Part 6 : Run Away

168 32 6
                                    

Lalu aku mendengar suara yang sama
"Eirene....kau dalam bahaya..

Lalu semua itu berhenti. Mata Eirene kembali seperti semula tetapi gaunnya tidak.

Aurora: "kamu gakpapa kan?"

Aku yang masih ketakutan dan menggigil tidak mampu menjawab.

Ayah: "Agnor,bantu dia ke kamarnya"

Aku benar-benar terpaku dan tidak tahu apa yang terjadi. Banyak hal negatif melintasi kepalaku. Siapakah diriku?

Sesampai di kamar ,kak Agnor menyuruhku untuk istirahat. Ia keluar dari kamarku. Saat itu aku tidak bisa tidur. Sudah kucoba berkali-kali tetapi tetap tidak bisa.

Satu jam kemudian, aku memutuskan untuk bangun dan keluar dari kamar. Biasanya membaca bisa membantuku tertidur. Aku berjalan melalui lorong kamar tidur kakak-kakakku sampai aku mendengar suara dari bawah.

Aku turun kebawah perlahan-lahan dan melihat semua kakakku berkumpul bersama ayahku.

Nelson: "bagaimana hal itu bisa terjadi?"

Alan: "tidak ada satupun dari kita yang mengalami hal itu sebelumnya"

Theo: "hal tadi benar-benar aneh, biasanya kekuatan yang masuk dalam diri kita tidak mengeluarkan efek segitu besarnya terhadap sekeliling."

Ayah: "ayah khawatir akan satu hal"

Aron: "tidak.. jangan bilang.."

Ayah: "kutukan itu..kutukan itu nyata"

Aku yang mendengar percakapan mereka dari tangga kaget. Kutukan? Kutukan apa yang dimaksud? Aku? Aku terkutuk?

Thomas: "kutukan dari..Eu-"

Ayah: "kita tidak menyebut namanya di rumah ini!"

Bill: "aku takut Eirene tidak bisa mengendalikan kekuatannya itu. Kekuatannya terlalu besar untuk dia"

Peyton: "dan mungkin..aku benar-benar tidak ingin mengatakan ini tetapi...jika kekuatan itu menuju arah yang salah, hal itu dapat melukai kita semua"

Tak kusadari,air mata mulai mengalir dari mataku. Aku tidak bisa melihat mereka terluka karena aku. Aku kembali ke kamar dengan terburu-buru, menyiapkan tas campingku dan mem-packing beberapa pakaian dan benda yang mungkin akan berguna kedepannya.
Aku memutuskan untuk kabur.

Tentu aku tidak bisa kabur dari pintu depan. Aku melihat kearah tiraiku lalu ke arah karpetku. Aku mengingat aku menyimpan beberapa benang dan jarum di laci sebelah tempat tidurku.
Aku bergegas mengambilnya dan menjahit tirai dan karpetku menjadi satu.
Ya,aku akan kabur melalui jendela kamarku dari lantai 3.

Selama beberapa menit, tirai dan karpetku sudah terjahit. Aku menyadari bahwa hal itu memerlukan 10 menit untuk kujahit. Mungkin itu kekuatanku...
kecepatan.

Aku bergegas memastikan tirai dan karpet ini terjahit kuat lalu melemparkan karpet keluar jendela kamarku. Syukurlah kamarku berada di sisi rumah yang lainnya,sehingga mereka tidak bisa melihatku.

Aku memberanikan diri untuk turun perlahan dan hampir saja aku terjatuh karena tanganku yang berkeringat.

KREK
Oh tidak.. ada jahitan yang sudah mau lepas.
Aku baru turun setengah jalan. Aku semakin panik dna turun lebih cepat.
Belum sampai dibawah,jahitan sudah terlepas dan aku terjatuh. Untung jarakku dengan tanah tidak terlalu jauh.

Aku lalu berlari ke arah hutan-hutan.
Aku tidak tahu tempat yang akan kutuju tetapi aku terus berlari.

Ditengah hutan yang gelap,disinari oleh cahaya bulan yang sangat terang dan rangkaian bintang yang sangat indah.

Ditengah hutan yang gelap,disinari oleh cahaya bulan yang sangat terang dan rangkaian bintang yang sangat indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mengingat perkataan Aron bahwa konstelasi itu adalah konstelasi Pegasus. Sungguh indah bukan?

Aku mengeluarkan sleeping bag dan bersiap untuk tidur. Karena malam itu cukup dingin, aku mengambil kayu bakar dan mencoba membuat api.

Berkali-kali kucoba tetapi terus gagal. Aku marah dan melemparkan kayu bakar itu. Tetapi yang terlempar tidak hanya kayu bakar.

Api terlempar pada kayu bakar tersebut sehingga menyala. Aku kaget dan melihat tanganku. Apakah itu pekerjaan tanganku? Itukah kekuatanku?

Aku menggeser sleeping bag ku ke dekat kayu bakar yang sudah menyala. Aku mengambil garam dan menaburkannya disekeliling sleeping bag ku.

Beberapa jam berlalu dan aku tertidur nyenyak. Lalu aku mendengar suara-suara.
Aku terbangun dan melihat sekeliling.
Beberapa semak-semak terlihat bergerak.

Jamtungku berdegup semakin kencang dan tiba-tiba

RAWR
Seekor beruang melompat kearahku.
Secara reflek aku melindungi diriku dengan membentuk "X" pada tanganku.

Aku membuka mata perlahan,kukira aku sudah terluka parah. Tetapi beruang itu tidak bisa mencapaiku.

Ternyata ada semacam lapisan yang melindungiku. Sepertinya hal itu juga keluar dari tanganku. Apa ini kekuatanku juga?

SWET
Sebuah panah menancap persis pada hati beruang yang melawanku.

Aku menoleh ke arah datang panah

"Eirene?"

●●●

Hehe, makin seru nihh. Kira-kira siapa yang nolongin Eirene ya? Tungguin next partnya besok yaa. Btw note, untuk minggu depan mungkin bakal slow update guys karena author ada test online dr sekolah hehe🙏

🥀au revoir~

Eirene || COMPLETED✔️Where stories live. Discover now