Part 21 : Let Go

90 15 0
                                    


"Sudah kuduga kalian tidak akan aman bersamaku. Aku harus pergi"

Aku terbang menerobos atap rumah dan meninggalkan rumahku dengan tangisan di wajahku.


Aku mengusap tangisanku selagi terbang menyusuri hutan. Aku mendarat tetapi kakiku terantuk batu. Sempat terguling, sekarang posisiku tengkurap.

"Akh..sssssp"
Aku menahan rasa sakitku. Punggungku terasa lebih ringan setelah mendarat. Aku bangkit untuk duduk dan melihat lukaku terluka dan sikuku tergores. Aku tak begitu peduli tetapi pusing dikepalaku masih ada. Aku hanya bisa berharap kutukan ini bisa hilang.

Sementara itu...

Poseidon: "Akh..." –memegang kepala.

Agnor: "Ayah kau sudah bangun."

Poseidon: "Apa yang terjadi?"

Agnor: "Alan siuman terlebih dahulu. Katanya kalian terserang Eirene?"

Poseidon: "Oh tidak.. dimana Eirene sekarang?"

Agnor hanya menunduk dan menggeleng.

Poseidon: "Sial anak itu kabur lagi! Sangat mengingatkanku pada ibumu. Keras kepala."

Agnor tersenyum tipis

Poseidon: "Dimana yang lain? Aron? Nelson? Apa mereka baik baik saja?"

Agnor: "Aron baik-baik saja. Nelson belum siuman. Sepertinya ia terkena dampak lebih besar karena ia melindungi mu yah.."

Poseidon: "Ah bodoh sekali. Seharusnya aku yang terkena!"

Agnor: "Sudahlah ayah. Ini bukan salahmu. Bukan salah siapa-siapa"

Poseidon: "Bukan salah siapa-siapa tetapi salahku. Aku gagal melindungi sebagai seorang ayah."

Jeda sejenak..

Poseidon: "Andai ibumu masih hidup. Pasti ia bisa membereskan semua ini."

Tok Tok

Bill: "Hai ayah. Kau sudah bangun."

Poseidon: "Iya.."

Bill: "Nelson barusan siuman."

Poseidon: "Baik aku akan kekamarnya."
sambil berusaha berdiri

Agnor: "Woah, ayah, perlahan saja."
katanya sambil membantu Poseidon berdiri karena keseimbangannya terganggu.

Poseidon dan Agnor berjalan ke kamar Nelson. Disana semuanya berkumpul.

Poseidon: "Nelson, apa kamu baik-baik saja?"

Nelson: "Tenang ayah, aku tak apa"

Thomas: "Maaf menyelat, tetapi apa yang sebenarnya terjadi? Aku belum begitu paham."

Aron: "Aku dipanggil oleh ayah saat itu. Aku hanya mengikutinya bersama Nelson dan Alan ke perpustakaan. Sesampainya disitu aku melihat sisi lain dari Eirene. Sisi gelap."

Peyton:"Lalu siapa yang pertama tahu bahwa Eirene berubah?"

Nelson: "Aku. Seperti biasanya aku pergi ke perpustakaan untuk mencari buku bacaan agar bisa tidur. Dan ternyata Eirene belum masuk kamarnya. Kami hanya berbincang sedikit dan aku pikir aku akan menemaninya membaca di perpustakaan sebentar. Satu jam kemudian pada pukul sembilan hal itu terjadi. Semua benda bergerak seperti gempa dan yah, mendadak Eirene terlihat pusing kesakitan. Tangannya perlahan terselimuti warna hitam dari uratnya. Dan pupilnya full hitam–iris nya. Dan ini kalau tidak salah lihat aku sempat melihat Eirene mempunyai sayap? Sekejap sebelum aku terserang."

Theodore: "Sayap? Sayap apa?"

Nelson: "Seperti.. sayap malaikat. Berbulu bukan sayap seperti kelelawar atau semacamnya."

Aron: "Dan juga aku tahu kalian tidak melihat Eirene saat dalam gelap tetapi saat itu aku melihat Eirene berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dan sepertinya dia juga bisa menghilang? I mean, dia memiliki kekuatan invisibility? Aku tak tahu."

Theodore: "Kekuatan yang dimilikinya sangat banyak. Itu akan sangat berbahaya baginya apabila tidak bisa mengontrol.. Dan sepertinya.. sepertinya dengan dia dekat dengan kita maupun orang-orangnyang Eirene kasihi.. kekuatan itu malah tambah berbahaya.. buktinya di rumah ini. Ia baru kembali dan kekuatan gelapnya sudah meledak-ledak seperti itu."

Poseidon: "Dasar kutukan sial ini! Merusak hidup istriku dan sekarang satu-satunya anak perempuanku!"

Agnor: "Yang sabar ayah.. andai saja kita tahu dimana keberadaan orang itu sekarang. Aku benar-benar ingin isa binasa."

Thomas: "Tetapi kita tidak bisa melakukan apa-apa.. orang itu bersembunyi atau hilang kita tidak tahu.."

Theodore: "Sepertinya satu-satunya jalan adalah membiarkan Eirene mengatasi ini sendiri. Kita tidak bisa membantu. Seperti yang kukatakan tadi.. semakin ia dekat dengan kita semakin berbahaya kekuatannya.."

Aron: "Kita harus melepaskannya.."

Poseidon: "Haf.. dengan berat hati kukatakan.. pendapat yang diberikan Theo benar.. kita harus melepaskannya dan ia harus menyelesaikan kutukannya sendiri."


●●●

Hai guys! Gimana part kali ini? Kalau suka jangan lupa vommentnya yaaa! Saling feedbjuga bolehh tinggal dm author :)) see u next part 👋

🥀au revoir ~

Eirene || COMPLETED✔️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum