yang (mungkin) harus kamu tahu

2.8K 279 2
                                    

sebelum masuk cerita, aku jelasin beberapa hal dulu supaya nggak bingung bacanya.

pertama, cerita ini ditulis lower case. kenapa? ya mau aja.

dua, aku mencoba keluar dari zona nyaman dalam proses menulis cerita. aku terinspirasi dari beberapa genre prosa baru yang hadir belakangan ini, seperti albuknya fiersa besari, nkcthinya marchella fp, juga bentuk-bentuk prosa lainnya yang menurutku menarik dan menawarkan kebaruan. jadi, konsep cerita ini aku buat dengan menawarkan kebaruan. apa? ceritanya hampir tanpa narasi (kecuali bagian meeting dan bagian naja bercerita lewat podcast-nya). story line dibentuk dari chat dan dialog antartokoh. umm, kira-kira bisa nggak, ya? idk. hehe. makanya aku mau coba. kenapa bikin cerita yang nggak ada narasinya? mau nyoba yang simpel aja. kadang, aku suka dibuat ribet di narasi untuk menggambarkan perasaan dan pemikiran tokoh. kalau narasinya dihilangkan, pembaca bisa menilai sendiri tokoh itu kayak gimana (ini bisa terjadi kalau dialog antartokohnya kuat dan aku nggak tahu apa itu bisa terjadi di sini). secara, ini masih trial and error.

tiga, setting cerita ini kebanyakan di media sosial: podcast, grup whatsapp, worksheet slack, dan google meet. kenapa? karena cerita ini mengeksplor aktivitas naja sebagai mahasiswa yang kerja part time di salah satu ed-tech platform online.

empat, berikut penjelasan babnya:

podcast | judul bab :: berisi cerita naja tentang apapun dalam podcast-nya.

whatsapp |judul bab :: berisi chat naja dengan tokoh lain.

whatsapp group |judul bab :: berisi chat naja dalam grup yang dia ikuti (grup kelas, keluarga, dan organisasi)

worksheet slack | judul bab :: semua chat-nya isinya kerjaan. dalam worksheet, nanti ada banyak channel dan fitur lainnya (direct message, threads, dll.)

google meet |judul bab :: berisi meeting online naja bersama partner kerja-nya.

meeting |judul bab :: berisi rapat yang naja ikuti.

sms | judul bab :: berisi pesan yang masuk dan keluar di hp naja.

medsos lain: twitter, instagram, dll. (nanti ada penjelasannya).

empat, cerita ini murni fiktif, tapi tentu terinspirasi dari pengalaman aku part time dan secuplik kisah dari teman-teman. lagi-lagi, tokoh naja backround-nya masih dari jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia, mahasiswa, dan kerjanya juga di dunia yang berkaitan sama pendidikan. kenapa? ya karena aku familiarnya sama universe yang itu. aku nggak berani ciptain universe yang aku belum pernah masuk atau riset mendalam tentang hal tersebut. soalnya status, profesi, kerjaan, aktivitas tokoh itu penting banget buat penguatan karakternya. kalau aku miss dan cuma ngasih embel-embel aja, misal maksain naja dari jurusan kedokteran, isinya akan kentang dan jauh banget dari realitasnya.

dah. sekian. segitu dulu.

jejak

18 mei 2020, 23:13

BersanajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang