fünf || 05

1.9K 274 72
                                    

Sudah saatnya berhenti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah saatnya berhenti...ya?
🥀






Rin berdiri ditengah keramaian pesta. Memandang kosong kedua mempelai pria dan wanita yang tengah berbagia setelah mengucapkan janji suci sehidup semati didepan sana. Semua tampak gembira, semua orang tersenyum. Kalimat "selamat atas pernikahan kalian" tak henti diucapkan para tamu undangan.

Yamazaki Sousuke, pria beruntung yang telah mengambil hati (name), sahabat Rin semenjak mereka duduk di bangku SMP. Pria yang sekarang tengah berdiri dengan balutan jas menawan, di temani gadis cantik dengan gaun pengantin yang sangat indah.

Aaaah, walaupun aku sudah memberontak agar melupakannya, pada akhirnya aku pun datang kesini...

Iris merah Rin masih lekat pada suatu objek, (name).

Andai dia bertemu (name) lebih dulu. Andai dia melamar (name) lebih dulu. Andai dia yang mengucapkan janji pernikahan itu. Andai dia yang berada di samping (name) sekarang, pesta megah juga suasana bahagia.

Tapi kata andai tidak bisa disamakan dengan kenyataan, Tuhan berkata lain, garis takdir Rin tidak berakhir pada (name).

Mau bagaimana pun...ternyata sakit ya, (name). Padahal aku sudah berkata bahwa aku baik baik saja. Padahal aku sudah bilang pada diriku sendiri bahwa aku bisa melupakanmu, tapi ternyata memang sulit, ya? Dasar, kau ini...sampai kapan kau jadi hantu yang tak pernah pergi dari kepalaku heh?

Setetes air mata mengalir, buru buru dihapus dengan punggung tangan. Laki-laki tidak baik menangis didepan umum, itu pikir Rin.

Tetapi, ini terlalu sakit.

Aku belum mengucapkan selamat pada mereka...(name) pasti akan marah besar jika aku tidak menemuinya di hari bahagianya...

Rin berjalan dengan tangan gemetar menuju tempat Sousuke dan (name).

🥀

"T-tunangan?"

"Mm! Sebenarnya aku ingin memperkenalkanmu padanya di jauh-jauh hari, tapi aku selalu lupa, hehe! Gomen gomen"

"Aku kan sudah bilang, aku tidak punya", jadi itu maksudnya...

"Tapi kau bilang kau tidak punya pacar, kan?" Nada suara Rin melemah. Hei, bukan kah ini terlalu mendadak untuk menerima kenyataan?

"Aku tidak berbohong tau! Aku memang tidak berpacaran dengan Sousuke-kun karna dia langsung melamarku"

"Aah, Rin kau baru tahu ya? Maaf aku tidak memberi tahu mu sebelumnya kalau aku sudah bertunangan, dua minggu lagi kami akan menikah" kata Sousuke diikuti senyuman bahagia dari (name).

Apa? Menikah?

"Rin pokoknya kau harus datang ke pernikahan kami ya! Kami tunggu hehe!"

Mo...yamete. Sudah cukup aku mendengar kenyataan bahwa kalian sudah bertunangan. Apa ini? Kenapa sakit sekali...

"Rin, kau tidak apa?" Sousuke yang menyadari sikap aneh Rin semenjak kedatangannya terlihat cemas. "Kau sakit?"

Menggeleng lemah, "Tidak, selamat ya, kalian akan menikah. Aku turut bahagia. Aku permisi, masih ada urusan di kantor. (Name), Sousuke, aku duluan" lantas Rin pergi dari kafe itu, kembali ke kantor.

Jadi selama ini sia sia ya...ibu benar, jangan terlalu mencintai seseorang begitu dalam, atau rasa sakitnya akan sebanding dengan rasa cinta itu sendiri. Rin bodoh. Kalau begini bagaimana cara melepaskannya?

🥀

Langkah Rin terhenti sebelum ia naik ke panggung pengantin dimana para tamu bersalaman dengan mempelai pria dan wanita. Kakinya terasa berat untuk melangkah lagi. Mungkin memang tidak usah, pikirnya.

Melihatnya bahagia saja cukup kan? Walau Rin tau bukan dia yang jadi pendamping hidup (name).

Rin berbalik, langkahnya membawanya keluar aula ramai itu.

Dia memang bukan untukku, yah tapi setidaknya terimakasih, (name). Aishiteru















🥀

The end

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The end.
15 Agustus 2020

Peka Dong! || Matsuoka Rin[✔]Where stories live. Discover now