spotify | naja cuma mau jadi orang baik

3K 355 28
                                    

PODCAST
Satu Frekuensi
by Kirmizi Bayu Sawala

ABOUT
tidak mencari yang satu frekuensi, tapi yang bisa diajak berdiskusi.

TITLE
Jadi Orang Baik (Ft. Noushafarin Naja)
May 04, 2020 ----------------------------------- 52:34

"halo, semua. gue mizi dan selamat datang kembali di podcast "satu frekuensi". saat ini gue nggak sendiri karena gue akan ngobrol-ngobrol sama salah satu teman kuliah gue. di sini udah ada noushafarin naja. apa kabar, na?"

"ya, halo semua ... duh, berasa influencer gitu ya, zi. kabar naja baik. mizi gimana?"

"gue juga baik-baik aja. eh, tapi tadi lo udah cocok, lho."

"cocok apa?"

"cocok jadi influencer."

"duh, enggak, deh, zi. nggak mau."

"kenapa? bukannya enak jadi influencer?"

"umm, mizi ngerasanya enak?"

"gue bukan influencer."

"terus apa?"

"artist."

"waduh. percaya, sih. karya mizi banyak banget."

"nggak sebanyak itu sih, na. masih banyak trial and error-nya juga. tapi, ya, nggak apa-apa lah, ya. namanya juga berproses. oke, back to topic, kenapa nggak mau jadi influencer?"

"eh, topiknya ngomongin influencer ya, emangnya? perasaan di-chat bilangnya mau bahas pengalaman kerja part time deh, zi."

"iya itu juga sih. tapi, tadi ucapan lo menarik soalnya. jadi gue kepengen tahu perspektif lo soal be an influencer."

"ah, mizi emang banyak penasarannya ya, zi."

"iya. annoying, ya, jadinya?"

"enggak. itu bagus banget malah. naja juga orangnya banyak penasaran, banyak pengen coba hal-hal baru. ada satu quotes yang nempel banget di otak naja. 'the important thing is not to stop questioning--'"

"curiosity has its own reason for existing."

"mizi juga tahu?"

"jelas. einstein, kan?"

"iya."

"dulu gue anak ipa, na."

"oke ... mizi pamer sama naja yang dari dulu anak bahasa?"

"lo tahu intensi gue nggak ke sana, kan?"

"iya, iya."

"jadi, kenapa? kenapa nggak mau jadi influencer?"

"umm, nggak tahu, ya, zi. buat naja pribadi jadi sorotan itu beban. terus, menurut naja, bisa meng-influence orang itu bukan suatu hal yang bisa dibanggakan."

"walaupun itu meng-influence ke hal-hal yang baik? biasanya kan orang-orang bangga kalau bisa bikin orang lain lebih baik."

"ini menarik, nih. pertanyaan mizi bikin naja ingat sama petuah--uh, kesannya kuno, banget, ya? ya, maksudnya kata-kata ibu naja."

"eh benar, kok, petuah. gue barusan cek kbbi tuh udah sesuai sama konteks kalimat lo. oke, jadi gimana, tuh, petuah ibu lo?"

"ibu pernah bilang, orang lain itu nggak pernah bisa bikin kita jadi baik. kita bisa baik itu karena pilihan diri kita sendiri. jadi, influencer yang kasih positive vibes itu pemantik aja. di detik itu kita ter-influence, bertahan beberapa saat, dan setelah itu kalau kita memang nggak punya the reason why-nya, kita nggak akan pernah berubah."

BersanajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang