◆◆bab 14◆◆

105 8 0
                                    

Ad....

Adrianaaaa

Lina menggoyang-goyangkan tubuh Adriana,namun tidak ada respon sedikitpun dari yang empunya tubuh.

Ihh...udah tidur rupanya..."omel Lina pada Adriana.

Adriana pun tidur dengan lelapnya...ia benar-benar capek...karena kompetisi itu kini ia harus pandai-pandai membagi waktu antara pekerjaan,kuliah serta kompetisi tersebut. Sungguh hari yang berat namun ia akan hadapi dengan penuh suka cita dan rasa syukur apalagi kini orang yang ia cari selama ini sudah muncul ke permukaan.

Kring!!kring!!kring!!

Siapa sih malem-malem gini telepon.

Halo!!
Halo!!mbak Riana
Iya..
Mbak...mbak Siska
Drop mbak...
Apa????
Iya mbak....
Y..ya-udah
Mbak kesana sekarang

Setelah menutup panggilan tersebut Adriana pun bergegas menuju rumah sakit dimana dan Siska dirawat 6 bulan terakhir ini.
Dengan mengendarai motor kesayangannya ia menjelajah kesunyian malam untuk dapat sampai di rumah sakit.Ia sudah tak peduli dengan dinginnya angin malam yang menyapa tubuhnya,yang ada dipikirannya ia harus cepat sampai untuk bertemu dengan sahabatnya itu.

Aku harus cepat...kenapa dia drop lagi...apa yang dipikirkannya..."batin Adriana.

Setelah sampai di ruang tempat Siska dirawat...Adriana pun bergegas masuk kedalam untuk mengetahui kondisi sahabatnya itu.Namun belum sempat Adriana membuka pintu...tiba-tiba dokter yang merawat Siska memanggilnya dan memberi tahu keadaan Siska sebenarnya. Setelah cukup panjang berbicara dengan dokter Adriana pun masuk ke dalam ruangan.

Sis...."panggil Adriana pilu.

Rin...mana janjimu Rin..."balas Siska lirih.

Sis...kamu harus kuat...kamu harus sembuh...aku sudah bertemu dengan Bariq...aku akan bawa dia kehadapanmu Sis...tapi kamu harus janji...kamu harus sembuh..."tutur Adriana sedih.

Kamu sudah berjumpa dengannya Rin?"tanya Siska lirih.

Iya Sis...aku sudah berjumpa dengannya. .."jawab Adriana.

Dimana dia?kenapa tidak kamu ajak kesini..."tanya Siska kembali.

D...di-dia....

Dia kenapa Rin...."tanya Siska lagi.

Dia ada di rumah Pamannya,Tuan Mizwar..."jawab Adriana.

Bawakan dia kesini Rin...aku mohon..."pinta Siska memohon.

Tapi Sis...aku tidak tau nomer telepon dia..."jawab Adriana.

Kamu pergi ke rumah pak Mizwar Rin...bawa dia kesini. ..aku ingin bertemu dengannya. ..aku mohon Rin..."pinta Siska memelas.

Ta-tapi Sis...

Rin..aku mohon...kalau seandainya malam ini malam terakhir ku...Sebelum pergi aku ingin melihatnya Rin...aku mohon..."pinta Siska lagi.

Kenapa kamu bicara seperti itu Sis...kamu harus kuat...demi aku...demi anak-anak panti.."serkah Adriana sedih.

Rin...aku sudah nggak kuat...aku capek Rin...aku juga selalu nyusahin kamu...Rin...aku mohon..."pinta Siska merintih.

Baiklah....aku akan pergi...kamu harus bertahan ok..."kata Adriana dan hanya anggukan Siska sebagai tanda persetujuan.

Dek...kamu tolong jagain mbak Siska yaa...mbak ada urusan sebentar...nanti kalau ada apa-apa kabari mbak langsung..."kata Adriana berpamitan pada salah satu anak panti.

Adriana pun melajukan kendaraannya....ia harus cepat sampai dan bertemu dengan Bariq.

Siska....bertahanlah.....

To Be Continue

JODOH UNTUK ANAK PAK POLISI (On Going)Where stories live. Discover now