8. ATTACK (REVISI)

3.2K 144 3
                                    

Happy Reading Edgardo Squad

Aku harap kalian suka sama part ini

Love, Kayy

Playlist : Unstopable - Sia

💸💸💸

Well, kegiatan yang dilakukan Dean kali ini sungguh diluar nalar. Kenapa begitu? Karena yang Dean lakukan saat ini adalah merenung, memikirkan gadis bernama Arleana Latesha Whitley di balkon kamarnya! Are you insane Mr. Edgardo?!

Oh C'mon... kenapa dia harus repot-repot memikirkan gadis yang baru dikenalnya itu, sementara berkas-berkas tercintanya sudah menumpuk dan ingin diperhatikan. Tapi sialnya, pikiran yang berisikan Lea itu tidak mau enyah dari kepalanya, itu terlalu menancap di sana. Apalagi kejadian di meja makan tadi sungguh menghiburnya. Tingkah menggemaskan Lea sungguh berhasil membuatnya tertawa geli.

Flashback

"Dean apakah kau tidak bisa tersenyum sebentar saja. Kau memang tampan, ah... tidak-tidak yang benar sangat-sangat tampan tapi kau akan bertambah tampan saat kau menarik sudut bibirmu. Sedikit saja" Ujar Lea dengan mempraktekkan pada wajahnya.

"Well, kau terang-terangan memujiku Ana. Siapa yang mengajarimu merayu seperti itu ?" balas Dean dengan senyum tipis miliknya.

"Tapi kenyataannya memang seperti itu, kau benar-benar tampan. Bahkan para model pun kalah dengan ketampananmu" ujar Lea polos dengan mata berbinar menatap Dean yang masih anteng menyantap makan malamnya.

Bahkan para maid yang sedang berada di sana berusaha menahan tawa mereka, gadis ini benar-benar. Siapa juga yang meragukan ketampanan tuannya ini, bahkan seluruh dunia pun mengakui pesona seorang Dean Edgardo.

"Apakah seharusnya kau mengambil foto denganku Lea ?" Dean mengarahkan tatapannya pada Lea setelah menghabiskan makan malamnya, sementara tangannya sibuk mengelap bibirnya dengan sapu tangan. "Ah iya benar, harusnya kita berfoto. Lalu akan ku tunjukkan pada temanku kalau aku bertemu dengan seorang pria tampan." Lea terlihat sangat antusias, namun beberapa detik kemudian raut mukanya berubah muram. Dean juga menyadarinya, dia bertanya-tanya apa yang dipikirkan gadis ini sampai raut mukanya berubah muram secepat itu.

"Tapi-tapi aku tidak tau kemana ponselku pergi." Tutur Lea dengan lirih. Dean terkekeh mendengar penuturan Lea, apakah masih ada gadis sepolos Lea di dunia ini? Gadis ini lucu sekali."Baiklah besok akan ku belikan ponsel baru untukmu." Ucap Dean dengan tersenyum manis.

"Ah tidak perlu repot-repot Dean, aku akan membelinya sendiri. Lagi pula besok aku akan pulang ke rumahku." Lea mengatakannya tanpa beban sama sekali, dia tidak menyadari kalau Dean terlihat tidak menyukai apa yang dikatakannya."Kau tidak akan pulang ke rumahmu!" Titah Dean dingin tanpa mau dibantah.

Lea terlonjak kaget mendengar suara Dean yang sedikit membentak, dia tidak mengira akan mendapat respon seperti itu. "Tapi kenapa? Bukankah kau sudah melepaskanku." cicit Lea dengan tangan mencengkeram bagian bawah gaunnya untuk mendapatkan keberanian.

"Bagaimana kalau mereka menangkapmu lagi Ana, apa kau tidak takut ?" tanya Dean balik, masih dengan rahang yang mengeras. "Aku takut..." jawab Lea dengan suara amat lirih dengan kepala tertunduk, bahkan jika Dean tidak memasang baik-baik pendengarannya dia mungkin tidak akan mendengar jawaban Lea.

"Maka dari itu tetaplah tinggal disini, kau akan aman bersamaku. Lagi pula kau tinggal sendirian di rumahmu, itu jauh beresiko Ana. Kau tahu itu bukan?" Suara Dean kembali normal, dia baru sadar kalau sedari tadi dia sudah menakuti gadis kecil yang duduk disampingnya itu.

PRINCE DEAN [EKS]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon