18

414 47 12
                                    

Sesampainya dirumah Chaeyeon, Sakura gak mampir karna udah disuruh pulang sama suaminya. Wonyoung langsung tidur ditemenin Chaeyeon dikamarnya. Cuaca lagi ga bagus, angin kenceng dari arah barat. Hujan deras disertai petir menggelegar didaerah itu.

Pukul 21.00 Chaeyeon kebangun trus buka hp diatas nakas. Chaeyeon ngeliat banyak panggilan masuk dan pesan dari Changbin. Begitupun hp milik Wonyoung. Chaeyeon langsung lari kebawah buka pintu. Ngeliat Changbin duduk disamping mobil sambil ujan-ujanan. Chaeyeon mengambil payung lalu berjalan menuju Changbin. Lalu keinget kalo Changbin gapernah bawa kunci rumah karna Chaeyeon sendiri tidurnya selalu malem.

"Kenapa diluar?" Tanya Chaeyeon saat melihat Changbin basah kuyup sambil nyenden mobil.

"Ayo masuk." Chaeyeon membantu Changbin berdiri kemudian berjalan menuju rumah.

Saat masuk kerumah Chaeyeon langsung mengajak Changbin menuju kamar ga peduli lantai ikut basah yang penting Changbinnya sudah ganti baju. Chaeyeon langsung menyerahkan handuk dan mengambil pakaian kering.

"Ganti baju dulu." Ucapnya saat Changbin terus menatap dirinya.

Merasa tak ada pergerakan Chaeyeon langsung melepas jas dan semua pakaian Changbin. Mengeringkan badan Changbin menggunakan handuk dan memakaikan pakaian kering. Mengeringkan rambut Changbin menggunakan hairdryer miliknya.

"Sejak kapan kamu diluar?"

"Sejak jam lima." Chaeyeon menghela nafas saat tau Changbin pulang tepat waktu.

"Kenapa ga nunggu dimobil aja?"

"Gamau." Chaeyeon selesai kemudian membersihkan lantai kamarnya yang basah.

"Aku mau bersihin lantai, kamu tunggu disini aja."

'Yang pingsan siapa yang bakal sakit siapa.' Batin Chaeyeon sambil membersihkan lantainya.

Selesai membersihkan Chaeyeon berkutat didalam dapur memasakan bubur dan membuatkan teh hangat untuk Changbin. Sekecewa apapun Chaeyeon soal dokter perempuan tadi, dia tetap seorang istri yang harus berbakti sama Changbin.

Chaeyeon kembali kekamar membawa bubur dan teh. Sesampainya dikamar ia melihat Changbin yang menggigil dibawah selimut. Chaeyeon menaruh tangannya diatas dahi Changbin.

"Kamu demam, ayo makan." Chaeyeon menyuapi Changbin dengan telaten.

"By?" Panggil Changbin.

"Iya?"

"Maafin aku."

"Maaf?" Chaeyeon menatap Changbin.

"Maaf karena aku pernah kecewa sama kamu, maaf karena aku ga merhatiin kamu akhir-akhir ini. Maaf selama ini aku berubah, dan maaf juga buat tadi dirumah sakit." Changbin menunduk.

"Kecewa boleh yang ga boleh berlarutnya. Kalo bosen bilang bukan nyari pelarian sayang." Jawab Chaeyeon.

"Maaf, aku nemenin dokter Hyena juga karna disuruh. Aku gatau kalo ternyata dia rencana deketin aku."

"Makanya pake otak."

"Maaf by maaf." Chaeyeon menghela nafas kemudian menatap Changbin.

"Aku ngerti kok, jangan minta maaf ke aku. Tapi ke Wonyoung, Wonyoung lebih kecewa ke kamu daripada kecewanya aku."

"Gimana cara minta maafnya?" Chaeyeon mengendikan bahu.

"Kamu dulu baru Wonyoung." Lanjut Changbin.

Chaeyeon menatap tajam kemudian menyerahkan gelas berisi teh hangat pada Changbin.

"Emang aku pernah marah ke kamu?" Changbin menggeleng.

Your Warmth [Chaeyeon x Changbin]Kde žijí příběhy. Začni objevovat