eins || 01

3.2K 443 31
                                    

I miss you

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

I miss you. When I meet you again?
-matsuoka

🥀



Iris merah milik sesosok lelaki menatap gumpalan awan putih dari balik kaca berukuran 9×23 inc itu. Dengan bibir yang tak bisa berhenti mengulas senyum indah, ia mulai bersenandung kecil, mengikuti irama musik yang ia dengarkan melalui headseat miliknya.

Ah, nampaknya lelaki pemilik surai merah itu sedang mengalami mood yang sangat baik. Bagaimana tidak? Tepat pada hari ini lelaki itu akan kembali menapaki kampung halamannya. Sudah hampir berapa taun ia meninggalkan tanah kelahirannya itu demi belajar si negri orang? Yah, berapa lamanya tidak penting, yang ia pedulikan hanya ia rindu ibunya, adik perempuannya, dan tentu teman teman masa kecilnya.

Hmm? Teman masa kecil ya,,

Ia jadi teringat akan sosok gadis kecil pemilik nama (Full Name) itu. Gadis paling kuat dan tidak mudah menangis di kelasnya. Tubuhnya yang dulu lebih pendek darinya itu benar benar melebihi ekspetasi orang orang yang pertama kali melihatnya.

Gadis manis yang membuat seorang Matsuoka Rin, si lelaki itu, merasakan arti... cinta? Ahaha, tentu saja dulu ia sangat bodoh dalam memahami hal itu. Tapi seiring waktu berjalan, dia sadar bahwa, cinta pertamanya telah diambil oleh gadis cantik itu, (Name).

Pandangannya beralih pada tas kecil disamping tempat duduknya. Sebuah buku hitam adalah benda yang ia lihat waktu pertama kali ia membuka tas itu.

Berapa lama ia tidak menulis atau sekedar membuka buku hariannya itu? Mungkin terakhir kali waktu ia pertama kali datang ke sydney untuk kuliah. Setelahnya buku itu tertumpuk buku lain dan tidak sempat untuk ditulis.

Tangannya bergerak untuk mengambil bolpoin yang ia sematkan di buku itu,

"Apa kabar (name)? Terakhir kali kita bertemu saat aku memutuskan untuk pindah ke Sydney. Apa kabarmu?

Sudah lama sejak kita berpisah, tapi layaknya bayangan, kamu tidak pernah sedetikpun hilang dari ingatanku. Apa kamu hantu yang tidak tenang? Segera lah pergi dari pikiranku. Aku lelah merindukanmu, dan aku pun lelah terus terusan ingin segera bertemu denganmu.

(Name) aku rindu. Mungkin terdengar sangat menggelikan seorang lelaki masih mencurahkan isi hatinya pada buku hariannya, tapi jujur, aku merindukanmu.

Sudah berapa wanita yang ku tolak hanya karna aku masih mengingatmu? Mungkin lima orang atau lebih? (Name) kuharap kau tanggung jawab atas penantianku selama ini! Tapi...mungkin itu hanya akan jadi angan  karna bertemu denganmu saja, rasanya tidak mungkin...

Ah tidak tidak! Aku akan terus berdoa, agar Tuhan berbaik hati mempertemukan kita. Jadi jangan kemana mana dan tunggu saja Rin mu ini ya!"

Rin meletakkan kembali bolpoinnya. Membaca ulang setiap kata yang baru saja ia tuliskan pada buku harian itu.

"Eh? Sejak kapan aku mendadak jadi puitis begini? Benar benar bukan seorang Rin" pria hiu itu bermonolog sebelum akhirnya tertawa kecil.

Yah, terkadang cinta membuat seseorang menjadi bukan dirinya. Layaknya Rin saat ini, ia benar benar merindukan gadisnya itu hingga membuatnya mendadak menjadi seseorang yang puitis seperti ini.

"(Name), semoga kita cepat bertemu atau rindu ini semakin membunuhku"



🥀

to be continued—7 Mei 2020

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

to be continued—
7 Mei 2020

Peka Dong! || Matsuoka Rin[✔]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant