Preview 4

1.7K 146 111
                                    

Saat ini poinnya telah sampai di angka 3200 dan PR besarnya adalah mengejar 800 poin X yang tidak tahu bagaimana caranya. Dia telah mencoba beberapa hal baik terselubung seperti memberikan sisa makanan yang sengaja disisihkannya pada Sasuke. Menghindarkannya dari kejahilan anggota gengnya. Atau menyuruhnya hanya mencabuti rumput di depan kamarnya sebagai pengganti pekerjaan mengambil air di sungai yang berat.

Tapi semua itu tidak membuat hatinya sejuk sama sekali, jadi siang itu dia yang tidak sengaja melihat Sasuke lewat dengan kayu bakar di punggungnya hanya menatapnya lalu menyipitkan matanya, baiklah satu percobaan lagi.

"Hei kau! Tuan muda ini ingin mandi air hangat di bak. Rebus air dan siapkan semuanya, aku ingin kau yang menyiapkan." Ujar Naruto dengan pongah.

Sasuke melihat bangsawan muda itu berlalu dengan datar lalu menuju dapur. Meletakkan kayu bakar yang diperolehnya kemudian mulai menjerang air. Dapur itu sepi ketika dia berjongkok untuk menjaga apinya dengan memasukkan beberapa kayu bayar dan meniup melalui corong. Sasuke mengabaikan bagaimana jelaga menghiasi wajahnya yang rupawan.

"Kenapa lama?" suara Naruto terdengar kesal di belakang tubuhnya, tangannya terlipat ke belakang tampak sombong.

Sasuke menoleh untuk mengambil beberapa kayu bakar lainnya "Sebentar dana, ini akan siap sebentar lagi."

Saat bangsawan muda itu menatapnya, wajahnya cepat-cepat dipalingkan dan dia tampak terkekeh. Sasuke mendengus dalam hati, anak nakal ini.

Dengan sabar Sasuke menyiapkan bak mandi kayu besar, mengisi air dingin kemudian menuangkan air panas yang telah mendidih. Mengecheck suhu air dengan tangannya dan setelah dirasa pas dia tersenyum kecil.

"Apa sudah siap?" Naruto berdiri di belakang tubuhnya. Sasuke mundur dua langkah dan mengangguk.

"Ambil handuk dan yukataku, bawa sekalian kudapan di dalam kamarku lalu kembali ke mari cepat." Titah Naruto.

Saat Sasuke kembali, dia mematung di pintu sejenak. Melihat Naruto sudah telanjang di bak mandi dengan wajah kemerahan karena rasa hangat dan nyaman. Usai meletakkan yukata dan kudapan di tempat yang terjangkau, Sasuke bergegas undur diri.

"Kemana?"

Sasuke berbalik dan menunduk "Memberi makan kuda."

Naruto tampak muram, bibirnya cemberut dalam kemarahan, sangat lucu "Tuan muda ini butuh pijatan untuk rileksasi, jangan harap aku melepaskanmu. Kemari, pijat bahuku!"

Naruto membalikkan tubuh dan bersandar di bak mandi, bahunya yang telanjang menunggu di pijat. Sasuke melihat air menetes dari rambut remaja itu hingga menuju tulang bahunya yang ditutupi banyak lemak. Dia menghela nafas diam-diam kemudian mulai memberikan pijatan.

Diluar dugaannya, kulit Naruto begitu halus. Bangsawan manja ini tidak pernah kesulitan dalam hidupnya, jadi bagaimana mungkin dia memiliki kulit yang kasar? Naruto memiliki kulit coklat muda yang halus seperti bayi, dari balik punggung itu Sasuke mengintip wajah Naruto yang terpejam sambil menikmati pijatannya. Wajah itu sangat rupawan, pipinya tembam dan kemerah-merahan, bulu matanya panjang dan ujung-ujungnya tetes air dengan malas bergelantung seperti kristal-kristal kaca yang cantik. Pori-pori kecil dan sisa lemak bayi yang lucu. Alisnya yang tebal dan halus. Bibirnya terlihat lembab dan dimana ujungnya melengkung ke atas.

Sasuke tidak bisa menahan diri untuk tidak meliriknya berulang kali, dia harus melawan keinginannya untuk menyentuk bibir ceri itu. Tanpa sadar dia menjilati bibirnya yang terasa kering dan dia membeku saat Naruto membalik badan dengan tiba-tiba.

"Pijatanmu lumayan, sekarang pijat telapak kaki muliaku ini." Ujarnya sambil menaikkan sedikit kaki kanannya lalu kembali memejamkan mata.

Sasuke meraih kaki itu, dia belum pernah melihat kaki gemuk yang begitu anggun dan mengiurkan seperti jade-coklat. Dengan lima jari kaki kemerah-merahan yang indah dan sedikit bergetar karena pijatannya. Pikirannya mendadak liar dan tercela saat dia membayangkan bagaimana rasanya mengisap dan menjilati masing-masing jari kaki itu. Meski tanpa ekspresi, Sasuke menekan mati-matian keinginan hatinya yang tidak normal.

Ultimate System (OPEN ORDER)Where stories live. Discover now