206 24 2
                                    

number : two

Younghyun pun mengusap rambut hitamnya. Akhirnya, tugas miliknya pun selesai. Walaupun sudah selesai, sama saja ia tidak bisa tidur. Sisa dari semua kopi yang ia minum semalam belum keluar dari badannya. Sebelum ia mendekati keranjangnya, ia melihat jam yang berada di night standnya. 05:44.

"Bentar lagi juga ada kelas." Gumamnya. Younghyun memutuskan untuk keluar lebih pagi, maka ia dapat mengelilingi kampus.

Younghyun pun bergegas mandi. Setelah mandi, ia menaruh tugasnya di tasnya. Younghyun pun membawa kameranya pagi ini.

Setelah mengeluari apartemennya, Younghyun menaruh kuncinya didalam tasnya. Mengeluari lobby apartemen, ia dapat merasakan angin pagi hari Seoul. Ah, seharusnya dia menggunakan jaket hari ini.

Saat Younghyun sedang berjalan, ia melihat toko roti yang biasanya ia datangi buka. "Oh, jam segini sudah buka?" Gumam Younghyun. Younghyun pun memasuki toko roti tersebut. "Eh, tumben pagi.." kata Kevin. Younghyun pun menganggukan kepalanya. Younghyun pun mendekati counter, "Hyung-" sebelum Younghyun menyelesaikan perkataanya, ia disuguh Younghyun sebungkus croissant. "Apa sih, orang mau pesen muffin blueberry sama kopi." Jawab Younghyun. Kevin pun menghelakan nafasnya.

Langit pun agak menggelap hari ini, Younghyun memutuskan untuk makan di tempat hari ini, mungkin karena ia memiliki banyak waktu dan makanannya tidak akan dimakan Jae. Sambil menunggui order-annya, Younghyun mendengar handphonenya yang berbunyi. Ah, Kim Wonpil pun mengirimnya sms. Younghyun tidak berfikir dalam tentangnya, paling hanya Wonpil yang mencarinya.

Setelah mendapatkan pesanannya, Younghyun pun menduduki tempat duduk terdekatnya. Saat sedang membuka bungkus muffinnya, Younghyun mendengar suara turunnya hujan. Younghyun pun menghelakan nafasnya, seharusnya ia membawa payung hari ini.

Tetapi Younghyun juga tidak memikir kannya terlalu dalam. Setelah menyelesaikan makanan dan minumannya, Younghyun mengelilingi toko roti tersebut. Ia menyiapkan kameranya agar kalau ia mendapatkan refrensi ia tidak terlalu kesusahan.

Beberapa menit pun berjalan, Younghyun tidak dapat menahan kesabarannya, kelas pagi ini akan memulai 50 menit lagi. Walaupun itu tidak terlalu cepat, Younghyun selalu berfikir betapa cepatnya dunianya berotasi. Saat mengeluari mengeluari toko roti tersebut, Younghyun melihat perkerja kemarin yang bernama "Sungjin" yang basah kuyup dengan payung di tangannya. Younghyun yang masih melihat kelilingnya, menunggu untuk hujan yang turun deras tersebut meredam.

Saat Younghyun membuat kontak mata kepada perkerja tersebut, Younghyun pun menyapainya. "Ah, annyeonghaseyo.." kata Younghyun, "oh, annyeonghaseyo.." jawab Sungjin. Younghyun pun memperhatikan Sungjin yang berusaha mengeringkan dirinya. Saat Sungjin sadar bahwa Younghyun memperhatikannya, ia pun mengeluarkan suaranya. "Ah, kau terlihat kesusahan, ada yang bisa ku bantu?" Tanya nya. "Oh, tidak, aku hanya kesusahan untuk pergi ke kampus.." senyum Younghyun.

