Take 4 🎬 Fan Meeting

Start from the beginning
                                    

Untuk itu, Savanna berusaha menahan diri beberapa hari lagi sampai uang gajihannya dari hasil ia bekerja sebagai designer di kantor penerbitan buku turun. Tapi ternyata saat itu tiba, tiketnya malah habis!

Sampai dimana Savanna memberanikan diri membeli kepada calo—yang kata Nilam itu—ia membeli dengan harga hampir sepuluh juta. Secinta itu Savanna kepada Romeo memang. Itu pengalaman yang tak akan pernah Savanna lupakan.

Tapi, ketika pada akhirnya ia memenangkan lucky draw yang diincar semua orang, sepuluh juta yang hilang sudah tidak lagi berarti baginya. Bertatapan dengan Romeo dari jarak yang dekat, berjabat tangan dengan tangan Romeo yang sehalus bedak bayi, dirangkul Romeo yang mampu melumpuhkan saraf ototnya, selfie berdua sebanyak tiga kali. Semua ternyata sepadan dengan sepuluh juta yang ia keluarkan—baginya.

Jangan lupakan ajakan blind date dari Romeo—jika itu beneran—mungkin dua puluh juta juga Savanna rela keluarkan.

Savanna menghela napas panjang, matanya menatap lurus Romeo yang sedang olahraga bersama asistennya.

Iya, setelah berhasil menghindari fans Romeo di halte tadi, di sinilah ia berakhir, di tempat gym yang dimaksud Romeo.

Sepuluh juta yang Savanna keluarkan, membuatnya berakhir di sini. Tanpa sepuluh juta itu, mungkin nasibnya tidak akan seperti ini.

Jadi, ini harus disyukuri atau tidak?

"Jangan telat, ya."

Romeo mengangguk lalu asistennya itu pergi. Mereka sudah selesai olahraga. Romeo menghampiri Savanna yang melamun menatapnya—atau mungkin menatap kosong ke depan?

Savanna bergeming, bahkan ketika Romeo berdiri di hadapannya pun, Savanna tetap diam.

Romeo mengedikkan bahu, ia melepas kaos yang dipakainya begitu saja lalu disampirkannya benda itu di pundaknya.

Romeo mengedikkan bahu, ia melepas kaos yang dipakainya begitu saja lalu disampirkannya benda itu di pundaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Omo!"

Romeo menoleh ketika Savanna berseru, perempuan itu menutup matanya. Apa dia sudah sadar?

"Aku kira kamu masih ngelamun," celetuk Romeo lalu duduk di samping Savanna.

"Kenapa bajunya dilepas?"

"Basah, aku nggak nyaman," ucap Romeo.

"Kan bisa di kamar mandi, kenapa di sini?"

Romeo terkekeh, lelaki itu mengambil baju ganti dari dalam tas lalu memakainya. "Aku udah pakai baju lagi kok."

Savanna menurunkan kedua tangannya. Terlihat kedua pipi perempuan itu merona. Savanna mengalihkan tatapannya salah tingkah.

"I-itu, asisten kamu kemana?"

"Pulang."

"Kok aku nggak tau?"

"Kamu ngelamun terus dari tadi. Mikirin apa sih?"

Savanna menggeleng pelan, enggan menjawab jika ia sedari tadi memikirkan lelaki yang tengah duduk di sampingnya ini.

DATING FANWhere stories live. Discover now