Kampung Inggris

318 30 6
                                    

Hari ini hari keempat Kairo berada di pesantren Tahfidz ustadzah Maemunah, dua hari terakhir, Kairo menyibukan diri dengan 'sengaja' agar ada alasan untuk tidak menerima pesan dari siapa pun, apalagi ning Tiara, ia matikan hp nya untuk sementara waktu, ia lebih focus menghafal Qur'annya, sesekali ia telepon ummi nya menggunakan wartel pondok yang lebih murah. Rasa tidak enak hati menyergap Kairo terhadap ning nya, namun ia mengambil keputusan ini untuk lebih focus, ia harus melupakan kejadian dua hari lalu, jika ia tetap menyalakan hpnya, ning Tiara pasti menceritakan kedatangan Riyadh ke rumahnya, dan itu menambah fikiran Kairo, apalagi menyangkut hatinya yang pasti tidak akan baik-baik saja. Kairo bersikeras berusaha ikhlas, toh pemuda itu juga bukan siapa-siapa Kairo, namun apalah daya ia, kadang ada saja rasa sakit di hatinya, entah mengapa...

Ustadzah Maemunah menghampiri Kairo yang sedang berada di teras masjid...

"assalamualaikum Kai...."

"waalaikumsalam ustadzah..."

"nanti jam 8 siap-siap ya, kita ke kampong Inggris..."

"ok siap ustadzah"

Angin segar menerpa Kairo, saatnya ia merefresh diri dan fikirannya bertemu dengan suasana baru, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk menambah sedikit wawasannya tentang bhs Inggris yang mungkin ia dapat di sana...

"oh iya, ning Tiara kemarin telepon, katanya hp mu tidak aktif..."

"oh iya ustadzah...lagi mati hpnya...hehe..."

"hem...dia pengen bicara sama kamu, nanti kalau dia telepon lagi aja ya...kemaren ustadzah kebetulan sibuk, jadi enggak sempet ngasih tau kamu..."

"oh iya ustadzah terimakasih..."

"ya sudah, Kairo siap-siap, ustadzah tunggu deket gerbang pondok ya, bawa mukena kita kemungkinan lama..."

"siap ustadzah..."

Kairo bergegas menuju kamarnya dan mempersiapkan diri. Selang beberapa menit, ia sudah berada di dekat gerbang pondok. Ia tidak mau ustadzah Maemunah menunggu lama....

Ustadzah maemunah datang dengan mobilnya, Kairo pun masuk ke dalam mobil dan mobilpun meluncur keluar melewati gerbang pondok....

~~

"ustadzah kairo boleh bertanya...?"kairo memecah keheningan, sepuluh menit di dalam mobil, mereka berdua sibuk dengan fikiran masing-masing...Kairo dengan Qur'annya, ustadzah Maemunah focus menyetir

"oh iya mau Tanya apa kai..."

"ustadzah asli Jawa...? Kok enggak medok ya...hehe"

"ha...ha...mungkin Kairo orang yang ke berapa puluh nanya seperti itu...ustadzah asli Sunda, orang tua ustadzah juga sama, nahkan abi itu satu pondok dulu dengan Kiayi Shobar di Banten, Cuma qodarullah ternyata mengemban tugas untuk menyiarkan agama Islam teruatama Al-Qur'an di Kota Kediri ini...abi ustadzah sewaktu ustadzah masih Sd itu hijrah ke Jawa, dan jodohnya sama kota Kediri, ada yang mewakafkan tanah, nah waqif nya ini ngasih amanah untuk dijadikan sebuah pesantren dan berjodohlan dengan Abi ustadzah sehingga menjadi pengasuh di pondok tahfidz itu..."

"oh..gitu..."

"jadi Kairo...berkelanalah....dan syiarkan Islam tidak hanya di daerah Kairo sendiri...coba cari pengalaman baru ke daerah lain...bukannya Nabi Muhammad pun hijrah dari Makkah ke Madinah..."

"hem..seperti ustadzah juga dari jawa Timur ke Jawa Barat ya..."

"ya bisa dikatakan seperti itu...tapi lebih tepatnya kalau ustadzah kembali pulang ya..haha..ha..."

Kairo mendapat satu lagi nasihat penting dari ustadzah Maemunah...

Hampir satu jam perjalanan, mereka pun akhirnya sampai. Ustadzah Maemunah memarkirkan mobilnya di salah satu tempat makan, rencananya sahabat dari ustadzah Maemunah akan menemuinya di sana...

Antara Riyadh dan KairoWhere stories live. Discover now