teh

1.9K 163 0
                                    

Chaeyon disuruh emaknya bikin teh buat buka. Berhubung cuma 3 orang doang jadi dia mah iya iya aja.

Emaknya juga kagak nungguin karena berpikir anaknya kagak bakal bikin dapur meledak.

Chaeyon lagi nunggu air mendidih, sambil mencari dimana teh sama gulanya. Tangannya dan matanya menjelajahi setiap lemari yang ada disana. Bahkan magic com pun dia buka untuk mencari dimana gula sama teh nya.

Sampe matanya menangkap semerek teh celup dengan kardus berwarna biru terletak tak jauh dari magic com itu. Dia pun mengambilnya dan meletakkan di dekat gelas.

"Gelas udah, teh udah. Tinggal cari gula aja." gumam nya. Karena air juga udah mulai mendidih, dia pun mencari kembali dimana gula.

"Itu gula bukan sih?" tanyanya sendiri pada dirinya sendiri. "Keknya iya deh. Soalnya putih kek gula alus. Jadi itu gula kan?" ucapnya.

Akhirnya dia mengedikkan bahu dan mengambil toples itu. "Sip. Masukkan gula, masukkan air mendidihnya terus celupin deh tehnya." gumamnya sambil melakukan tiga hal itu.

----

"Dek udah jadi belom tehnya?" tanya emaknya. Emaknya melongok melihat keadaan dapur yang masih utuh.

"Udah dong mi. Udah adzan emang?" tanyanya balik.

"Bentar lagi."

Saerom mengangguk mengerti, "Oh ya, abi mana?"

"Disini."

"Uwih. Anak gadis bikin teh anget buat umi sama abi ya?"

Saerom tersenyum, "Iya dong bi. Biar jadi anak sholehah."

Abinya tersenyum dan mengelus kepala saerom penuh sayang. Mereka pun duduk sambil bercengkerama.

----

"Alhamdulillah udah adzan. Mari berbuka."

Mereka meraih gelas masing-masing setelah membaca doa berbuka puasa. Keliatannya sih enggak ada yang aneh sama itu teh. Cuma rasanya yang luar biasa membuat abi, umi dan chaeyon sendiri terbatuk.

"Adek! Kamu masukin apa sih di teh?"

"Gula mi."

"Ya kalo gula kenapa asin, dek?"

"Ya mana chae tau."

"Toples mana yang kamu ambil?"

Chaeyon berdiri dan membawa toples yang dia kira adalah gula.

"Astagfirullah adek! Itu mah garem adek! Bukan gula." omel uminya. Sedangkan abinya hanya meringis ngeliat ke ogeb an anaknya yang lagi gak kekontrol.

"Lah. Mana chae tau. Chae kira itu gula, soalnya warna putih terus kan gula alus juga gitu, jadinya chae masukin aja deh."

Mendengar jawaban polos chae membuat uminya berusaha untuk tidak membalik anak satu-satunya itu.

"Sabar umi."

Dan berakhirlah buka hari itu dengan omelan umi chae dan jawaban chaeyon yang terlalu ogeb :')

----

Happy reading

LISA X 97'S LINE [T A M A T]Where stories live. Discover now