11 - Bad News

752 66 2
                                    

“Aku ingin menikahinya, pa,” pinta Mingyu. Dong Gun melihat ke arah mana anaknya menunjuk.

Wonwoo benar-benar terkejut atas pernyataan Mingyu, bisa-bisanya ia mengatakan hal itu langsung kepada sang ayah.

“Dia?” tanya Dong Gun, Mingyu mengangguk.

“Lo mau, 'kan?” tanya Mingyu pada Wonwoo.

“Udah gila, ya?” Entah dapat keberanian dari mana, seorang Jeon Wonwoo mengatakan seseorang gila di depan orang tuanya.

Wonwoo segera berlalu dan masuk ke kelasnya, harusnya kelas sudah dimulai daritadi jika tidak terjadi debat dadakan.

Melihat Wonwoo pergi, Mina segera membungkuk pada Kim Dong Gun lantas pergi menuju fakultasnya.

“Kau mencintainya?” tanya Dong Gun pada putranya.

“Sangat, pa,” jawab Mingyu.

“Berjuanglah, dia bukan lelaki yang mudah di gapai hatinya, seperti mama mu,” perintah Dong Gun.

“Kau belum sarapan, 'kan? Ayo kita sarapan di ruangan papa,” ajak Dong Gun, dan Mingyu hanya menurut.

***

“Dasar anak tidak tau diri! Pergi kau dari sini! Pergi dan jangan pernah menunjukkan wajahmu lagi sebelum kau membuktikan kalau kau layak ada di keluarga ini dan layak menyandang posisimu itu!”

Dong Gun benar-benar murka, putra tunggalnya benar-benar rusak. Berani pergi ke kelab malam dan meminuman-minuman keras yang jelas-jelas menjadi larangan terbesar keluarga Kim. Apalagi saat itu Mingyu masih tahun pertama di sekolah menengah atas.

“Kau, lelaki rusak! Cepat ambil bajumu dan keluar kau dari sini! Cepat! Aku tidak mau rumah ini kotor karena ulahmu!”

Mingyu berlari menuju kamarnya dan mengemasi semua barang-barangnya lantas pergi entah kemana asalkan tidak di neraka ini.

Kim Dong Gun bukanlah pria paruh baya yang baik hati dan lembut, dia adalah mantan letnan jendral. Tapi Kim Dong Gun harus merelakan pangkatnya ketika sang ayah, Kim Hwan, memintanya melanjutkan yayasan yang ia dirikan. Dan tepat usia ke 45 tahun Kim Dong Gun melepas pangkatnya.

Dan yang membuat Mingyu merasa rumahnya seperti neraka adalah ketika sang ayah masih membawa sikap kelewat tegasnya di rumah. Kim Dong Gun terkenal sebagai letnan jendral paling tegas dan terkadang kejam.

Setelah Mingyu pergi dari rumah orang tuanya ia bingung harus kemana, tapi untung saja ibunya yang sangat baik itu memberinya segala fasilitas yang dibutuhkan oleh Mingyu diam-diam, dan mengirimi Mingyu uang setiap bulannya.

Dan saat Mingyu sudah bersiap masuk perguruan tinggi, ia mulai ada rencana bagaimana ia bisa mengambil kembali posisi putra tunggal seorang rektor. Kebetulan saat itu sedang terjadi masalah di universitas ini dan membuat nama universitas ayahnya kotor, dan disitulah Mingyu membuktikan bahwa ia layak menyandang nama Kim Mingyu putra tunggal Kim Dong Gun sekaligus penerus posisi ayahnya.

***

“Apa yang kau pikirkan, Mingyu?” tanya ayahnya.

“Oh, bukan apa-apa, aku hanya mengingat saat dimana papa mengusirku dari rumah,” ujar Mingyu dengan senyum mirisnya yang sama saat ia pergi meninggalkan rumah megah tersebut.

RESEK! || Meanie [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum