Lucky (final)

973 21 3
                                    

Dorm mate Chap 6 Final Gin Lucky

 LUCKY (JASON MRAZ)

I'm lucky I'm in love with my best friend

Lucky to have been where I have been

Lucky to be coming home again

 

 

Gin menatap Min yang sedari tadi membeku setelah dia menciumnya, yah siapa yang tidak?

Tinggal bersama selama satu atap dan sama sekali tidak mengira Gin tahu Min adalah perempuan, persepsi dan semua yang ada di kepalanya pasti terbalik 180 derajat, Gin menggigit bibirnya, walaupun tadi dia merasa senang tapi sekarang dia merasa bersalah

Bagaimana kalau Min tidak punya perasaan apapun padanya?

Bagaimana kalau Min sekarang menganggap dia orang gila?

Bagaimana kalau Min sekarang tidak mau lagi dekat dengannya, walaupun sebagai teman?

Gin sudah bersiap untuk memohon ampunan pada Min ketika Min yang membatu mulai bergerak

Dia mengambil nafas, wajahnya pelan-pelan memerah seperti strobery baru kali ini Gin melihatnya begitu, pelan-pelan rasa bersalah Gin menghilang

“uuuhhh, se sejak kapan?”

“sejak kapan aku suka sama kamu?”

“eeh..” Minoru menggelengkan kepala, wajahnya semakin mirip strobery sekarang, siap untuk digigit

“maksudnya  se ssejak kapan kamu tahu kalau aku..?”

“perempuan?” Min mengangguk

“sejak kamu pingsan waktu gempa beberapa bulan yang lalu, waktu aku gendong kamu aku ngerasa ada....” sekarang giliran Gin yang wajahnya memerah “trus aku lihat ada.... dilemari baju kamu” suaranya semakin mengecil setiap kata-kata

Min mengingat tumpukan baju dalamnya di lemari

“jadi itu yang membuat kamu tiba-tiba gak pernah lagi keluar sambil topless” komentar Min

Sekarang mereka berdua terdiam sambil menutupi wajah masing-masing karena malu, sisa pie strobery buatan Min pun terlupakan

Min yang lebih dulu bicara

“sepertinya aku harus keluar dari asrama ini”

Gin kaget mendengarnya, wajahnya yang merah seketika menjadi putih

“kamu benci aku?”

Min menggeleng keras-keras, kebingungan ketika dilihatnya mata Gin mulai berkaca-kaca

“bukan begitu maksudnya, gak baik kan dua orang cowok cewek yang saling suka tinggal satu atap”

Gin mengangguk, walau masih cemberut, tetapi ketika semua kata-kata Min meresap di otaknya wajahnya kembali memerah secepat Roler coaster

“kamu juga suka padaku?”

Min mengangguk

“ssejak kkapan?” tanya Gin malu-malu

“sejak awal, selalu” jawab Min sambil tersenyum

Kata-kata itu bagi Gin terdengar lebih merdu dibandingkan ketika para juri mengumumkan kemenangannya beberapa jam yang lalu.

DormmateWhere stories live. Discover now