RAINY DAY chapter 5

21 0 0
                                    

CHAPTER 5

MINGGURAYA (POETRY IN ACTION)

“PERASAAN YANG TERTUANG, KATA-KATA YANG DISAMPAIKAN, PUISI AKAN MENGISI RELUNG HATIMU”

Malam ini begitu ramai dan bulanpun riang menyaksikannya, di bawah remang-remang lampu yang menerangi, puisi-puisi menari menangkap perasaan setiap orang. Mingguraya sedang ramai, karena malam ini sedang ada acara Poetry in Action di sana, sebuah acara rutin pembacaan puisi akhir bulan. Hampir selalu yang banyak datang ke acara tersebut, entah hanya sekedar menonton atau juga karena ingin berpartisipasi membacakan puisi di acara tersebut.
Di Point Culture sendiri sedang ramai para pengunjung, lebih banyak daripada biasanya karena acara tersebut. Mika datang dan memesan es kopi susu seperti biasanya dan duduk gabung sama bang Ben yang baru saja abis keliling melihat jalannya acara, dimeja itu juga ada wiwid dan jabuk.

 Mika datang dan memesan es kopi susu seperti biasanya dan duduk gabung sama bang Ben yang baru saja abis keliling melihat jalannya acara, dimeja itu juga ada wiwid dan jabuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“eh ada Bang Mika, abis darimana bang?” sapa wiwid sedangkan jabuk sedang asyik melihat hapenya
“Abis dari rumah wid, banyak juga yang ngisi acara malem ini” jawab Mika.
“Iya bang, bang Mika narikah malem ini hahaha” canda wiwid
“nggaklah, kamu aja yang nari gimana wid hahah” bales mika
“ogah ah” bales wwid sambil tertawa.
“rokok buk” tawar mika menyodorkan kotak rokonya
“weehhh…makasi mik” ambil jabuk sebatang kemudian menyalakannya.
Yah wiwid dan Jabuk adalah dua teman Mika di Mingguraya, walaupun mika lebih terdahulu mengenal jabuk semenjak zaman kuliahnya dulu, tapi wwid juga hadir dan menjadi seorang teman yang membawa perubahan besar pada hidup Mika, karena wwidlah Mika mau lagi menari setelah sekian lama ia tak mau lagi menari dan melupakan tari itu. Wiwid seorang gadis yang dewasa, kuat dan mandiri terkadang bisa rapuh di dalam, ia seorang seniman tari dan anggota dari NSA Project tim Novi dalam menggarap berbagai pertunjukkan seni dan biasa wiwid berperan sebagai stage menagernya, ia memiliki kemampuan tari di atas rata-rata penari dan juga memiliki insting gerak yang kuat, seolah ia tari itu sendiri.
Sedangkan Jabuk adalah seorang photographer dan juga videographer dari lima serangkai production, ia biasa yang menangani dokumentasi dari berbagai kegiatan kesenian kota seperti tadarus puisi, hari tari dunia, nanang galuh dll. Ia termasuk orang yang sangat fleksibel dan mudah dimintai bantuan, dan wiwid secara diam-diam memendam perasaan terhadap jabuk, hanya Mika, bang Ben, dan teman-teman wiwid yang tau itu, kadang menjadi pertanyaan, apakah jabuk bener tidak tau, ato tau tapi hanya diam karena bingung menanggapinya ato apa, ato karena tidak peka, karena wwid sudah sering sekali memberi tanda, yahhh seperti kutipan berikut ‘Bacalah tanda-tanda’ kadang hidup perlu belajar untuk membaca suatu tanda. Apalagi suatu tanda dari perasaan seseorang.
Sambil ngobrol, serta menikmati es kopi susu dan melihat jalannya acara, Mika berpikir, ia dulu saat pertama kali baca puisi di atas panggung tersebut, ia terduduk karena gemeteran yg luar biasa menghadapi penonton yang melihatnya, seakan-akan suaranya tak bisa keluar saat itu, yah itu hal biasa saat pertama baca puisi diatas panggung langsung bagi orang normal, yah setidaknya mika normal.
tiba-tiba orang yang ada di point culture diam sejenak terpaku pada kedatangan seseorang, Mika menyadarinya, hawa kehadiran yang sangat kuat yang mampu membuat jantungmu tenggelam.

RAINY DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang