Berita dari Ning

316 26 6
                                    

Kediri

Sudah hari kedua Kairo menetap di pesantren Tahfidz yang ada di Kota Kediri. Kairo dan Ustadzah Maemunah sampai di stasiun Kediri tepat pukul 9 malem, mereka kemudian dijemput oleh salah satu ustadz yang diperintahkan langsung oleh pak Kiayi. Setelah sampai di pondok pesantren rasa curiga menghampiri benak Kairo, mereka berdua singgah di sebuah rumah yang berada di area pondok.

"terimakasih ustadz sudah menjemput kita malem-malem gini..." ucap ustadzah Maemunah pada seorang ustadz yang diketahui bernama ust Faisal

"sama sama ning....ini titah pak Kiayi juga, ya sudah saya undur diri silahkan istirahat...." Jawab ust Faisal..

Kairo tersontak kaget mendengar ust Faisal memanggil ustadzah Maemunah dengan sebutan ning..apa jangan-jangan...

"ustadzah...kita tidur di kamar santri mana ya...?" basa-basi Kairo bertanya pada ustadzah Maemunah...

"kita tinggal di rumah ini Kai...di kamar ustadzah...."jawab ustadzah Maemunah dengan senyuman

"jangan bilang kalau ustadzah ini putrinya pak Kiayi..."

"haha...ustadzah enggak bilang, itu Kairo sendiri loh yang bilang..."

"jadi bener...?"

"hayu ah masuk ustadzah udah capek pengen istirahat,,,"ajak ustadzah Maemunah

Kairo hanya menatap ustadzah Maemunah dengan perasaan tanda Tanya, ia hanya mengekor di belakang ustadzah Maemunah. Setelah sampai di dalam rumah bertemu dengan pak Kiayi dan bu nyai barulah Kairo mendapat jawaban yang ia pertanyakan dari tadi...

~~

Pagi itu, setelah subuh Kairo menjalankan rutinitas para santri untuk murojaah dan menyetor hafalan langsung kepada ustadzah yang ada di sana bahkan menyetor langsung kepada ibu nyai. Rasa semangat Kairo menggebu, para santri di sini rata-rata sudah hafal lebih dari 20 juz dan kebanyakan mereka berusia di bawah Kairo hal itulah yang membuat ia sangat bersemangat. Selama dua hari di pondok ini, Kairo sering berdiskusi dengan santri di sana, bahkan kairo sudah mempunyai teman. Kairo mendengarkan kendala kendala yang dialami para santri ketika menghafal dan cara mengatasi kendala itu, ia menjadi faham bagaimana menjaga hafalan agar tidak mudah lupa.

Setelah seharian berada di area santri, ia diminta menemui ustadzah Maemunah dikediaman nya. Ustadzah Maemunah berencana mengajak Kairo untuk keliling kota Kediri. Ia sendiri tidak tidur di rumah ustadzah Maemunah karena suungkan dan segan, ustadzah Maemunah sudah memaksa kairo agar menetap bersamanya, namun Kairo menang atas perdebatan ini, akhirnya Kairo tidur bersama salah satu ustadzah yang ada di sana berbaur langsung dengan para santri untuk menghafal Qur'an..

Jam menunjukan pukul 2 siang, kairo menunggu di gerbang pondok, sejurus kemudian sebuah mobil kecil berhenti di hadapan Kairo, terlihat ustadzah Maemunah ada di kursi pengemudi..

"Kai...hayu masuk..."

"iya ustadzah..."

Ustadzah Maemunah melajukan mobilnya keluar melintasi gerbang pondok...

"kita mau kemana ustadzah...?"

"hem...kita cari tempat makan dulu aja ya..."

"ok ustadzah..."

Tiba-tiba kairo mendapat panggilan telepon...ia lihat layar hpnya, rupanya dari Ning Tiara....

"maaf ustadzah, Kairo izin jawab telepon dulu...."

"silahkan kai..."

Kairo segera menekan tobol jawab...

"waalaikumsalam ning...ada apa ya..."

Antara Riyadh dan KairoWhere stories live. Discover now