CP.1

48.5K 2.3K 61
                                    

"Hiks..Tae takut hiks.. pulang..hiks Taetae mau pulang hiks..tolong"

Seorang pemuda manis menangis sambil memeluk lututnya. Tubuhnya sangat terasa sakit karena dalam satu malam ini dia sudah beberapa kali di pukuli tampa ampun karena menangis dan menolak semua perlakuan mereka padanya.

"Benci hiks.. Tae benci Eomma"

Flashback

"Taehyung pulang.."

Ucap lelaki manis dengan wajah lesu sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya, Dia sangat lelah sehabis pulang dari pekerjaan paruh waktunya"

"Oh Taehyung, Sudah pulang ya? Ayo makan dulu, eomma sudah menyiapkan makanan kesukaanmu"

Taehyung terkejut saat mendengar kalimat yang diucapkan ibunya itu, Taehyung mengernyit heran biasanya saat dia pulang dari pekerjaan paruh waktunya, ibunya ini akan mengamuk padanya dan memukulinya tampa alasan atau bahkan karena hal yang kecil.

Tapi hatinya tidak bohong, dia sedikit senang karena perlakuan ibunya padanya saat ini

"I_ya Eomma"

"Taehyung, ayo sana makan lalu bisa temani Eomma jalan jalan sayang?"

"Huh? Jalan jalan? Eomma ajak Tae jalan jalan?"

Tanya Taehyung dengan antusias dengan mata berbinarnya.

"Ya, Eomma mengajakmu jalan jalan"

Taehyung tersenyum sangat manis karena dia berpikir ibunya telah menerimanya. karena dari kecil dia selalu disiksa dan sangat dibenci oleh Ibunya Taehyung tidak tau alasannya. Hanya ayahnya yang selalu membelanya dan membawanya pergi saat ibunya mengamuk tidak jelas. Tapi sayang, Ayahnya telah meninggal karena kecelakaan saat umurnya 15 tahun.

"Tunggu Eomma Taehyung mau siap siap! "

"Baiklah, jangan lupa makan ya?"

"Siap Eomma! "

.
.
.
.

"Taehyung bisa tunggu sebentar di sini? Eomma meninggalkan dompet Eomma di rumah"

"Ne Eomma"

Taehyung mengayun ayunkan tangannya sambil berdiri di depan gerbang rumahnya menunggu ibunya yang kembali masuk kedalam rumah untuk mengambil dompet, dengan bibir yang tidak henti hentinya tersenyum saat ibunya memberikan perhatian padanya, walau dia merasa sedikit aneh.

Saat Ibu Taehyung kembali dia sudah membawa sekotak susu strawberry kesukaan Taehyung.

"Ini sayang Eomma membawakan susu kesukaanmu

"Makasih Eomma"

Taehyung langsung meminum minuman yang di berikan ibunya tampa pikir panjang, dia terlalu percaya. Tidak memperhatikan wajah ibunya yang sedang menyeringai licik.

Setelah Taehyung meminum susu yang diberikan ibunya kepalanya terasa pening dan berdenyut.

"Ughh..Eomma kepala Tae pusing"

Kemudian Taehyung terjatuh karena minuman yang dicampur dengan Obat tidur yang diberikan ibunya.

"Selamat tinggal anak sialan"

Saat Taehyung sadar dia sudah berada di balik jeruji besi dengan beberapa orang di dalamnya.

Taehyung panik dan ketakutan menyelimuti dirinya, Kemudian dengan hati hati bertanya pada orang yang berada di satu sel dengannya.

Orang itu berkata jika mereka sedang berada di dalam penjara pelelangan ilegal, siap untuk dijual. Jika tidak ada yang membelinya maka organnya yang akan di jual.

Ibunya..

Ibunya lah yang membuat dia terjebak disini, Taehyung membencinya !

Flashback End
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BRAK..

"YAK.....JEON JUNGKOOK"

Seorang pemuda tampan dengan tidak selownya menendang pintu sambil berteriak keras

"DIAM KAU PARK SIALAN JIMIN!!! atau kau tidak akan pernah bisa berteriak lagi selama kau hidup!"

Jungkook membalas teriakan Jimin dengan teriakan tidak kalah kuat. Berdoa semoga tenggorokan mereka baik baik saja

"Hehe..maaf"

Jimin hanya nyengir tidak jelas menunjukkan deretan gigi putihnya kepada Jungkook yang sudah kembali fokus pada pekerjaannya

"Oh iya, aku sebenarnya ingin memberitahu sesuatu, Jadi tidak ke pelelangannya?"

"Hm"

"Jadi tidak?"

"Hm"

"Ham hem ham hem, Jungkook kau seperti tidak tau ngomong saja hanya membalas dengan kata kata itu!"

Peryataan Jimin mendapat tatapan mematikan dari Jungkook yang membuat dirinya seketika merinding disko.

"E_eum lelangnya akan di mulai sekitar sejam lagi ayo kita berangkat"

Jimin langsung berlari cepat keluar dari ruangan Jungkook, bahkan sebelum Sahabatnya itu menjawab kata katanya.

Jujur, walaupun Jimin adalah sahabat Jungkook sejak kecil dia tidak pernah terbiasa dengan tatapan Jungkook yang barusan tadi, dia selalu Jantungan ketika Jungkook menunjukkan tatapan itu padanya.

Jimin mengatur nafasnya dengan tergesa gesa di depan pintu Ruangan Jungkook, Dia harus menetralkan detak jantungnya.

"Hihhh!!" Jimin menarik nafas dramatis saat Jungkook dengan tiba tiba sudah muncul di sebelahnya.

"Ayo pergi" Jungkook berbicara dengan nada datar dan berjalan terlebih dahulu mendahului Jimin yang sedang berjalan pelan di belakangnya .

"Astaga, lama lama aku bisa serangan jantung jika begini. Dasar anak setan"

Jimin berguman sepelan mungkin sambil sudut matanya menatap awas punggung Jungkook yang ada di depannya.

Berharap dan merapalkan doa dalam hatinya jika Jungkook tidak mendengar kata katanya.

"Aku mendengarmu hyung"

Mata Jimin membelak horor menatap Jungkook yang kini sudah berhenti berjalan dengan tubuh yang membalik ke arahnya.

"Fuck!! Bagaimana Jungkook bisa mendengarnya!! Fucking SHIT!!"

"Jangan mengumpat Jimin, Ayo berangkat" Jimin kembali membelakkan matanya dramatis tapi kini dengan mulutnya yang terbuka lebar menandakan jika dia benar benar syok, sambil menatap punggung lebar Jungkook yang semakin jauh.

"Kurasa aku akan benar benar serangan jantung" Guman Jimin sambil memegangi dadanya dramatis dengan wajahnya yang nampak sangat tertekan.

 

Poor Jimin


Hello...para Readers tercinta Author suka gak sama ceritanya. Kalo suka kasih jejak yaaaaa.

Who (KookTae) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum