EXTRA PART (1)

109 5 0
                                    

9 tahun kemudian...

"Mamiii!!!" Seru anak kecil berumur 4 tahun itu.

Wanita cantik yang memakai jas snelly itu tersenyum lebar melihat gadis cantiknya berlari kearahnya, terlebih dengan seorang pria berbadan tegap,tampan yang berada di belakangnya.

"Anak mamii." Wanita itu memeluk tubuh mungil putrinya.

"Ayo pulang mamiii..."

"Iya sayang, kita pulang ya.."

Nala tersenyum senang, tapi wanita itu menatap suaminya dengan lekat. Terlihat raut wajah kecapean yang kentara di wajah tampannya.

"Cape ya?"

Pria itu menggeleng,lalu meraih pinggang ramping wanita itu,mencium ceruk lehernya beberapa kali.

"Ayok pulang bu dokter." Seru pria itu.

Wanita itu terkekeh,"Ayok Bapak CEO."

"Ihhh mami sama papi kenapa masih disitu sihh!? Nala mau pulanggg!!" Pekik Nala,gadis kecil itu terlihat sangat menggemaskan.

Kedua pasangan itu terkekeh melihat tingkah putrinya.

"Iya sayang,kita pulang sekarang." Sahut papinya.

Keluarga kecil itu berjalan menuju parkiran rumah sakit, setelah sampai, Nala duduk di pangkuan maminya. Sampai akhirnya, Mereka sampai di rumah mewah milik keduanya.

Nala Aura Cantika

Putri sematawayang dari Rindu Ayu Larasati dan Senja Ifran Pratama

Flashback on..

"Sudah satu minggu ini pasien tidak ada peningkatan, bahkan bisa dibilang menurun. Pasien hanya hidup dengan alat-alat medis. Saya hanya menjalani tugas saya dengan sebaik mungkin,tapi kekuasaan tetap ditangan tuhan, Bu Aryanti dan Pak Hendra bagaimana?" Kata dokter Irman.

"Saya ingin membawa anak saya keluar negeri,agar mendapatkan penangan yang lebih dari ini." Ucapan Hendra bagaikan petir yang menyambar di siang hari bagi Senja. Aryanti menangis di pelukan Elsa. Ria mengusap bahu Senja yang terlihat murung.

"Baiklah jika itu keinginan Bapak, saya akan membuatkan surat rujukannya."

Saat dokter itu pergi, Hendra menatap Senja.

"Ikhlaskan Rindu, Senja. Ini demi kesembuhan dia. Jika kamu ingin menjenguknya, kabari saya. Rindu akan saya bawa ke Singapur, dan maaf. Sepertinya saya dan keluarga akan tinggal disana beberapa tahun. Atau mungkin menetap."

"O-Om.."

"Maaf Senja, tapi jika kamu mencintai anak saya, kamu pasti akan menemani masa sulitnya, kamu pasti akan menunggunya."

"Saya doakan semoga Rindu disana bisa cepat pulih." Timpal Ria.

Aryanti memeluk Ria, "terimakasih Jeng."

Ria tersenyum dan mengusap bahu calon besannya dengan lembut. Semuanya bersedih,bersedih atas kejadian ini.

Raina hanya berdoa semoga kesedihan ini cepat beeakhir dengan bahagia.

Setelah beberapa lama , dokter Rai datang lagi dengan beberapa suster di belakangnya.

"Saya permisi mengecek keadaan pasien dulu ya." Pamit dokter Rai,dan di angguki semuanya.

15 menit berlalu, dokter keluar dengan sumringah di wajahnya. Baginya, menyelamatkan pasien adalah kebahagiaan yang tidak ada duanya.

"Alhamdulillah, berkat doa dan kekuasaan tuhan, ternyata tuhan masih menginginkan Nona Rindu bertahan, Pasien sudah melewati masa koma nya, pasien sudah siuman. Dan disini ada yang bernama Senja?"

"Sa-saya dok."

"Sepertinya pasien membutuhkan anda." Sahut dokter Rai dengan senyuman.

Semuanya mengucap syukur kepada tuhan atas kesembuhan Rindu. Hendra berkali-kali memeluk tubuh Aryanti karna bahagia mendengar kabar baik itu. Ternyata tuhan masih mengizinkan keluarga kecilnya bersatu dengan utuh.

Senja memasuki ruangan serba putih itu, lalu menghampiri kekasihnya yang terbaring lemah di brankar.

"Rin... Sayang...."

Rindu tersenyum, "si-sini Ja.." suara seraknya memerintahkan Senja mendekat.

"Ha-us.." cekatnya lagi.

Senja buru-buru memberikan segelas air bening kepadanya.

"Makasih.."

"Makasih udah bertahan buat aku.. buat orang-orang yang kamu sayang." Senja menciumi punggung tangan Rindu yang sedikit pucat.

"Awalnya aku gamau bangun, tapi lihat kamu yang setiap hari nangis rasanya itu gimana ya.." guraunya.

Senja mendengus.

"Aku gak nangis."

"Boong.... Aku denger kok isakan kamu. Sebenernya, aku udah sadar dari 1 jam yang lalu,pas mau bangun ternyata kamu lagi nangis. Ya dengan sengaja aku pengen liat dulu nangis kamu gimana. Ternyata ngelucuin ya."

"Jadi kamu udah sadar dari satu jam yang lalu?"

Rindu mengangguk.

"Kamu tuh yaa, bikin orang-orang panik aja."

"Kamu juga bikin aku panik, dengan pergi sama tuh cewek genit."

Senja merasa bersalah,ia mencium pucuk kepala Rindu.

"Aku gak akan ngecewain kamu lagi,aku janji sayang. Dan aku akan terus jagain kamu."

Rindu tersenyum hangat.

"Janji?"

"Janji.." sahut Senja mantap.

"Pengen peluk..."

"Sini sinii aku peluk..."

Senja mendekat dan agak mencondongkan tubuhnya supaya dengan mudah memeluk tubuh kekasihnya.

"Ehem... Belum sah!" Ucap Ria, yang baru saja datang bersama Aryanti.

"E-eh Tante,Mama..." Rindu merasakan panas di kedua pipinya,ia sangat malu.

Senja terkekeh pelan melihat Rindu yang malu seperti itu. Ia mengusap kepala gadis itu dengan pelan.

"Gimana sayang? Masih ada yang sakit?" Tanya Ria.

"Udah mendingan dikit Tante..."

"Mau makan neng?" Tanya Aryanti .

"Mauuu... Laper!"

Semuanya terkekeh melihat tingkah Rindu. Ternyata laper juga gak bangun Seminggu. Apalagi koma setahun kaya di film film.









Flashback off..



To be continue..

Senja Dan Rindu #NUBARYOU&I - ONE SHOOT! (TAMAT✓)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن