vier || 04

1.7K 299 67
                                    

Ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata...memang selama ini aku terlalu berharap ya, (name)

🥀

"Halo (Name)? Bisa bertemu sekarang?" Tanya pemuda hiu dengan ponsel tertempel di telinga kanannya. Sudah sekitar tiga minggu semenjak dirinya dan (name) bertemu pada malam itu. Semuanya menjadi seperti yang Rin inginkan, kembali dekat dengan gadis pujaannya itu. Tapi satu hal yang belum Rin lakukan. Apalagi?

Menyatakan perasaannya pada (name).

Rin tau, ia begitu pengecut. Harusnya sebagai lelaki ia bisa hanya untuk sekedar "menembak" (name), dan menjadikannya kekasih. Tapi, entahlah, Rin merasa belum yakin. Mungkin nanti.

"Sekarang? Dimana?"

"Kafe dekat kantormu, aku ingin makan siang denganmu"

"Hmm, baiklah, tunggu aku sepuluh menit" kata (name) sebelum memutus sambungan telepon.

Iris merah Rin menyapu jalanan lewat jendela besar kafe. Sembari menunggu (name), ia memutuskan untuk memesan makanan ringan sekedar untuk pembuka. Diesapnya ice americano yang masih utuh.

Sudah tiga minggu. Dan ini bukan kali pertama Rin mengajak (name) untuk sekedar keluar atau makan berdua. Segala cara pun sudah Rin lakukan agar membuat sang wanita peka terhadapnya.

Mengajaknya merayakan ulang tahun ibunya bersama, bermain di taman bermain berdua, makan malam romantis di kapal, menjemput (name) pulang kerja, membantunya beres beres apartemen, memasak bersama, dan masih banyak lagi. Mungkin setelah ini akan terbit buku 1001 cara PDKT by Matsuoka Rin?

Tapi memang pada dasarnya (name) ini kurang peka atau...dia memang tidak menyukai Rin dari awal?!

Memang apa yang kurang darinya? Wajahnya kurang tampan? Perhatiannya untuk (name) kurang? Terlalu agresif? Atau karna giginya? Jujur giginya memang agak antimainstream sih...tapi jika hanya karna gigi tidak mungkin ibu Rin bisa menikah dengan mendiang ayahnya yang juga sama-sama memiliki-

"Rin? Ooooi, kenapa melamun? Kau sakit?" Sentuhan telapak tangan (name) di jidat Rin sukses membuat semburat merah muncul di pipi pria 20 tahun itu. Astaga! Kenapa wanita ini dengan mudah bisa membuat jantung Rin berdetak tidak karuan sih?

(Name) yang kebingunan melihat temannya membeku dengan wajah memerah buru-buru menarik lengan kekar Rin, "Rin, wajahmu memerah! Sepertinya kau demam! Ayo kita kerumah sakit!"

Mungkin jika ada nominasi wanita paling tidak peka, Rin pasti akan langsung memilih (name). Hm bahkan semua lelaki mungkin akan memilihnya.

Peka Dong! || Matsuoka Rin[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang