Lovelist | kmg x all

Never not

We were so beautiful
We were so tragic
No other magic could ever compare
Lost myself, seventeen
Then you came, found me
No other magic could ever compare

Kim Mingyu, siapa sih yang tak mengenal pria manis namun sangat pembuat onar itu. Di manapun keberadaannya dia akan membuat kekacauan, baginya bermain-main dan membuat kegaduhan adalah hobi favoritnya. Tersenyum penuh kebahagiaan dan tawa keras yang membuat orang disekitarnya terkadang mengumpat karena terlalu kesal dengan tingkahnya. Jika ditanya mengapa orang disekitarnya tak membuat perhitungan atau memproses segala tingkah gaduhnya? Seperti tipikal anak chaebol pada umumnya, keluarga Mingyu yang sangat berkuasa membuanya selalu terlepas dari jeratan hukuman disekolahnya.

Mingyu yang sejak dulu memang selalu hidup dengan bergelimang harta serta menghabiskan waktunya dengan para pelayan tumbuh menjadi anak yang sangat keras kepala dan keinginannya selalu harus dituruti. Orang yang telah mengenal Mingyu sejak dulu juga tak bisa sepenuhnya menyalahkan sifatnya, karena mereka tahu bahkan sangat tahu bahwa Mingyu hanya ingin sebuah perhatian dan cara yang dia lakukan untuk mendapatkan perhatian itu ya, seperti ini. Akan tetapi, sebanyak apapun kekacauan yang telah ia buat, semua hal itu tak akan mampu membuat kedua orang tuanya beranjak dari kursi kebesaran kebanggan mereka. Hanya akan ada sekretaris ataupun orang kepercayaan keduanya yang akan turun tangan untuk membereskan masalahnya.

"Mencoret gedung olahraga dengan cat pilox! Mwahh" decak Yugyeom yang kini bersandar duduk disamping Mingyu yang tengah sibuk menatap mahakaryanya.

"Tutup mulut lo Gyeom, itu seni tau! Bukan asal coretan, orang bego macem lo emang susah diajak ngomong tentang sebuah mahakarya" decak Mingyu sambil bersungut kesal karena temannya yang tak paham dengan mahakarya yang dibuatnya.

"Ya maaf, itu yang bisa gue tangkep, macem coretan abstrak tau. Tapi yang jauh lebih keren dari pada itu, ngga ada yang berani protes tentang masalah ini seperti biasanya seorang Kim Mingyu akan bebas dari hukum, enaknya yaa, kalo gua itu udah pasti dirajam sama nyokap dah"

"Gue malah lebih baik dirajam dah dari pada dibiarin kayak gini dan berujung dengan pak Cha yang bakal beresin semua kekacauan gue. Harus sebanyak apa lagi kekacauan yang gue buat biar mereka mau dateng ngehampirin gue? Apa gue nyoba pake narkoba aja ya? Siapa tau mereka bakal langsung merduliin gue" ujar Mingyu sekenanya yang gini pandangannya telah beralih keatas langit -langit ruang olahraga diatasnya. Mendengar penuturan Mingyu, Yugyeom sontak saja memberikan pukulan keras pada jidat lebar Mingyu.

"NGOMONG TUH PAKE OTAK JUGA JANGAN ASAL NYEBLAK GOBLOK! LAMA -LAMA HABIS JUGA INI KESABARAN GUE. Gue tau lo sedesprete itu pingin dapet perhatian orang tua lo, tapi inget cara setiap orang tua itu beda -beda untuk nyampein kasih sayang mereka, orang tua lo berpikir dengan memberikan lo kehidupan yang berkecukupan itu udah bisa ngejamin kebahagiaan lo. Mereka disana juga lagi bekerja keras buat masa depan lo Gyu, bukan santai -santai. Ya walau konsekuensinya mereka harus melewatkan semua perkebangan lo selama ini, lo harusnya bisa ngertiin sudut pandang itu, jangan liat dari sudut pandang lo aja. Disini bukan maksud gue bela ortu lo, ngga, gue cuma ngga mau lo sampe salah langkah dan juga gue ngga membenarkan apa yang ortu lo lakuin juga, harusnya mereka bisa ngeluangin waktu buat lo."

"Kita sebagai anak cuma bisa ngelakuin yang terbaik untuk membalas budi semua yang orang tua kita berikan Gyu, jadi jangan pernah berpikir untuk make narkoba ataupun hal buruk yang berujung ngerugiin lo dan ngecewain orang yang sayang sama lo ya Gyu" setelah nasehat panjang itu Yugyeom kini mengusap -usap pucuk kepala Mingyu, hal seperti ini sudah biasa mereka lakukan karena keduanya memang bersahabat sejak kecil dan ditambah lagi Yugyeom terlalu biasa memanjakan Mingyu.

"Hm, makasih Gyeom. Setidaknya gue masih punya lo, ehe" dan dengan manjanya si berandalan sekolah ini menyerusukkan wajahnya diperpotongan Yugyeom, memang semanis itu bromance diantara keduanya.