Judul : Orang Tua Tunggal 2
Alternatif : Single Parent 2
Penulis : SanYue_Official
Genre : Keluarga, Angst, Hubungan Sesama Jenis, Konten Dewasa, dan Fiksi.
Wang Yibo telah kembali pada Xiao Zhan, membina rumah tangganya bersama kedua putranya. Namu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebahagiaan Yang Sesungguhnya
Happy Reading!
"Huuaaaー huuaa, hnggeeee..."
Suara tangis makhluk kecil, terdengar begitu nyaringnya hingga menggema ke seluruh ruangan kecil bertemakan dua kelinci kembar berwarna hitam dan putih. Seorang pria tinggi berparas tampan yang tengah sibuk di dapur, lalu berlari ke arah sana dengan tergesa-gesa.
"Hhssssttt cup cup, Sayangー kemarilah, Papa gendong..."
Yibo lalu mengangkat tubuh mungil yang menggeliat itu, menimangnya untuk menenangkan sang bayi yang tak berselang lama kemudian terdiam.
"Hai, Putra kecilku... Apa kau lapar, hm?"
Tangan besar pria itu lalu menyentuh pipi bulat menggemaskan bayi rupawan dalam gendongannya dengan lembut.
"Ini, Papa sudah menyiapkan susu untukmu." katanya, lalu memasukkan ujung dot dari botol yang di dalamnya sudah terisi susu yang sebelumnya sudah di buatkannya.
Seakan mengerti ucapan sang ayah, kedua mata kecil bayi mungil itu tampak berkedip pelan padanya, sebelum akhirnya mulut kecil bayi itu membuka lalu mulai menyesap sisi lembut pada botol tersebut.
"Anak pintar..." senyum lebar terulas di bibir Yibo, sampai akhirnya putra kedua buah cinta dari pernikahannya dengan istrinya itu tertidur dalam dekap kasih sayangnya.
"Bersabarlah sampai Mama kembali, oke?" bisiknya lembut.
Lalu dengan perlahan ia melepas botol susu dari mulut bayi kecil yang sudah terlelap, dan kembali meletakkan sang bayi ke atas tempat tidur, menyelimutinya kemudian.
"Selamat tidur, Sayang..."
Masih menatap wajah bayi mungil itu, suara yang selalu di rindukannya terdengar dari sisi lain kamar itu. Suara dari sosok orang yang baru saja ia sebut, sosok yang sejak pagi belum kembali dari perjalanannya.
