mulai rindu

2.5K 199 56
                                    

Aku up cerita ini 2 hari sekali. Jangan lupa komentarnya supaya aku lebih semangat buat nulisnya. Makasiiiih~~~

***

"Naz!"

Nanaz mendongak ketika seorang wanita berparas cantik bak boneka menghampirinya. Nanaz mengenalnya sebagai Milka, salah satu pacarnya Kiano yang ia tahu. Milka berkulit putih nan mulus, hidungnya mancung sempurna dengan bibir yang tampak seksi. Karirnya sebagai brand ambassador salah satu skincare ternama di Indonesia, WADAH, cukup gemilang. Tapi, Nanaz merasa ada yang berbeda dengan sosoknya kali ini. Entah apa.

"Eh, Mbak Milka," sahut Nanaz sopan kepada wanita berusia 31 tahun tersebut.

Milka tersenyum singkat. "Kiano ada, kan?"

"Ada, Mbak. Sebentar, ya, saya kasih tahu kalau Mbak Milka ada di sini," ujar Nanaz seraya berdiri.

"Saya langsung masuk aja." Tanpa menunggu jawaban dari Nanaz, Milka melenggang menuju pintu yang berjarak dua meter di depannya.

Nanaz tak menghalangi, ia hanya mengangguk sembari tersenyum. Tak lama kepergian Milka, Messy si Ratu Gibah datang menghampirinya. Seperti biasa, untuk mengotori jiwa Nanaz yang suci.

"Mbak Nanaz, gibah, yuk!"

"Kagak. Dosa!"

"Aduuuuh, ini tuh gosip ter-update, tau! Sayang banget, Mbak, kalau dilewatin," kata Messy dengan teknik sales marketing yang handal. "Baru netas, nih, Mbak. Masih anget-angetnya."

"Apaan, sih, emangnya? Kayaknya heboh banget!" Akhirnya jiwa gibah Nanaz terpancing.

"Berdasarkan informasi yang ternyinyir abad ini, katanya, si Mbak Milka itu habis operasi payudara, Mbak."

"Hah?"

Messy mengangguk, semakin bersemangat melihat Nanaz yang sepertinya belum mendengar gosip itu. "Iya, Mbak! Perhatiin aja, toketnya makin gede, gitu. Udah kayak buah semangka aja. Nggak berat apa, ya? Messy aja lihatnya cape ...."

"Ya, iya sih, gue tadi juga agak ngerasa ada yang aneh gitu dari dia. Nggak tau apa mungkin gara-gara efek udah lama nggak ketemu, atau kenapa ...."

Messy tertawa. "Terus, itu si Bosque ngapain di dalem? Intip, yuk, Mbak? Lagi belah semangka kali, ya? Hihihihi."

Nanaz mendecih. Malah ia menjitak kepala Messy dengan bolpoin. "Udahlah, ngapain ngurusin mereka! Entar kamu malah kepengen lagi."

"Hihihihi." Messy cekikikan. "Iya juga, sih."

Tak disangka-sangka, pintu ruang kerja Kiano terbuka dan ia muncul dengan wajah masam yang jarang mereka lihat. Beberapa saat kemudian, Milka menyusulnya dengan dada membusung yang kentara.

Messy bahkan sampai melotot melihatnya.

"Saya ke luar sebentar. Nanti, kalau ada yang nyari, telepon aja," kata Kiano pada Nanaz yang matanya melirik ke dada Milka yang berdiri di sampingnya.

Kiano menepuk pipi Nanaz sebanyak dua kali dengan pelan. Gerakan itu tentu saja membuat Messy mengerjapkan matanya takjub, pun Milka.

"Fokus. Kamu denger, kan, saya ngomong apa?"

Nanaz mengangguk. "Eh? Iya, Pak, siap!"

Kiano mengangguk dan beranjak diikuti Milka di sampingnya.

"Mbak! Itu tadi habis diapain sama si Bos?" tanya Messy, penasaran dengan sikap Kiano barusan.

"Digampar."

"Mana ada orang digampar kayak gitu. Malahan yang ada kayak dielus-elus."

"Dielus-elus apaan? Orang tadi pipi gue ditepukin sama dia," ucap Nanaz sewot.

When Janda Meet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang