16

17.5K 1.2K 104
                                    

Dokter memeriksa luka Talia dan mengatakan bahwa luka Talia sudah sembuh dan mengering tinggal pemulihan agar luka itu tidak membekas dan harus rutin menggunakan krim yang berguna menghilangkan bekas luka.

"Apa bisa hilang?" Tanya Talia.

"Tentu saja nyonya, luka anda tidak dalam jadi bisa di hilangkan dengan krim ini jika lukanya dalam maka harus di operasi" Dokter menjelaskan pada Talia.

"Baiklah kalian bisa pergi" Ucap Eric dan segera saja dokter dan perawat kembali ke tempat mereka.

Eric memanggil Zahara masuk ke dalam kamar dia dan Talia.
"Ini Zahara yang akan menjadi pengawal pribadimu" Eric memperkenalkan Zahara.

"Nyonya" Zahara membungkuk memberi hormat pada Talia.

"Hai Zahara" Ucap Talia sambil tersenyum.

Eric memberi kode pada Zahara untuk keluar dari kamar dan langsung mengunci pintu setelah tidak ada orang lain di kamar ini. Hanya dengan suara Eric pintu kamar terkunci dengan rapat dan tidak akan bisa di buka tanpa seizin Eric dan tidak akan ada yang bisa menganggu.

Eric berbaring di samping Talia dan mencium bibir Talia penuh mesra. Hari ini dia akan menghabiskan waktu bersama Talia.

"Bukankah kau bilang kau akan pergi untuk beberapa urusan?" Tanya Talia gugup. Walaupun Eric adalah suaminya tapi terkadang Talia juga masih gugup jika berdua saja dengan Eric.

"Bisa ditunda tapi yang tidak bisa di tunda sekarang adalah berdua denganmu agar segera ada Eric versi mini di antara kita" Goda Eric pada Talia dan membuat Talia tersenyum.

Talia mengalungkan tangannya pada leher Eric dan membalas ciuman Eric tidak kalah mesranya. Ciuman Eric turun ke leher Talia dan dia meninggalkan jejak basah di sana.

Mengelus tubuh Talia secara provokatif dan mengajak Talia masuk ke dalam gairah yang sedang dia rasakan.

"Milikku" Bisik Eric mesra dan Talia tersenyum mendengarnya.

Talia ikut merasakan gairah yang Eric keluarkan dan sekarang mereka berdua mulai mencapai puncak gairah bersama. Kamar ini menjadi saksi bisu di mana Eric dan Talia saling menunjukkan bahwa mereka saling mencintai dan mereka saling memuja. Mereka tidak terlisahkan karena mereka di takdirkan bersama.

Deru nafas mereka terdengar beradu dan Eric menyatukan keningnya dan kening Talia setelah gairah yang mereka rasakan mulai reda setelah tadi mereka mencapai puncak kenikmatan bersama.

"I love you" Bisik Eric

"I love you too" Balas Talia.

Eric berbaring di samping Talia masih tetap dengan memeluk Talia mesra dan erat seolah Talia akan lari darinya. Talia tersenyum di dalam pelukan Eric dan dia menatap wajah Eric yang sekarang sedang memejamkan matanya.

"Eric" Panggil Talia pelan tapi Eric masih memejamkan matanya dan sepertinya Eric sudah tertidur.
Talia kembali tersenyum apalagi saat melihat wajah Eric yang sedang tertidur. Talia akui Eric sangat tampan dan tentu saja mata biru Eric yang cerah sangat menghipnotis Talia. Talia memutuskan untuk memejamkan matanya juga. Tidur dengan tenang di dalam pelukan Eric.

***
Kelompok Lucien tiba di sebuah pulau yang di gunakan oleh Ezra untuk mengasingkan kedua orang tuanya. Kelompok Lucien siap menyerang para pengawal Niguel untuk membawa kedua orang tua Ezra yang juga merupakan kedua orang tua Elena.

Saat kelompok Lucien sudah di pulau dan siap menyerang mereka tiba-tiba di berondong tembakan dan granat yang meledak dan menghancurkan mereka. Mereka berusaha kabur tapi kapal mereka di ledakkan. Banyak dari anak buah Lucien yang mati dan ada yang tertangkap dalam keadaan hidup dan sekarat.

POSSESIVE MAN 2 (Sudah Ada Di Ebook)Where stories live. Discover now