"Iya saem"


"Keluar dan berdiri berikan hormat pada bendera sampai pukul 12"

"Baiklah saem" Donghae melangkahkan kakinya untuk menjalani hukuman.


Sementara tiga serangkai yang ada di kelas itu menyunggingkan senyum mengejeknya.









~

Ae Ri sedang bersimpuh di depan makam suaminya. Matanya terus menatap nisan dan foto sang suami yang ada disana.

"Sayang... Apa kau marah karena aku tak bisa menjalankan amanatmu? Maafkan aku karena hingga saat ini aku belum bisa menerimanya" ucap Ae Ri.

Entah apa maksud dari kalimat yang ia ucapkan. Yang jelas, perasaan bersalah itu begitu kentara dari setiap kata yang ia ucap.











~

11.49 AM

Sudah hampir dua jam lamanya Donghae berdiri dengan posisi hormat pada tiang bendera di bawah teriknya matahari pas saat tengah hari. Tentu ini sangat panas. Donghae menghentakkan kakinya berulang kali, sungguh ia sudah sangat pegal. Namun hukumannya ini masih tersisa 10 menit.

"Tuhan..tolong kuatkan aku" gumamnya.


"Bagaimana, enak kan berdiri di tengah panas matahari seperti ini. Makanya jangan jadi anak bodoh hahaaa" terdengar suara Hyukjae yang mendekatinya bersama kedua sehabatnya.

Donghae hanya diam, ia sedang tidak ingin meladeni kakaknya.

"Asal kau tahu. Aku sengaja memperlambat jarum jam tanganmu saat kau ke toilet tadi pagi, itu semua aku lakukan agar kau mendapat hukuman dari Im saem hahhaaa" ujar Hyukjae yang ternyata mengerjainya.

Donghae tidak menyangka jika dibalik hukumannya ini kakaknya ikut andil dalam perencanaan. Ia sedikit merutuki dirinya yang meninggalkan jam tangannya saat ke toilet tadi pagi.

"Sabar ya adikku, sebentar lagi hukumanmu selesai kok" Hyukjae mengatakan hal itu dengan nada mengejek. Kedua sahabat di belakangnya tertawa meremehkan.

"Apa yang kalian lakukan disini?" suara Im saem menginterupsi kegiatan tiga serangkai yang sedang tertawa itu.

"Oh saem, kami disini habis menawarkan Donghae mau titip minuman pada kami atau tidak. Iya kan Hae?" jawab Chanyeol yang pintar beralasan.

"Iya saem, kami hanya menawarkannya minum" belum juga Donghae menjawab, Sehun lebih dulu menyelanya.

"Oh begitu. Lee Donghae, hukumanmu telah selesai. Jangan diulangi lagi ya, kau terkenal sebagai siswa teladan" ujar Im saem.

"Terima kasih saem..."







...

Sebuah rumah minimalis di London itu terdengar berisik karena ulah kedua penghuninya.

"Shawn... Katanya kau sakit tapi kenapa menggangguku terus eoh?" ujar pemuda bernama Kim Kibum pada  pemuda lainnya yang bernama Shawn.

"That's last morning. Not now"

"Dan aku tahu tadi pagi itu kau hanya pura-pura sakit" ujar Kibum yang dibalas cengiran oleh Shawn.

"Brother... I want to jalan-jalan" pinta Shawn dengan bahasa campurnya.

"Kau tak usah sok English, kau tidak ada darah Inggris sama sekali"

"Tapi namaku itu Shawn" ujar Shawn tidak setuju, ia mulai menggunakan bahasa tanah airnya.

I Lost Everything [Completed]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें