snow powder (konayuki)

988 24 3
                                    

Dormmate Chap 3 Minoru

(Konayuki)

Konayuki mau kisetsu wa itsumo surechigai

Hitogomi ni magiretemo onaji sora miteru noni

Kaze ni fukarete nita youni kogoreru noni

boku wa kimi no subete nado shittewa inai darou

soredemo ichiokunin kara kimi wo mitsuketayo

konkyo wa naikedo honki de omotterunda

Season of snow powder always come 

Although we are mixed up with a mass of people

we are looking on the same sky

Blown by the wind, and we are chilled by it

I may not know everything about you

Nevertheless, I've found you among 100 million of 

people

There's no proof but I'm very serious of it

(Konayuki, Remioromen)

Suara bising dari berbagai macam jenis suara suara palu dan gergaji, suara music, suara orang berteriak, suara orang bernyanyi sampai suara hujan, semuanya berkumpul diudara didalam aula fakultas seni jurusan music hari itu, sebulan lagi atau lebih tepatnya tiga minggu empat hari lagi akan diadakan pagelaran drama musical, dan Min menjadi salah satu anggota kelompok music yang memainkan gitar sedang berlatih untuk menyesuaikan irama dan suara gitarnya dengan suara alat music lainnya yang dimainkan oleh teman sekelompoknya.

Tidak akan berhasil, pikir Min suara diaula terlalu berbaur dan membuatnya sulit berkonsentrasi, sebenarnya dia sangat senang ketika terpilih menjadi salah satu siswa yang akan tampil di pagelaran musical kampusnya, ini adalah kesempatan pertamanya untuk tampil di atas panggung, walaupun Min bisa dibilang sebagai penulis lagu yang bagus karena beberapa penyanyi pernah membawakan hasil lagu ciptaannya, tapi dia masih belum puas, lagu ciptaanya bukanlah lagu yang sangat popular dan dia ingin sekali tampil di atas panggung seperti Gin, yah seperti Gin.

Min sangat menyukai penampilan Gin diatas panggung, baginya Gin tampak bersinar, dan bagi Min tak ada orang lain yang bersinar selain Gin dimatanya.

Sejak kapan dia merasa seperti ini? Min bingung sendiri sejak kapan dia berpikir seperti itu? Jari jarinya berhenti ketika membayangkan kejadian yang mana yang membuatnya berfikir kalau Gin bersinar, satu-satunya orang yang bersinar.

Tapi pikirannya belum berhasil menemukan alasan yang dia cari ketika tiba-tiba saja panggung yang berada dibawah kakinya bergetar, atap yang berada di atas kepalanya runtuh, dan semuanya menjadi gelap.

Walaupun tubuhnya tidak bergerak dan matanya tidak bisa dia buka, tapi Min sadar, dia tahu kalau gurunya dan salah satu temannya yang bernama Mark yang kebetulan sedang berbicara dengan gurunya diluar aula hanya merekalah yang tidak terkena runtuhan atap gedung  ketika gempa

“bagaimana dengan petugas kesehatan?” Minoru mendengarkan kata-kata gurunya yang bertanya pada seseorang

“beberapa sedang memeriksa luka-luka korban lainya, sepertinya tidak ada yang parah”

DormmateWhere stories live. Discover now