SECRET ^MarkHyuck^

part 4

Haechan menunggu pamannya yang akrab dipanggil uncle doyoung.

Biasanya haechan tak perlu menunggu unclenya selama ini.

Drrt drrt

Ponsel haechan berdering.
Dilayarnya tertera nama uncle doyoung.

"Halo!"

"Iya uncle?"

"Chan, uncle gak bisa jemput kamu. Uncle lagi ada keperluan bisnis 5 hari di luar kota".

"Mmm baiklah". Sambungan terputus.

Bagaimana haechan akan pulang sekarang? Sedangkan jarak rumahnya dari sekolah cukup jauh.

Haechan menangkap keberadaan seseorang yang sedang menaiki motornya. Namun belum ia nyalakan.

"Mark!" Mark menoleh pada sumber suara.

"Mark, anterin gue ya". Haechan memasang wajah imut.

"Emang mana ortu Lo?".

"Gak ada".kan ortunya haechan ang gak ada:(

"Naik".

"Hah?" Haechan cukup terkejut beberapa saat. Namun langsung menaiki motor Mark.

"Udah?"

"Udah kok". Haechan senang sekali. Sepertinya Mark mulai sedikit menerimanya. Walau hanya sebatas teman.

Mark melajukan motornya.

Haechan menunjukkan pada Mark letak rumahnya.

Selama perjalanan tak ada yang membuka suara.

"Mark". Hingga akhirnya haechan membuka pembicaraan.

"Hm?" Hanya itu. Tapi haechan bahagia.

"Gue laper". Namun tak ada tanggapan dari Mark. Hingga akhirnya mereka sampai di cafe chiminjung.

"Kenapa Lo bawa gue kesini? Ini kan bukan rumah gue."

"Katanya laper?" Haechan tak menanggapi Mark.

Haechan memasuki cafe itu dengan takjub. Cafe nya besar dan megah.

Warnanya seperti kayu. Sangat elegant.

"Woaah".

"Gak usah segitunya kali". Tegur Mark.

"Cafenya bagus banget. Tapi.. gue gak punya uang lho Mark"

"Gak papa, ini cafenya keluarga gue".

"Apa?!"

"Udah ayo masuk". Haechan tak menyangka dengan kekayaan yang dimiliki Mark.

Haechan juga terkejut dengan perubahan sifat Mark.

Di dalam, Mark disambut oleh beberapa pelayan. Mereka sepertinya sangat akrab dengan Mark.

"Silahkan duduk". Ucap seorang pelayan ramah pada haechan dan Mark.

Kini haechan dan Mark duduk berhadapan.

Haechan tak henti-hentinya menatap wajah Mark. Mata hitam, gigi mungil berderet rapi, dan bibir tipisnya yang mempesona.

"Mau pesen apa Chan?" Tanya Mark.

                           
                 TBC.
Jangan lupa pencet yang dipojokan.