"Lalu, segala kejadian yang menimpa Youra ini, apakah-"

"Sebelum keistimewaan ini bisa bersatu sempurna dengan tubuh barunya, keistimewaan ini akan merenggut apa yang paling berharga bagi tubuh barunya itu," potong Hyunjae.

Youra terkejut mendengar perkataan Hyunjae, "Maksudmu..."

"Benar, orang-orang terdekatmu, teman, sahabat, saudara, atau bahkan..." jantung Youra berdegup kencang menanti apa yang akan dikatakan Hyunjae selanjutnya.

"Orang tuamu"

Plak!

"Hentikan omong kosong mu itu!" teriak Yoongi setelah melayangkan sebuah tamparan keras di pipi kanan Hyunjae.

"Yoongi!" teriak Seokjin yang terkejut melihat apa yang Yoongi lakukan.

Jimin melirik ke arah Youra yang kini tengah menundukkan kepalanya. Badannya terlihat bergetar hebat dengan keringat yang mengucur deras. Jimin pun berjalan dengan cepat mendekati Youra.

"Youra, kau tidak apa-apa?" tanya Jimin sambil menepuk kedua pundak Youra.

"Jimin... apa menurutmu..."

"Tidak Youra! Semua akan baik-baik saja!" ujar Jimin tegas walau dengan mata yang menunjukkan keraguan.

Youra menggenggam tangan Jimin yang masih memegang pundak Youra. Ditatapnya Jimin dalam dengan senyuman di bibirnya walau ada air mata yang menggenang.

Tiba-tiba kabut hitam tebal menyelumuti seluruh mansion itu. Youra dan yang lain pun kaget dan panik.

"Tamu yang bersikap tidak sopan akan menerima balasannya..." ujar Hyunjae lirih sambil berdiri. Seokjin dan yang lain pun langsung mengamati gerak gerik Hyunjae. Yoongi menjauh perlahan.

"A-apa yang terjadi?" tanya Youra dengan mulut bergetar. Jimin memeluk Youra dengan mata yang melihat ke arah Hyunjae.

"AKAN KU BUAT KAU LEBIH MENDERITA!" teriak Hyunjae dengan suara serak yang sangat menakutkan.

Sebuah bayangan yang tak asing tiba-tiba muncul dan terbang ke arah Youra dengan cepat.

"Youra!"

"Kyaaa!!!"

====

Degh!

Youra membuka matanya. Dia pun melihat ke sekeliling. Terlalu gelap, tapi Youra tau, itu bukan mansion milik Hyunjae. Dia berada di tempat yang sangat asing bagainya.

"Eehh... t-tempat apa ini..." ujar Youra bingung sambil terus melihat ke sekeliling.

"Hey!" panggil seseorang tiba-tiba, membuat Youra sedikit terperanjat karna kaget.

"S-siapa?!" teriak Youra tegas walau dengan nada yang sedikit ketakutan. Dia pun menoleh ke belakang dan mendapati seorang laki-laki manis bermata sipit berdiri di sana.

"Kau beruntung aku tidak membunuhmu, ini semua gara-gara penyakit sialan!" ujar laki-laki itu dengan marahnya.

Youra pun menyadari sesuatu, "Apa kau... Juhoo?" tanya Youra.

Terlihat orang itu menghembuskan nafas kasar, "Ya, aku Dan Juhoo," balas laki-laki yang ternyata adalah Juhoo itu.

"Apa yang kau mau?! Kau ingin mata ini?! Ambil saja! Tapi jangan renggut semua dariku..." Youra mulai menangis.

Juhoo terdiam melihat gadis di depannya itu menangis. Dia pun mendekati Youra perlahan, "Maaf, tapi itu bukan kemauanku, apa yang sudah menjadi aturan dari pendahuluku tidak bisa diubah," ujar Juhoo sambil menatap Youra yang sedikit lebih pendek darinya.

Juhoo memegang dagu Youra, lalu mengangkatnya perlahan agar Youra mau menatapnya, "Aku... benar-benar minta maaf, aku harap kau bisa melalui semua yang akan terjadi padamu, sebenarnya aku ingin membantumu, tapi begitu keistimewaan ini sudah memiliki 'wadah' yang baru, aku harus segera pergi," jelas Juhoo dengan mata sayu.

Youra menggigit bibir bawahnya, "Kau pikir kehilangan apa yang paling berharga di hidupku akan sangat mudah ku terima?" ujar Youra lirih namun dengan amarah yang meluap. Tangannya menepis tangan Juhoo dengan keras, "LEBIH BAIK AKU BUTA SELAMANYA DARI PADA AKU HARUS KEHILANGAN APA YANG AKU SAYANGI!" teriak Youra.

Juhoo hanya diam menatap Youra yang menangis tersedu-sedu. Matanya menunjukkan betapa menyesalnya dia telah memberikan beban yang sangat pada gadis yang tidak tau apa-apa tentang dirinya.

"Aku benar-benar tidak bisa membantu apa pun saat ini, hanya tinggal satu lagi, aku tau kau masih memiliki satu orang yang paling berharga dihidupmu, aku harap kau akan kuat," kata Juhoo pelan. Youra masih menundukkan kepalanya sambil terus menangis.

"Tujuh laki-laki yang bersama mu sekarang..."

Youra tercekat mendengar Juhoo menyebut teman-temannya.

"Mereka pasti akan terus membantu dan menemanimu sampai kau benar-benar siap menghadapi semua sendiri," sambung Juhoo sambil tersenyum.

Youra langsung mengangkat wajahnya kembali dan menatap Juhoo dalam. Perlahan tubuh Juhoo diselimuti cahaya.

"Terakhir dariku, tolong... sampaikan permintaan maafku pada mereka," ujar Juhoo dengan suara yang perlahan menghilang bersamaan dengan cahaya yang mulai meredup.

TBC

=====

Yah... akhirnya update lagi, nyeh, maafkan diriku yang cuma bisa update sebulan sekali, itu pun ga pasti TwT. Kalau boleh jujur, gua kehilangan motivasi buat nulis TwT

Tapi... gua bener-bener mau ngucapin terima kasih yang teramat sangat, sampe gua bisa dapet 20K READERS! WAAAA!!!! MAKASIH BANYAK!!!

Semoga cerita ini bisa terus lanjut sampe tamat dan makin banyak yang suka!!

My Ghost Friends [BTS]Where stories live. Discover now