"Mbak atas nama Syaskia?"tanya bapak-bapak ojek online itu.

"Iyaa pak, ke rumah sakit As-Syifa"jawab Kia.

"Siap mbak, ini helm nya silahkan dipake dulu"kata bapak itu dan memberikan helm kepada Kia.

"Sudah pak, mari kita berangkat"kata Kia dengan senyuman.

Jalanan hari ini begitu ramai sekali, banyak anak-anak sekolah menunggu dibeberapa halte.

Ada juga mbak-mbak dan mas-mas yang berdiri sambil memainkan handphone nya semabri menunggu angkutan umum.

Setelah sampai dirumah sakit, Kia langsung saja melakukan pekerjaannya agar bisa melupakan semua kejadian yang telah terjadi kemarin.

Hari ini tampak sibuk sekali, banyak orang berlalu lalang. Kia harus bekerja lebih semangat lagi agar pasien dan wali nya bisa merasa nyaman dengan penangan rumah sakit.

Tak terasa pula jarum jam sudah menunjukkan angka 12:00 pertanda jam istirahat akan dimulai.

Kia mempercepat pekerjaannya agar semua nya selesai tepat waktu. Tiba-tiba handphone Kia berdering dalam saku nya.

Nana is calling....

"Assalamualaikum Na, kenapa?"salam Kia pada Nana diseberang telfon.

"Waalaikumsalam Ki, abis ini ketemu dikantin ya. Gue bentar lagi selesai"

"Oke okee gue juga bentar lagi selesai"jawab Kia.

"Okee yauda Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab Kia.

Kia kembali menaruh handphone nya ke dalam saku, kemudian menaruh buku berwarna pink ke dalam laci nya.

Kemudian dia menuju tempat yang sudah dijanjikan untuk bertemu dengan sahabat nya itu.

Dikantin...

"Eh Ki, gue udah pesenin lo nasi sama ayam goreng + pake saus tomat dan saus pedes. Oiyaa satu lagi gue juga udah pesenin lo thai tea kesukaan lo dan hari ini gue yang traktir"cerocos Nana tanpa jeda sedikitpun.

"Alhamdulillah gue makan gratis"kata Kia sambil tersenyum.

"Sekali-sekali mumpung gue lagi bahagia"kata Nana.

"Oyaa? Bahagia kenapa nih? Mau dengerin cerita nih"kata Kia sambil memasang wajah kepo.

"Kita makan dulu baru gue cerita semuanya"kata Nana.

Mereka makan dengan tenang, sesekali Nana melihat seperti ada yang aneh dengan wajah Kia.

Setelah diperhatikan cukup lama, ternyata Nana baru sadar kantung mata Kia terlihat begitu jelas dan matanya sedikit membengkak. Nana paham dia sedang dalam kondisi yang tidak baik.

Setelah selesai makan Nana langsung saja menanyakan keadaan Kia, dia tahu Kia pasti akan menghindar nantinya. Tapi Nana mencoba menahananya.

"Kalo ada masalah itu ceritain sama gue gausah sok dipendem sendiri, kayak diri sendiri aja kuat mendem nya. Apa gunanya gue disebut sahabat lo kalo setiap ada masalah lo ga cerita sama gue"kata Nana sambil berpura-pura menyingkirkan beberapa piring didepannya.

"Hn?"Kia merasa sahabatnya ini merasakan apa yang dia sedang sembunyikan.

"Dari awal kita susah bareng, nangis bareng kalo ada apa-apa,gue juga ceritain semua apa yang gue alami apapun itu tanpa jeda"lanjut Nana.

"Guee.."ucapan Kia terpotong.

"Lo kenapa? Gue bakal denger apapun yang lagi lo rasain, gue bakal bantu lo"kata Nana dengan pelan sambil menatap mata Nana.

Jodoh Pasti BertemuOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz