Rara dan Rindu

76 4 0
                                    

"Neng.. Nak Senja udah di depan tuh." Seru  Aryanti diluar kamar putrinya.

"Siap ma!"

Dengan gerakan cepat, Rindu menyambar ponsel dan ranselnya. Setelah memakai sepatu snekers nya, ia berjalan kearah Mamanya, Papanya sudah kembali keluar Kota.

"Rindu berangkat ma.."

"Lho gak mau bawa sarapan?"

Rindu menggeleng. "Takut telat ma, nanti aja di kantin. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam.."

"Maaf lama yaa.." kata Rindu.

Senja mengusap kepala Rindu dengan pelan.

"Gapapa sayang.. berangkat ya."

Rindu hanya menganggukan kepalanya. Bahkan sudah beberapa menit mereka didalam mobil bahkan selama di perjalanan pun tidak ada yang mengeluarkan suara. Sampai akhirnya Rindu yang memulai pembicaraan.

"Lho Ja,kok belok kiri? Bukannya lurus ya?" Tanya nya dengan heran.

"Aku jemput adek kelas aku dulu yang,boleh ya? Dia gak ada tumpangan."

"Oh iya boleh."

Senja tersenyum dan mengecup punggung tangan Rindu.

Sampai akhirnya mobil Senja berhenti didepan rumah bercat abu-abu yang sedikit pudar. Rindu menatap rumah itu,dan terlihat pintu depan terbuka menampilkan gadis berambut sebahu,manis menurutnya. Ia berjalan kearah mobil Senja.

"Ini adek kelas yang kamu maksud?"

"Iya Sayang.."

Rara tersenyum manis.

"Hai kak Rindu, bolehkan aku nebeng?"

Rindu tersenyum simpul,lantas mengangguk. Tanpa mengucapkan apapun.

Rindu tidak ingin berfikiran yang aneh-aneh terhadap kekasihnya, ia yakin Senja mencintainya.

"Masuk aja Ra." Kata Senja.

"Iya kak."

Rara masuk di kursi belakang, dan mereka pun kembali dalam keheningan. Ah tepatnya Rindu yang hanya menyimak antara keduanya .

"Rara boleh ikutan osis kak? Kayaknya asik tuh."

"Boleh, hubungin kak Lala XI IPA 1 aja Ra. Soalnya kan gue udah mau pensiun."

Rara terkekeh lalu menganggukkan kepalanya. Sepanjang jalan, hanya mereka berdua yang berbincang-bincang,Rindu hanya diam dengan perasaan sesak di dada,hati yang panas. Ingin sekali Rindu membakar mulut si Rara yang kecentilan itu. Tapi sudahlah, Rindu lebih baik diam.

Tiba-tiba usapan di kepala Rindu sangat terasa.

"Udah sampe yang,malah bengong." Sahut Senja dengan suara lembut,dan senyuman yang manis. Rindu meleleh di tempat,sampai akhirnya ia mengangguk.

"Udah sampe yaa.. "

Senja membuka pintu mobil untuk Rindu,Senja rasa ia tak akan menyakiti Rindu tak akan pernah. Melihat senyuman gadisnya itu seketika bayangan ingin main-main dengan Rara sirna seketika.

Tiba-tiba..

"Kak, antar aku ke kelas kak Lala bisa gak?" Tanya Rara dengan raut wajah memelas.

Rindu tau sekali ciri-ciri wanita ular seperti itu, baiklah Rindu akan menuruti permainan gadis itu.

"Antar aja sayang. Nanti ke kelas aku ya."

"Bener nih gapapa?" Tanya Senja dengan tak enak.

Rindu mengangguk,dan mencium sekilas rahang milik Senja.

"Yaudah,nanti aku ke kelas kamu. Hati-hati"

Rara mendengus. Alay sekali sih mereka.

Sedangkan Rindu tersenyum senang, ia berjalan melewati keduanya.

"Woy!! Senyum senyum sendiri lo kaya yang kesurupan aja." Kata Elsa yang sedang duduk di bangkunya.

"Rara, anak kelas X udah berani nyari gara-gara sama gue." Sahut Rindu pelan.

"Yang mana sih? Serius lo?"

"Nanti deh gue tunjukin, ya ngapain juga gue boong sama lo. Gak guna!"

"Ye si mariam! Biasa aja keles. Sini dah duduk,ceritain."

Rindu menurut,ia duduk di samping Elsa,sahabatnya. Sebelum berbicara,ia menoleh kebelakang,Feri belum datang.

5 menit dengan cepat Rindu memecahkan rekor bercerita kejadian tadi pagi. Elsa menggeram tak tertahan.

"Ngapain didiemin aja si tu bocah!"

"Ah dahlah biarin, nanti juga kena batunya. Gue diemin aja sekarang mah."

Elsa berdecak malas.

"Kebiasaan lo jablay!" Desis Elsa.

"Sialan lo,gue bukan jablay!"

"Panggilan sayang itu Ndu.."

Rindu mendelik kesal.

"Panggilan sayang dimana? Jelas-jelas manggil gitu dibilang sayang. Mata lo tuh peang!"

Elsa terbahak mendengar omelan sahabatnya, ya Rindu memang 11 12 dengan Elsa. Gilanya sih.

Sedangkan dilain tempat...

"Makasih ya kak.." kata Rara dengan tersenyum.

Senja menganggukkan kepalanya.

"Yaudah gue duluan ya. Lo bisa kan manggil Lala sendiri?"

"Mm, malu kak."

Senja menghembuskan nafasnya kasar. 1 hal yang ia dapatkan dari sikap Rara, Manja. Berbeda dengan Rindu, gadisnya memang sangat mandiri tak bergantung dengan dirinya. Selagi bisa ya Rindu sendiri yang berbuat,tapi jika sudah melambaikan tangannya Senja turun tangan.

"Kak.. temenin ya.."

"Ra,gue ada kumpulan sebelum masuk sama anak osis yang lain. Kebetulan Lala ikut kumpul,lo sama dia aja ya."

"Tapi kak..."

Senja mendengus, "Yaudah gue temenin,sampai Lala keluar."

Rara mengangguk dengan antusias.

"Lho Kak Senja, dan ini..?" Sahut Lala yang baru saja keluar dari kelasnya.

"Ah ini dia, La ini Rara anak kelas X. Lo kasih arahan aja,dia pengen masuk osis."

Lala menatap Rara dari atas sampai bawah. Melihat dari tatapan Rara terhadap Senja sih agak terlihat beda ya.

"Calon pelakor nakal nicc, gak bisa dibiarin. Bau-baunya sih suka sama pacar sepupu gue. Gue kerjain lo." Lala berucap dalam hati dengan tersenyum miring.

"Oke, ayok sekalian gue mau kumpulan."

"Gue duluan La. Thanks."

"Kak Sen-"

"Yoi Kak." Sahut Lala.

"Ayok, katanya mau masuk osis."

"Ah i-iya kak."

Lala tersenyum miring mendengar nya, sudah Lala pastikan juga bahwa gadis di depannya ini menyukai Senja,pacar Rindu sepupunya.

Laluna Aryani Pertiwi (Lala),putri tunggal adik dari Aryanti. Aryani Pratiwi & Egar Cahyono.








To be continue.

Senja Dan Rindu #NUBARYOU&I - ONE SHOOT! (TAMAT✓)Where stories live. Discover now