SP2《4》

3.1K 344 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarahan Tiada Guna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarahan Tiada Guna

Happy Reading!

"Ehem..."

Suara deheman itu membuat langkah Sean terhenti, lalu berbalik setelah pintu kamar mandi di belakangnya baru saja tertutup. Di kursi di sisi lain kamarnya ternyata sudah ada Yibo yang mengisi tempat tersebut, Sean tertegun menatap jengah padanya.

"Baru selesai mandi?" tanya Yibo sekedar berbasa-basi, menetralisir suasana canggung di antara keduanya.

Sean menatap tajam pria itu. "Apa yang kau lakukan di sini?" dengusnya, lalu menoleh ke arah pintu kamarnya yang telah terkunci di sebelahnya.

"Kau menguncinya?" lanjut Sean kembali menatap Yibo dengan kerutan kesal di wajahnya kini.

Yibo menghela nafas berat, sebelum akhirnya ia berdiri dan menghampiri mantan istri-nya itu. "Aku bertanya tapi kau tidak menjawab, dan kau malah mengajukan pertanyaan yang sangat sensitif bagiku."

"Sensitif?"

Sean lalu melangkah mundur, menjauhkan diri dari Yibo. Kerut kekesalan dan tatapan matanya yang penuh rasa benci, jelas terbaca oleh sang mantan suami-nya tersebut.

"Apa tidak boleh aku bertanya, hm?" jawab Yibo santai.

"Apa kau buta...?" ketus Sean, lalu menunjuk tanpa melihat ke arah pintu kamar mandi di belakangnya dan Yibo pun turut melirik sekilas ke arah sana.

"... Aku baru saja keluar dari sana, itu artinya aku baru saja selesai mandi." sambung Sean dan berlalu dari hadapan Yibo. "Jika tidak ada yang ingin kau lakukan di sini, tolong pergilah!" usirnya tidak peduli.

"Maafkan aku..." ucap Yibo, sontak membuat langkah Sean terhenti. "... Semua salahku." lirih Yibo, lalu melangkah mendekat pada Sean yang kini berbalik.

"Aku masih mencintaimu... Sangat mencintaimu, Sean." ungkap Yibo, lalu memeluk Sean dengan cepat.

"Hei, ah lep―"

✔️Single Parent 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang