Prolog

38 7 0
                                        

Dedicated to my co-author avion_rowney

..........

Remember the most important thing,

happiness never come from the outside

It comes from within yourself.

So, when you find 'the one' you will realize,

True love is accepting both flaws as it is

True love makes you love yourself even more, it never

try forcing you into the person they want.

True love is accepting love as it is

They will love you inside out, whoever you are.

When there's no further expectation, then the happiness is with you.

You just feel enough being with each other.

Ingatlah bagian terpenting dari segalanya,

Kebahagiaan tidak pernah datang dari luar,

melainkan dari dalam dirimu sendiri.

Jadi, ketika kau menemukan 'The One' mu, kau akan menyadari

Cinta sejati adalah menerima kekurangan satu sama lain apa adanya

Cinta sejati membuatmu lebih mencintai dirimu sendiri,

Ia tidak akan memaksamu menjadi orang lain yang mereka inginkan

Cinta sejati menerima cinta sebagai apa adanya

Mereka akan mencintaimu seutuhnya, siapapun dirimu.

Ketika tidak ada ekspektasi yang berlebihan, maka kebahagiaan akan ada padamu.

Kau akan merasa cukup bersama satu sama lain.

From us

Sincerely, Author & Co-Author

From us

Sincerely, Eve Sharon & avion_rowney

J A R D I N E S  D E  S A B A T I N I

M A D R I D

Musim semi akan segera berganti menuju musim panas. Sinar matahari siang seolah menyorot salah satu tempat terindah di kota Madrid, Spanyol. Royal Palace berdiri kokoh ditengah taman Sabatini yang tenang. Seorang gadis di awal usia tiga puluhan telah memandangi bangunan itu begitu lama. Rambut cokelat panjang dan penampilan elegannya bisa menarik mata pemuda manapun yang lewat, namun bibirnya tanpa senyum dan matanya menerawang jauh.

Sebuah buku jurnal simpel terbuka diatas meja didepannya. Tangan lentik gadis itu memegang pena berinisial 'C', telah terpaku sekian lama, tak kunjung melanjutkan cerita yang ditulisnya.

'Ada suatu kisah tentang seorang gadis yang bisa melihat kebaikan dan keburukan dalam hati seseorang. Ia begitu lelah dengan semua orang yang berkata menyukainya namun tidak sedikitpun mereka mengerti apa yang ada didalam hatinya. Akhirnya dengan kudanya gadis itu berkelana sendirian dan tiba di sebuah kota terpencil.

Matahari perlahan menghilang dan gadis tersebut mengira ia akan sendirian melewati malam. Namun, seorang pemuda datang membawa lentera. Senyumnya sehangat lentera yang ia bawa. Ia menawarkan tempat berteduh. Akhirnya gadis itu menyetujui.

Tibalah mereka di tempat tinggal sang pemuda yang bak istana. Waktu terus bergulir, pagi dan malam mereka lalui bersama. Satu hal yang membuat gadis itu bertahan, tidak seperti kebanyakan orang yang menutupi kata hati mereka, emosi pemuda tersebut selaras dengan yang ditunjukkan hatinya. Untuk pertama kalinya gadis itu merasa menemukan seseorang yang tepat untuknya.

"Apa kau menyukaiku?" tanya gadis itu akhirnya.

"Ya," jawab si pemuda tanpa ragu, namun tiba-tiba wajahnya menjadi ragu-ragu.

"Ada apa?" kening gadis itu mengerut bingung, kekhawatiran merebak di hatinya.

"Apa kau juga... menyukaiku?" tanyanya balik.

"Tentu saja," balas gadis itu cepat.

"Tapi kau tidak bisa melihat beragam emosi dalam hati manusia, bagaimana kalau aku tidak baik untukmu?" mata pemuda itu memancarkan keraguan.

Si gadis terdiam sejenak, ia terkejut ternyata pemuda itu juga bisa melihat kedalam hati seseorang. Perlahan gadis itu tersenyum lembut, "Aku bisa melihatnya, setiap orang memiliki kebaikan dan keburukan. Kebanyakan orang mengenakan topeng namun kau menjadi apa adanya dirimu."

Garis-garis keraguan memudar menjadi kejernihan. Mereka bisa melihat kedalam hati satu sama lain, segala terang dan gelap. Namun ada perasaan lain yang malah tumbuh perlahan, diatas pecahan kaca dan bunga yang lembut. Itulah cinta sejati.

Hingga tiba pada satu malam, ketika gadis itu terbangun ia mendapati dirinya berada di kota yang terbengkalai. Istana yang tadinya berdiri megah ternyata hanya istana kaca kecil yang terbengkalai ditengah hutan. Si Gadis yang kebingungan, berkelana untuk menanyakan kota yang mereka tinggali bersama, mencari pemuda yang ia cintai. Namun, semua orang yang ditemuinya menjawab ia baru saja kembali dari kota mimpi. Seperti mimpi, tidak ada siapapun yang bisa kembali kesana...'

Gadis berambut cokelat tadi akhirnya berhenti menerawang ke arah Royal Palace, ia menatap tulisannya lagi. Seperti mimpi semalam, setiap orang hanya memiliki satu kesempatan untuk bertemu cinta sejatinya. Apakah kisah cinta mereka akan bertahan? Itu adalah pertanyaan yang bisa dibuktikan oleh mereka sendiri.

Setitik air mata menetes diatas kertas buku jurnal, membuat tinta dari kata-kata yang ditulisnya membuyar. Bulu mata lentik itu telah basah oleh air mata.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Sep 13, 2021 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Inside OutDonde viven las historias. Descúbrelo ahora