Kizz Calvien mulai membuka mulut .

" Semasa aku kecil , aku datang ke Klang ! Ia seumpama jatuh ke dalam relau ! " Sudut bibir terjongket melihat mereka makin ke belakang dan dihadang oleh Idris saat kakinya bergerak maju .

Takut ke ?
Tadi bukan main lagi berani menangkapnya .

" Di jalan ini juga.. Ketika aku meminta makan dua kali sehari , mereka akan pukul aku . Untuk tidur , bila aku minta ruang seluas tiga kaki sahaja , mereka akan pukul aku ! Tapi ketika itu , Klang tidak tahu , yang jatuh ke dalam relau itu adalah besi waja ! "

Makin ke hadapan . Dan mematikan langkah tidak jauh daripada Idris di depannya . Mencerlung iris mata dipanah kepada mereka di hadapan .

" Pukullah beberapa kali dan ketuklah lagi dan lagi.. dan sekarang ia dah menjadi belati ! Belati yang hanya dalam satu perkara .. " Kizz Calvien mengakhiri bait bicara bersama sebuah bibir yang sengaja diukir senget .

" Apa kau ingat Klang ni milik ayah kau ? " Jerit Idris berani . Dalam masa yang sama dia tengah cuak .

Dia memang anti dengan Kizz Calvien . Setiap apa yang Kizz Calvien lakukan , pasti namanya disebut -sebut di setiap bandar . Bahkan turut mendapat perhatian dari luar negara . Mana dia tidak angin satu badan ! Apa yang hebat sangat tentang Kizz Calvien ini !

Kizz Calvien menggeleng .

" Tak . Ia milik ayah kau ! "

Baru Idris mahu melebarkan senyum, ayat seterusnya membuatkan senyum terus termati .

" Dan ayah kau.. Ialah aku ! "

Darah menggelegak naik . Amarah makin menguasai diri . Senjata tajam diangkat . " Jahanam ! Bunuh ! Bunuh dia ! "

Mereka menerpa ke arah Kizz Calvien . Tanpa sedikit pun ketakutan, Kizz Calvien menarik parang seperti sabit yang dipegang dua orang lelaki itu dengan garinya sahaja menyebabkan salah seorang terkedepan dan jatuh meniarap di lantai . Dipulas tangan lelaki yang jatuh meniarap itu . Sehingga terdengar bunyi ngiluan , tulang patah .

Seorang menghampiri dia , Kizz Calvien pantas membalikkan tubuh lelaki itu ke depan hingga jatuh terbaring . Dada lelaki itu ditumbuk kuat .

Seorang demi seorang dihadapi . Rahang konco Idris ditumbuk sebelum menumbuk bahagian dada sebanyak dua kali . Walaupun sekadar dua kali , mampu menjatuhkan musuhnya di atas lantai .

Kizz Calvien senyum menyeringai .

Badan dipusing ke belakang , sembilan puluh darjah . Dengan gerakan pantas , bahagian bawah lelaki itu ditendang kuat . Hujung kasut naik ke atas , menyepak rahang hingga lelaki itu mendongak kepala . Tersembur darah keluar dari mulut.

Konco Idris tiba-tiba muncul di depan dengan sebatang kayu membuatkan Kizz Calvien menayang muka toya .

Kayu itu dilibas ke arahnya, automatik dia berpaling ke tepi . Rahang diketap kejap lalu buku limanya menghinggap di muka lelaki itu sampai dia terjatuh di atas meja reput. Malangnya lagi , dia terus terjatuh ke atas lantai saat meja itu tidak dapat menampung beratnya .

" Bunuh dia! " Arah Idris konon berani .

Kizz Calvien mengangkat siku ke belakang, dia tahu di belakangnya ada konco Idris ingin menyerang secara hendap . Lagi-lagi lelaki itu memegang pedang .

Tangan Kizz Calvien ke depan. Kedua-dua tangan dijarakkan dan rantai gari didekatkan pada pedang itu sekaligus menyebabkan ianya putus . Lengan itu melilit kepala lelaki itu . Malah , kepala lelaki itu dipusing dengan lengannya hingga patah .

My Mate , That's Diavolo CriminaleWhere stories live. Discover now