"Haha. Doain aja mah.." Ucap Devan yang mengerti perkataan Mamanya.

Kini Devan membawa Kekey menuju kamarnya, tidurnya sangat anteng.

Dengan beberapa bagian wajah yang sedikit membengkak, membuat Kekey menjadi sangat menggemaskan sekarang. Apalagi cara tidurnya yang menggigit jari tangannya.

Sungguh, jika boleh Devan ingin memakan Kekey sekarang juga.

Perlahan tapi pasti, Devan meletakkan Kekey di kasur. Dan kini Devan hendak menuju ruang tamu lagi, namun saat hendak berjalan tangan Devan di tarik oleh Kekey.

"Bunda.."Ucap Kekey lirih dan tiba tiba menangis dalam keadaan tertidur.

Devan yang saat itu tak tau harus apa pun segera menaiki kasur dan menenangkan Kekey dengan mengusap usap kepalanya pelan.

Dan setelah beberapa menit, barulah Kekey kembali tenang.

Devan turun dari kasur dan mengecup singkat pipi Kekey.

Cup.

"Selamat tidur, Key." Ucap Devan dan melangkah keluar dari kamarnya.

Tangga demi tangga Devan lewati dan sampailah Devan di ruang tamu.

"Kok lama Van? Kekey masih rewel ya?" Tanya Bunda.

"Cuma tiba tiba nangis aja." Ucap Devan dan mulai duduk.

"Kekey emang semanja itu ya Bunda? Ketau Devan, Kekey gak pernah manja deh." Ucap Devan.

"Dia itu bakal manja dengan keadaan tertentu Van. Kadang dia bakal manja kalo lagi merajuk, bakal manja kalo mau pisah seperti tadi, terus lagi yang paling manja kalo udah pms." Ucap Bunda Panjang Lebar.

"Kekey beda ya Dew. Orang lain kalo pms marah marah, tapi kalo Kekey jadi lebih adem." Kata Mama Mita.

"Iya itu, heran aku Mit. Dulu ngidam apa ya, kok sampe jadi gitu." Ucap Bunda Dewi sambil tertawa.

Mereka bertiga tertawa bersama membicarakan kebiasaan Kekey yang tidak diketahui oleh orang lain.

"Hoam.." Kekey bangun dari tidurnya dan melihat ke arah jam.

Pukul tiga sore. Berarti dirinya sudah tidur sangat lama dan melewatkan jam makan siangnya.

Kekey bergegas bangun dan menuju kamar mandi untuk melakukan ritualnya.

Setelah selesai, Kekey melihat dirinya di cermin.

Tanpa menggunakan riasan apapun, Kekey turun menuju meja makan. Perutnya kini kembali meronta ronta.

Saat ini kondisi rumah sepi. Kemana perginya Bunda, Mama dan juga Devan?

Meski pikirannya sedang bertanya tanya, Kekey tak menghiraukan dan bergegas menuju meja makan.

Di meja makan, Kekey tak menemukan makanan apa apa, maka Kekey berjalan menuju kulkas.

Di dalam kulkas, hanya ada telur. Kekey baru sadar, tadi kan memasak banyak dan belum membeli bahan bahan lagi.

Di pikiran Kekey, ia sudah tau harus memasak apa. Dan Kekey mengecek apakah nasinya ada? Dan ternyata ada.

Maka Kekey pun ingin membuat Nasi Goreng telur.

Dengan segala cekatan Kekey memasak layaknya seorang chef.

Beberapa menit berlalu, masakan Kekey sudah matang.

Kekey mengambil piring dan segera memindahkan nasi goreng ke piring tersebut. Tak lupa pula Kekey menambah beberapa sayur di piringnya.

"Yey, jadiii..." Ucap Kekey senang.

Kekey membawa piring tersebut ke meja makan. Saat hendak duduk, Kekey mendengar suara orang sedang berjalan menuju arahnya.

Mungkin itu bunda, atau Mama, atau juga Devan - batin Kekey menebak - nebak.

Saat hendak menyodorkan nasi goreng tersebut ke mulut Kekey, tiba tiba ada seseorang yang mengambil alih sendok tersebut dan memakannya.

"Ihh, Devan. Itu kan makanan guee." Ucap Kekey.

Namun perkataan Kekey tak di gubris oleh Devan, justru kini Devan mengambil satu piring nasi goreng buatan Kekey dan dengan segera melahapnya.

Kekey melongo tak percaya, hingga ia sadar dan hendak merebut nasi gorengnya kembali.

" Ihh, balikin.. Itu nasi goreng guee.. Gue belom makan dari tadi." Ucap Kekey menatap Devan.

Devan tetap tak menggubris Kekey dan memilih untuk menghabiskan makanan di depannya itu.

Karena kesal Kekey tak bersuara, meski perutnya sedang meronta ronta.

Setelah nasi goreng tersebut habis, Devan segera minum dan menghampiri Kekey.

"Keyy.." Panggil Devan.

Namun tak ada sahutan, Kekey justru membuang mukanya ke arah lain.

"Maaf, nasi gorengnya gue makan.." Ucap Devan lagi dan duduk di samping Kekey.

"Telat, nasi gorengnya udah keburu habis!"Ketus Kekey.

" Ya kan maaf Key. Lagian gue laper, terus ngeliat nasi goreng buatan lo, jadinya gue makan dehh.. "Ucap Devan tanpa merasa dosa.

" Gue juga laper kali. Bukan lo doang!!" Sengit Kekey

"Yaudah sebagai gantinya, gue bawain lo ayam Kfc nihh.. Gausah marah yaa" Ucap Devan sambil menyodorkan satu paket ayam + nasi serta double chess burger dari Kfc.

Kekey melihat makanan tersebut, namun masih tak ia ambil.

"Sebenernya gue bawain ini buat lo dari tadi. Karena berhubung gue ngeliat nasi goreng lo, jadi kelupaan buat ngasihnyaa." Ucap Devan sambil terkekeh.

"Gue boleh gak bunuh lo?" Ucap Kekey membuka makanan tersebut dan melahapnya.

Devan mengelus elus puncak kepala Kekey dan berkata.

"Makan yang banyak, biar gemuk. Atau mau gue gemukin sembilan bulan?" Ucap Devan dan berlari menuju ruang tamu untuk menghindari semua ledakan.

"DEVAAANNNNN...!!!" Teriak Kekey menggelegar di seluruh rumah.




Hay halo gaess.. Maaf ya kalo part ini gajelas atau ganyambung:( Gimana dengan part ini? Seru gak? Atau ada yang baper. Komen yaa👇👇👇

➖➖➖
Author gak bakal cape buat ngingetin untuk selalu Vote dan komen di setiap partnya.

Seeu😋

Only you [End]Where stories live. Discover now