3.

8 1 0
                                    

ceisya's pov

"ceisy, ada yang nyariin kita nih"

gue membuka mata gue dan mengangkat kepala gue. "gue lagi tidur, berani-beraninya"

"gue juga udah bilang ke anaknya, lo lagi tidur. tapi dia tetep mau ketemu lo" jelas callista, salah satu sahabat gue dari awal smp.

"siapa?" tanya gue sambil merapihkan rambut gue yang berantakan karna tidur dimeja.

"ade kelas, biasa"

"sialan"

bitch face mode on.

"ka ceisya, ka callista" sapa annisa, salah satu anak cibang dance crew. gue menatap annisa dengan tatapan mengintimidasi, pasti mau bohong.

"ada apaan?" tanya callista. gue hanya menaikan satu alis gue.

"aku mau minta maaf, hari ini aku gak bisa ikut latihan"

sudah kuduga.

"aku ada acara keluarga ke bandung, aku udah bujuk mama aku buat bolehin aku gak ikut ke bandung tap-"

"kalo lo bohong dan ternyata gak kebandung, lo abis sama gue" potong gue.

"syaaa" tegur callista. gue mengangkat kedua alis gue ke callista. "dia gak ke bandung, cal"

kebetulan annisa adalah teman sekelas adik sepupu gue, zaki. hari ini, zaki mengadakan pesta ulangtahun sama temen-temennya dan nama annisa ada dilist yang akan datang.

zaki sempat meminta izin ke gue untuk annisa,

"gabisa zak, 2 hari lagi tampil dan belom ada blocking sama sekali karna gak pernah fullteam. harus tanggung jawab dan konsisten dong. lagian aku juga nanti nyusul kan ke ultah kamu. dia boleh cabut deluan deh, asal dateng dulu aja"

gitu jawaban gue ke zaki.

dunia emang sempit, orang-orangnya aja yang bego.

"lo mau jujur apa ngga?" tanya gue ke annisa.

annisa terlihat gugup, kenapa sih bohong dilestarikan diangkatan adek2 kelas gue. perasaan dulu pas gue masih kelas 10, pada taat-taat aturan gaada yang macem begini.

"emmm, a-aku ada ulang tahun temen sekelas aku ka"

"dibandung?" tanya callista yang mulai panas.

"en-engga ka, dirumahnya" callista benar-benar terlihat marah, "lo nyoba bohong?" tanya callista lagi.

terkadang gue prihatin sama image gue dan temen-temen seangkatan gue di cibang dance crew, selalu dianggep senioritas dan sok-sokan sebagai kakak kelas. bahkan banyak yang bilang itu turunan dari angkatan-angkatan atas.

padahal sebenernya gak gitu, kita tuh ngelatih kedisiplinan, ngelatih kejujuran, ngelatih kerjasama team. kalau anak-anaknya gak bisa diatur, ya harus dikerasin. anjay.

"zaki yang ulang tahun?" tanya gue.

"iya ka, zaki yang ulang tahun" jawabnya lalu menunduk.

"zaki itu sepupu gue, gak tau ya?" gue tertawa meremehkan.

"kenapa nunduk? malu karna bohong? gausah malu, orang-orang pernah buat salah. lo gausah dateng latihan hari ini, kalau emang gak niat." lanjut gue.

annisa meminta maaf kepada gue dan callista, matanya berkaca-kaca. "jangan nangis, nanti orang2 mikir yang engga-engga ke gue ama ceisya" kata callista.

"maaf kak, maaf"

"gih sana, balik ke kelas. gak enak diliatin orang-orang" ujar callista.

"aku kekelas ya kak, maafin aku ya kak aku gak bermaksud bohong. aku gak tau kal-"

besfren • mgcWhere stories live. Discover now