Sungjin menatap hujan diluar yang menurun sangat deras, payung hitamnya, lalu Younghyun. Sungjin memutuskan untuk meminjamkan payungnya terhadap Younghyun. "Nih, gunakan saja payung ku" Sungjin pun memberi Younghyun payungnya. Younghyun menatap intens mata Sungjin. "K-kau serius?" Tanya Younghyun, "mengapa aku bercanda?" Tanya Sungjin. Younghyun pun membawa tanggannya untuk mengambil payung tersebut dari tangan Sungjin. "Ah, terima kasih..." senyum Younghyun. "Oh, tidak apa-apa." Senyum balik Sungjin. Younghyun mengibas payung basah tersebut lalu membukanya. "Ah, aku duluan, terima kasih ya!" Kata Younghyun, Sungjin tidak bisa menahan senyumannya.
————————————————————
Setelah melihat sang lelaki tersebut pergi menggunakan payungnya, Sungjin memasuki toko roti milik ibu nya itu. Seperti biasa, ia melihat Kevin yang sedang berada di belakang membuat adonan. "Ah, Sungjin-ssi, kau telat hari ini?" Tanya Kevin. "Maaf hyung, hujan hari ini sangat deras." Jawab Sungjin, Kevin pun bersenyum lebar, "tidak apa-apa, ini juga hari kedua mu berkerja disini. Oh iya, Bernard-ssi hari ini tidak bisa datang, ia harus pergi keluar negeri selama 4 hari." Kata Kevin, "oh, mendadak sekali." Jawab Sungjin, Kevin pun menganggukkan kepalanya.

Sungjin pun pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya yang basah tersebut, untungnya hari ini Sungjin membawa baju cadangan. Setelah ganti, Sungjin pergi ke ruangan belakang untuk membantu Kevin. "Oh iya hyung, kau terlihat sangat akrab dengan lelaki yang sering kesini pada pagi hari itu." Sungjin pun memulai percakapan lagi diantara mereka berdua. "Oh, iya, dia sudah dari lama sekali sering kesini. Dia biasanya kesini buat sarapan." Jawab Kevin. 'Sarapan? Ia bisa makan sebanyak itu?' Batin Sungjin. "Oh iya, dia namanya Younghyun, coba aja deketin dia, dia keliatannya seumuran kok sama kamu." Kata Kevin, "ne... hyung.." jawab Sungjin.
————————————————————
Younghyun pun sampai didepan gerbang kampusnya. Younghyun mencoba untuk bernafas setelah ia berlari untuk mencapai ke kampusnya. "Eh, Younghyun." Younghyun pun mengganti sudut pandangnya terhadap sumber suara tersebut. "Oh, hyung? Kenapa?" Tanya nya, "enggak, gak papa, tumben datengnya siangan?" Tanya Jae. "Oh, enggak hyung, tadi hujannya deres." Jawab Younghyun, "yaudah yuk ke kelas, bentar lagi mulai." Ajak Jae, Younghyun pun menganggukan kepalanya lalu menutup payung tersebut.
————————————————————
Younghyun tetap saja menatap payung tersebut. "Hyung, kenapa sih? Dari tadi merhatiin payung itu terus?" Younghyun pun melihat Wonpil yang sedang duduk disebelahnya. "Oh, enggak... ini lagi bingung, ini payung juga bukan punya gue." jawab Younghyun, "lah? Punya siapa dong? Kaya begini tapi nyolong payung!" jawab Wonpil, "apaan sih? Orang ini minjem." kata Younghyun, "minjem siapa?" tanya Wonpil. "Gimana ya jelasinnya? Hyung gak kenal-kenal banget orang nya. Dia pekerja toko roti yang hyung suka datengin itu..." jawab Younghyun. Wonpil pun menghelakan nafasnya lalu menggelengkan kepalanya.

"Masalahnya ini bingung aja mau balikinnya gimana..." kata Younghyun. "Ya kasih aja lah.." jawab Wonpil. "Iya— tapi— gimana? Ini masalahnya gak terlalu kenal, baru liat dia juga kemaren." jawab Younghyun. Wonpil pun menganggukan kepalanya. "Oh, yaudah, Wonpil gak mau ikut-ikutan." kata Wonpil. "Kurang ajar emang." Jawab Younghyun.
————————— TBC —————————

(A/N)
Terima kasih banget udah baca sampai akhir! Maaf kalo chapter ini terlalu maksa, author bingung banget buat chapter kali ini, author mendadak banget nge-publish ini. I hope it goes better for the next chapter. Maaf kalau ada grammar atau spelling error. I hope you enjoyed this chapter! (˃̵ᴗ˂̵)

Bakery | p.sj+k.yhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang