DBD

4.2K 354 28
                                    

⏩⏩Travieso



' Author Up lagi.. Makasih buat yang dah baca yaa..'


.

.


Terhitung sudah hampir 4 hari Jin tak sekolah. Padahal Yoongi sudah mencabut semua hukuman Jin karena pengakuan dari Jihoon sehari setelahnya. Namun, Jin malah sakit lagi, bahkan kali ini sakitnya lumayan aneh, demamnya akan selalu naik turun. Bahkan jika sedang naik akan sangat tinggi.

Jungkook lah yang setia mengurus Jin, karena sejak kejadian itu, Yoongi jadi sering lembur dan bahkan sering tak pulang. Dan Namjoon? Ia sedang mengikuti pelatihan dan bahkan ia juga belum mengetahui tentang kebenaran dari masalah Jin kemarin.

" Demammu naik lagi..." ucap Jungkook. Ia sedang mengompresi kening Jin yang sangat panas sekarang.

" Kita ke dokter ya?" tanya Jungkook. Jin hanya menggeleng ribut, jika bukan Namjoon, Jin tak pernah mau dirawat siapapun.

" Aku baik yung.. Jangan hawatil..." ucap Jin setengah menggigil.

Jungkook bukannya tenang, ia malah merasa kembali khawatir. Ia takut Jin bukan hanya sakit biasa.

Jungkook memutuskan untuk menelfon Namjoon.

" Hyung.." panggil Jungkook saat panggilan tersambung.

" Ada apa Kook?" tanya Namjoon.

" Kumohon pulang hyung.. Jin sakit.. Demamnya bahkan sangat tinggi.. Aku khawatir.." jelas Jungkook. Ia bahkan sudah hampir menangis sekarang. Bayangkan saja ia sendiri sekarang, dan kini adiknya sedang tak baik-baik saja.

" Kau bawa saja ke Rumah Sakit.. Hyung tak bisa pulang.. Hyung sibuk.." ucap Namjoon.

" Tapi hyu—"




Tuuut....




Sambungan telfon terputus begitu saja. Jungkook melempar kasar ponselnya. Ia marah pada Namjoon. Ia bahkan tak peduli pada Jin hanya karena masalah yang sepele.


.

.



Jungkook masih setia mengompres Jin dan sesekali mengecek perkembangan keadaan Jin. Namun tak ada perkembangan apapun. Jin masih demam tinggi.

Karena sibuk dengan rasa cemasnya, Jungkook bahkan tak menyadari jika tiga KurCil teman Jin datang menjenguk. Jihoon, Jimin, dan V.

" Permisi hyung.." sapa V. Jungkook yang menyadari keberadaan mereka pun hanya mengangguk dan membiarkan tiga KurCil itu naik ke atas ranjang Jin.

" Hyung.. Kok mochiku masih sakit sih..?" tanya Jihoon. Jangan heran, mochi adalah panggilan sayang dari Jihoon untuk Jin.

Jungkook hanya diam. Ia tak bisa menjawab apapun, ia juga tak tahu bagaimana ia harus berbuat sekarang. Biasanya yang akan ribut mengurus adiknya kan Namjoon. Jungkook mana pernah mau peduli dulu.

Jihoon mengusap rambut lepek Jin. Iaa juga khawatir pada sahabatnya. Ia takut jika Jin kenapa-napa. Kan Jin begini gara-gara dia.



 Kan Jin begini gara-gara dia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jimin dan V juga sedihr melihat Jin yang sakit. Walau bagaimana pun Jin kan teman alien mereka.

" Hyung.. Kita bawa ke Rumah sakit.. Ayahku ada disana." ucap Jihoon.

" Dia tak mau kesana Jihoon. Dia akan terus meronta dan menangis. Aku tak mau jika keadaannya makin parah." Jelas Jungkook.

Ia ingat terakhir kali saat ia memaksa Jin, anak itu malah mogok makan dan keadaannya semakin lemah saat itu.

" Dia tidak akan melawan hyung.. Bahkan dia sudah tak sadarkan diri." ucap Jihoon yang memang sedari tadi mencoba membangunkan Jin, namun Jin tak mau bangun juga.

Jungkook pun langsung mengeluarkan mobilnya dari bagasi. Persetan dengan larangan Yoongi membawa kendaraan dalam keadaan panik. Yang terpenting sekarang hanyalah Jin. Hanya Jin.



.

.



Jungkook, Jihoon, Jimin dan V sedang menunggu di depan ruang UGD. Nyatanya saat tadi di perjalanan, Jin sempat muntah darah, dan ketika dokter Kim lihat, ia langsung membawa Jin ke UGD tanpa banyak bicara lagi.

" Hyung.. Sabar.. Hyung jangan kalap." ucap Jimin. Jungkook hanya mengangguk. Ia masih tak bisa berpikir jernih sekarang. Ia masih kalap. Bahkan ia juga tak menghubungi siapapun, ia terlalu tak fokus pada sekitarnya.


Klek..


Pintu ruang UGD terbuka, dokter Kim segera menghampiri keluarga pasien yang kini merangkap sebagai sahabat anaknya.

" Bagaimana uisa?" tanya Jungkook.

" Adikmu terkena demam berdarah nak. Hampir saja kita kehilangannya karena terlambat ditangani. Tapi sekarang dia sudah tak apa. Hanya saja dia harus dirawat dalam waktu yang lumayan lama untuk pemulihan." ucap dokter Kim. Ia menepuk bahu Jihoon dan tersenyum.

" Jaga temanmu. Ini pertama kalinya kau mau peduli pada oranglain. Ayah bangga." bisik dokter Kim di telinga anak semata wayangnya.

Jihoon hanya mengangguk pada ayahnya. Dan mereka pun langsung ke ruang rawat Jin setelah Jin dipindahkan ke ruang rawat VVIP nya.


⏩⏩TeBeCeh

😆😆😆Seandainya otak ini bisa ditukar tambah makan akan Author lakukan...

Terkadang ide datang dengan kegajean. Maaf ya Chingu..😥😅

Tapi stay terus ya.. See You..😆😆😆❤💜❤

Travieso, Jin [END]✔Where stories live. Discover now