Di dalam labolatorium khusus yang saat ini mereka tempati, terdapat kelas campuran yang harus mereka ikuti dalam setiap satu minggu tiga kali. Di mana mahasiswa kedokteran forensik dan investigasi kriminal disatukan untuk membentuk satu tim dan memecahkan satu kasus yang diberikan. Para calon dokter forensik akan diberikan satu mayat dan yang satunya akan memulai investigasi, sehingga keduanya akan mendapat pekerjaan yang dinamakan 'Detective Forensic'.

Selagi Prof. Fang menjelaskan, Hwang Seokjin yang sedari tadi diam, mendengarkan juga mencatatat beberapa hal penting di dalam buku catatan, mendadak terkesiap saat seseorang tepat di belakangnya memberikan secarik kertas dengan nama miliknya di depannya. Lelaki berusia dua puluh satu tahun tersebut menerimanya dan membawa kertas tersebut ke atas buku.

Saat Seokjin menerima sambil membenarkan kaca mata tebalnya. Anak lain yang berada di sekitar memperhatikan si Hwang ini, sambil diam-diam berbisik. Seokjin yang selalu tidak peduli dengan apa yang ada di sekitar, lantas dengan segera membuka kertas tersebut—yang sialannya, tiba-tiba mengeluarkan ledakan kecil dengan api yang langsung membakar bukunya yang berada tepat di bawah ketika api menyambar.

Si Hwang yang terkejut bukan main, bahkan hampir terjengkang ke belakang. Beberapa orang yang ada di sekitarnya juga sama terkejutnya, kendati beberapa orang yang lainnya tertawa karena menurut mereka hal tersebut sungguh konyol. Ini bukan yang pertama kalinya Seokjin mendapatkan perilaku seperti ini. Namun, seperti tak peduli dengan keadaan sekitar, dia dengan cepat berdiri dan meninggalkan tempat duduknya untuk berjalan ke depan.

"Hwang Seokjin?!"

Lelaki yang berjalan sambil sedikit berbungkuk tersebut mengabaikan panggilan Prof. Fang, dan langsung saja menyambar gelas tinggi milik Prof. Fang yang disediakan di atas meja, untuk selanjutnya Seokjin siramkan pada meja miliknya agar api di sana padam.

"Zat pengoksida kuat dapat menyebabkan pembakaran spontan karena bersentuhan bahan organik," gumamnya sambil meletakkan gelas tersebut di atas meja dan memilih untuk berkeliling. Mencoba menemukan siapa kali ini yang mengganggunya.

"Hwang Seokjin! Kembali ke tempatmu."

Namun, sekali lagi Seokjin tak pernah peduli dengan keadaan sekitar. Ia memacu langkahnya sedikit tersendat dan membungkuk, mengerjapkan mata dengan gerakan berulang kali menggaruk sisi dahi yang ditumbuhi anak rambut.

Dan begitu tungkai berhenti di salah satu meja seorang anak lelaki lainnya, Seokjin —tanpa melihat pada matanya, langsung saja tahu kalau dia yang melakukkannya lantaran bau yang tercium di sekitar. "Kau memberikanku kertas yang bercampur hidrogen peroksida," katanya. "Jika kau kurangi peroksidanya, kau bisa benar-benar membakarku."

Seseorang yang dituduhkan sebagai pelaku tersebut tak menanggapinya selain tersenyum miring. Namun, saat Seokjin hendak berbalik dan meninggalkan meja pria itu, dia kemudian dengan cepat kembali lagi dan menunjuk lelaki itu (masih dengan tak menatap matanya), sambil bergumam, "Selain itu, berhenti menggangguku."

Setelah Seokjin kembali pada mejanya dan membersihkan meja tersebut seperti tak terjadi apa pun sebelumnya, Prof. Fang yang masih berdiri di depan hanya bisa mengembuskan napas berat sembari memijat dahi, lantaran merasa lelah bercampur kesal. Tetapi juga menegur atau memberikannya sanksi bukanlah pilihan yang baik, lantaran tak mengubah apa pun dari Hwang Seokjin. Jadi, mengakhiri kelas hari itu sambil memberikan daftar grup eksperimen yang akan mulai melakukan aktifitasnya minggu depan, Prof. Fang langsung saja meninggalkan laboratorium.

Satu persatu orang mulai meninggalkan laboratorium, dan meninggalkan Seokjin yang masih berkutat dengan buku catatannya yang sebagian sudah terbakar. Lantas tak lama kemudian, seseorang yang sejak tadi mengamati Seokjin akhirnya mendekat dan memberikan tumpukan kertas kasus dan nama keduanya yang tercatat di depan.

[M] OUT OF BREATH | ON HOLD Where stories live. Discover now