"Mungkin dia sibuk kali." Tebak Kekey.
Widya mengedikkan bahu tanda tak tau.
Saat Kekey sedang menunggu bersama Widya dan Lusy, datanglah Rasya dan Gilang.
"Eh Devan mana?" Tanya Kekey langsung.
"Tau, mungkin di belakang kali." Tebak Gilang.
"Gak bareng kalian?" Tanya Widya.
"Nggak, Devan pake mobil lain. Mungkin masih beli bensin." Jawab Rasya.
Mereka berempat pun menunggu kedatangan Devan.
Berselang 15 menit, Devan tak kunjung datang.
Kekey pun mulai cemas.
"Sya. Devan mana? Kok lama sih?" Ucap Kekey dengan nada yang sedikit panik.
"Tunggu bentar lagi, mungkin lagi ngantri." Ujar Rasya yang mencoba berfikir positif.
10 menit berlalu namun Devan tetap tak menunjukkan batang hidungnya.
Kekey yang cemas bukan main berdiri sambil mondar mandir.
"Key, tenang dulu Key." Ujar Lusy yang mencoba menenangkan Kekey.
"Gue gak bisa tenang Lus. Ini udah hampir setengah jam tapi Devan gak dateng dateng." Jawab Kekey.
"Mungkin dia kejebak macet kali." Ucap Widya yang juga mencoba berfikir positif.
Kekey pun mencoba menghubungi nomer Devan berkali kali. Nihil, yang Kekey dapatkan hanya suara operator saja.
"Nomernya juga gak aktif. Gue takut Devan kenapa napa." Cemas Kekey.
Semua yang berada di situ pun ikut panik.
Rasya juga mencoba menghubungi Devan, namun yang ia dapatkan juga sama. Suara operator saja.
"Gue telpon juga gak aktif." Ujar Rasya angkat bicara.
"Gimana kalo kita susul ke tempat tadi aja. Siapa tau Devan ada di sana." Usul Gilang.
"Kita bertiga ikut kalian berdua yaa." Jelas Widya.
Mereka berlima pun berangkat menuju tempat tadi, siapa tau disana mereka mendapat petunjuk mengenai Devan.
…
Di dalam mobil Kekey tak henti hentinya mencemaskan Devan. Sampai Lusy dan Widya kewalahan menenangkan Kekey.
"Devan, Pliss. Lo dimana?" Racau Kekey yang sedari tadi celingak celunguk melihat ke arah jalan.
"Udah Key sabar dulu." Ucap Lusy
"Lo yang tenang, jangan panik Key. Kita tau lo khawatir." Jelas Widya.
"Gimana gue gak khawatir kalo dari tadi Devan gak ketemu ketemu."Jawab Kekey.
"Eh bentar bentar, itu yang di depan rame rame kenapa yak?" Ujar Lusy yang menunjuk ke arah segerombolan orang di pinggir jalan.
"Coba berhenti dulu Ras. Kok ada mobil juga disana." Saran Gilang kepada Rasya.
Rasya pun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
Kekey langsung turun, disusul Lusy dan Widya.
"Key tunggu Key." Ucap Lusy yang mencoba menyusul Kekey.
Kekey masuk ke dalam gerombolan dan seketika tubuhnya seperti terhuyung kebelakang.
Lusy dan Widya yang berada tak jauh dari sana langsung menangkap Kekey.
Lusy melihat kearah segerombolan orang dan sontak matanya membulat.
"De–Devan.." Lirih Kekey dengan sisa tenanganya.
Widya melihat ke arah yang di tunjuk Lusy dan seketika matanya membulat.
"Astaga." Ucap Widya dengan posisi menahan Kekey.
Dari belakang Gilang dan Rasya datang. Widya langsung menunjuk ke arah segerombolan dan tanpa ba-bi-bu lagi, Rasya segera melihat.
Gilang langsung menelepon kedua orang tua Devan.
Semua orang yang berada disana menyarankan agar Devan segera dibawa ke rumah sakit.
•
•
•
Gimana? Apa kalian bingung? Biar pada gak bingung langsung baca cerita selanjutnya.
➖➖➖
Author gak bakal bosen buat ngingetin. Jangan lupa Vote dan Komen di setiap partnya, biar author semangat buat bikin ceritanya😊.
Seeu💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you [End]
RomansaBagaimana jika kalian bertemu dengan seseorang yang sangatt Ngeselin, Sok ganteng, sombong, pemaksa dan idup lagi? Mungkin hidup kalian akan tersiksa ya. Begitu juga yang dialami oleh Keyla Aghata atau kerap di panggil Kekey. Seorang Siswi Cantik ya...
• Part 22 •
Mulai dari awal
![Only you [End]](https://img.wattpad.com/cover/224367462-64-k145757.jpg)