part 2

488 30 0
                                        

"Diem!". Haechan tak peduli jika Mark marah. Haechan sadar jika dia salah, namun hal itu malah membuat Haechan lebih gila untuk memperjuangkan Mark.

"Iya, Lo pindahan darimana?". Tanya Haechan lagi. Tak peduli jika Mark sudah kehabisan kesabaran.

"Diem!". Kali ini Mark menatap kedua iris mata Haechan lekat.

Haechan dibuat ciut Dengan tatapan Mark.

"M- maaf". Haechan menunduk. Haechan takut, jika Mark menatapnya seperti itu.

Sama seperti tatapan 13 tahun lalu. Saat umurnya masih 5 tahun.

Mark berdecih, lalu berdiri.

"Pak! Izin ke toilet". Pak Leon mengangguk sebagai jawaban.

Mark melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Pak! Saya izin". Pak Leon mengernyitkan dahinya.

"Izin kemana?". Tanya pak Leon.

"Ke toilet lah pak!".

"Silahkan". Haechan langsung keluar kelas dan menemukan Mark yang tak jauh beberapa langkah didepannya.

Haechan segera menyusul Mark.

"Mark!". Yang dipanggil tetap melangkah kedepan. Seolah dia tuli.

Ketika haechan sudah berada tepat di samping Mark, haechan langsung merangkul tangan Mark.

Mark menatap tangannya, dan langsung melepas rangkulan haechan dengan kasar.

Haechan mendengus.

"Mark, gu- gue, suka sama Lo". Wajah haechan menunduk. Tak ingin Mark melihat pipinya yang sudah merah seperti kepiting rebus.

"Gue ngga". Jawab Mark seadanya.

"Apanya?". Heran haechan. Maklum jika haechan tak mengerti. Ia tidak pernah terlibat percakapan pendek.

"Mikir". Setelah itu, Mark memutuskan untuk meninggalkan haechan.

Haechan pun memilih kembali ke kelas.

Saat sampai dikelas, haechan duduk dibangku kosong sebelah Lucas.

Lucas adalah sahabat haechan dari masih kecil. Lucas terkenal pintar.

Katanya, menurut rumor rumor yang beredar,waktu Lucas lahir, otak ibunya yang pandai pindah ke Lucas.

Karena setelah Lucas lahir, ibunya menjadi orang gila. Dan tak lama kemudian ibu Lucas meninggal.

"Haechan! Pindah ke tempat dudukmu". Tegur pak Leon.

"Iya, kalo Mark udah balik". Haechan berkata pelan, sehingga di telinga pak Leon terdengar seperti ahsbbzk.

"Apa katamu?".

"Saya lagi mau belajar sama Lucas, jarang jarang dong murid kaya saya belajar serius". Haechan termasuk kategori orang bodoh di kelasnya.

Nilai bahasa Indonesianya saja dibawah 40. Jikalau pun nilainya tinggi pasti dapat contekan dari Lucas.

"Baiklah". Pak Leon tau alasan haechan sebenarnya hanya sebuah kebohongan yang sering didengar olehnya, dan guru guru lain.

"Ada apa?" Tanya Lucas ketika pak Leon kembali mengajar.

"Gue... Suka-"

"Suka sama gue?!" Potong Lucas.

"Tapi sorry Chan, gue udah punya jungwoo".

"Nggak lah! Gue suka sama Mark". Lucas mengerjapkan matanya berkali kali.

"Lo yakin, suka sama dia?". Tanya Lucas.

"Iya!". Jawab Haechan dengan semangat 45.

"Gini, gue kan punya temen di Canada,kemarin dia bilang Mark bakalan pindah kesini. Menurut rumor yang ada di sana, Mark tuh orangnya dingin,banget malah. Kaya patung hidup
.Jadi, gue tanya sekali lagi Lo beneran suka sama dia?".

"Iya!". Haechan masih tetap.dengan semangatnya.

"Lo harus berjuang keras".

"Maksud Lo?".

"Chan, Mark waktu sekolah di Canada, dia tuh susah ditaklukin. Tapi ya, terserah Lo. Yang mau berjuang kan Lo".

"Tentu, tapi ya waktu gue bilang tadi sama Mark kalo gue suka sama dia, dia bilang kalo dia nggak. Pas gue tanya maksudnya apa,dia malah nyuruh gue mikir".

Lucas terkejut dengan perkataan haechan. Waktu gue bilang suka sama dia.

"Dia berarti nolak Lo! Lagian pertemuan pertama langsung nyatain cinta".

"Ya terus gue harus gimana?!". Haechan mulai lelah berbicara dengan Lucas.

"PDKT".

"Hah? KRT?".

"PDKT bodoh!".

"PDKT itu, pendekatan".

"Itu doang? Gak ngebantu Lo". Haechan berdiri dan langsung menuju tempat duduknya.

Untuk apa lagi, kalau bukan tidur. Sepertinya perjuangan kali ini lebih berat.

Tak lama, Mark datang dan duduk di samping haechan.

Matanya menangkap keberadaan haechan yang tertidur.

"Haechan"

       
                     TBC.
Jgn lupa klik yang ada di pojok bawah.

SECRET ^MarkHyuck^Where stories live. Discover now