Two: New Slang

626 103 79
                                    

"Turn me back into the pet I was when we met

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Turn me back into the pet I was when we met. I was happier then with no mindset."
The Shins - New Slang

🌻🌻🌻

Verin

Seperti biasanya, Calum jarang meleset sedikitpun dari jam janjian jemput yang udah kami tentukan. Malah terkadang gue yang merasa kurang ajar karena nggak tepat waktu kalau dijemput. Biasanya saat gue baru aja mau keluar kelas, ada aja halangannya: dipanggil dosen, diajakin ngobrol untuk presentasi mata kuliah, tiba-tiba diajak cewek-cewek beramai-ramai ke toilet, dan lain-lain.

Sore itu, pukul lima lewat tiga puluh enam menit, gue udah bisa melihat mobil sedan berwarna hitam milik Calum terparkir di tempat biasanya. Tanpa gue sadari, gue tersenyum sambil menghampiri mobil itu.

"Evening, babe." Sapa Calum begitu gue membuka pintu mobilnya dan menduduki kursi di samping pengemudi. Ia menggunakan hoodie hitam yang pernah gue kasih untuk hadiah anniversary pertama kami, dan yang semenjak itu selalu gue ingat kalau Calum pakai hoodie itu adalah wangi fresh woody bercampur juicy ala CK One Gold with a hint of smoke. Damn, he smells like heaven.

Heaven dengan esensi kebakaran tentunya, karena ada bau asap rokoknya sedikit.

"Evening," balas gue, lalu memeluk Calum selama sepersekian detik dan meninggalkan 'kecupan' mini di pundaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Evening," balas gue, lalu memeluk Calum selama sepersekian detik dan meninggalkan 'kecupan' mini di pundaknya. Sementara yang biasa dilakukan calum adalah mengusap rambut gue dan menciumnya. He said my hair smells like strawberry and my skin smells like vanilla. Katanya gue mirip Tango rasa stroberi.

"Mau kemana kita hari ini?" tanya gue. Tangan kanan gue udah siap mencubit Calum kalau aja dia menjawab 'terserah'.

Masih berhadapan dengan Calum, kini cowok itu membantu gue untuk menyelipkan beberapa anak rambut gue yang teruntai, "apart aku aja, yuk? Kamu mau makan apa? I'll cook for you."

Calum tau betul kalau hal-hal kecil yang dia lakukan bisa bikin gue semakin cinta mati sama dia. Makanya, kadang dia suka nggak sopan kalau mau melakukan sesuatu yang bikin hati gue meleleh. Termasuk sekarang ini; menatap gue dan memperlakukan gue dengan lembut, banget.

End of The Road | cth - VERY SLOW UPDATEWhere stories live. Discover now