H.15

1.2K 172 5
                                    

**

Bismillahirrahmanirrahim

          ALI masih setia berada di sisi Prilly, hingga kini Prilly belum sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          ALI masih setia berada di sisi Prilly, hingga kini Prilly belum sadarkan diri. Prilly mengalami shock, sehingga membuat Prilly hingga kini tak sadarkan diri.

Ali berusaha tegar, walau sebenarnya hatinga hancur. Namun, bagaimana lagi ini semua terjadi atas kehendak, izin dan rencana-Nya. Ia percaya, dibalik ini semua ada hikmah yang dapat ia petik.

Ali pun segera menghubungi Mama Resi dan Bunda Ully untuk ke Rumah Sakit dimana tenpat Prilly dirawat.

°°

Keluarga LatuSyarief
Bunda, Kaia, Mama, Papa, Sayang ❤

Assalamu'alaykum semuanya. Qodarullah, Prilly masuk Rumah Sakit . Qodarullah, Prilly mengalami keguguran. Mohon doanya, Ma,Pa,Bun, Kai.

[Share location]

Papa
Innalillahi wa innailaihi rojiun, Ya Allah. Papa sama Bunda segera kesana ya, Li.
Mama
Innalillahi.. Ya Rabb.
Mama
Mama sama Kaia sekarang kesana ya, Li.
Mama
Yang tabah ya nak. Kamu harus kuat. Ada Prilly, yang harus kamu kuatkan.

Siap Pa, Ma. Di Lantai 8, Ruang Berlian No. Kamar 405
In syaa Allah, Ma..
Semoga dengan kehadiran Mama, Papa, Bunda bisa menguatkan Prilly disini. Sekarang Prilly belum sadar, Prilly mengalami shock.

°°

Setelah mengabari keluarga, Ali kembali terfokus kepada Prilly yang masih belum sadarkan diri.

"Sayang, bangun. Hei.. Dede bayi, in syaa Allah udah bahagia diatas sana. Kamu harus kuat, harus sehat. In syaa Allah, kita masih bisa usaha."

"Sayang.. Bangun yuk."

Kata Ali sembari mengusap lembut tangan Prilly, dan tak lama tangan Prilly memberi respon yaitu membalas genggaman tangan Ali.

Ternyata, benar. Prilly sudah terbangun, wajahnya terlihat pucat pasi, dan menatap nanar ke arah mata Ali.

"Mas.. Dede bayi.."

"Ssst. Sayang, insyaaAllah dede bayi udah bahagia. Ikhlasin ya sayang? Kita masih bisa usaha,"ucap Ali sembari mengusap lembut puncak kepala Prilly.

"Ini salah aku. Salah aku, Mas. Aku gak becus jaga dede bayi, aku ceroboh. Hiks--"

"Enggak. Ini udah takdir Allah, sayang. Dede bayi milik Allah, dan Allah sayang sama dede bayi makanya Allah panggil. Umi jangan sedih, nanti dede bayi ikut sedih deh. Umma harus kuat ya?"

[3] Hijrah | On Going (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang