan. Bahkan Fujiwara-san juga?

Aku ingin tertawa tapi itu tidak sopan kalian tahu?

"Tu..tunggu.. Onii-chan?" Aku memiringkan kepala.. "Jangan bilang.."

Kiri-nee mengangguk. Aku tidak menyangka jika Eiji-san ternyata adalah kakak Kiri-nee. Kalian tahu kan? Sikap mereka sangat berbeda jika di lihat sekilas. Mungkin aku yang terlalu dangkal dalam menilai seseorang.

"Aku baik-baik saja Kiri-nee.. ﹰFujiwara-san sangat baik padaku.." jangan teruskan Akira.. kau akan mempermalukan dirimu..

"Oh ya?" Senyum Kiri-nee jahil..

"Tidak.. bukan itu.. hanya saja.. Fujiwara-san tidak menyakitiku.. aku justru sangat berterima kasih padanya sudah membantu saat itu." Ungkapku.

Jika di pikir... sudah kah aku mengucapkan rasa terima kasihku?

Kiri-nee mengangguk. Kami kembali ke pekerjaan kami masing-masing. Tapi sebelum itu terjadi Kiri-nee mengejutkanku, "Oh ya Aki-chan.. Kazu-chan sedang menunggumu. Kau bisa mengantarkan pesanan ini untuk nya kan?" Kiri-nee menyodorkan nampan dengan dessert dan pervait. Aku tersenyum kikuk tapi tetap melakukan apa katanya.

"Fujiwara-san.. ini pesanan anda.." ucap ku dengan sopan. Aku meletakkan nampan silver di tangan ku dengan hati-hati.

Tenanglah jantungku.. dalam hati merutuki detak jantung yang berkali lipat dari biasanya.

...

"Akira. Kau bekerja disini? Kebetulan sekali." Ucap Kazusa enteng. Eiji yang mendengarnya tertawa dalam hati. "

Bukankah kau yang mencari tahunya?" Ejek Eiji dalam hatinya.

Tapi begitulah Kazusa, diam-diam selalu memperhatikan dan menjaga sesuatu yang dianggapnya menarik, atau lebih dari ini?

"Ya.. Maaf Fujiwara-san, Aku harus kembali ke belakang." Pamit Akira sopan membungkuk sedikit.

"Tunggu.. Bukankah kau masih ada ujian besok? Ini sudah waktunya kau tidur?" Lirik Kazusa pada tangan kirinya. Tidak baik bagi seorang pelajar sekolah untuk bergadang semalaman apalagi besok ia masih harus mengasah otaknya. Ini pasti sangat melelahkan bagi Akira.

"Katakan pada atasan mu aku akan mengantar mu pulang." Akira tersentak, ia tidak mengira Kazusa akan melalukan ini.

"Tidak perlu Fujiwara-san, Aku akan pulang sendiri. Aku akan baik-baik saja. Lagipula aku harus mengisi absensi ku, dan besok adalah ujian terakhirku yang paling mudah. Jadi.. Gomen Fujiwara-san." Tolak Akira dengan halus.

"Kazusa-san. Jika kau tidak keberatan kau bisa menunggu dia pulang. Mungkin dengan begitu ia tidak akan terganggu." Bisik Eiji di telinga Kazusa. Pria Alpha polos(?) itu dan hanya menurut saja.

Alpha Mate ✔Where stories live. Discover now