"Anieyo."

"Eiy jujur saja Jim, hyung tau kau bohong."

"Aku tidak bohong. Hyung jangan sok tau."

"Kalau begitu tatap mataku?"

"Aku tidak mau."

"Lihat kau bahkan tidak mau menatap mataku. Akui saja kau bohong."

"Baik aku mengaku. Hyung benar aku mengencani mereka karena tidak mau melihat mereka kecewa, mereka sudah melihatkan perasaan mereka sscara terang-terangan."

"Mereka akan lebih kecewa karena kau mengakhiri hubungan tanpa alasan yang jelas."

"Mau bagaimana lagi hyung. Aku sudah mencoba menjalani hubungan dengan harapan aku bisa menyukai mereka juga tapi ternyata tidak bisa, karena itulah aku memilih mengakhiri hubungan."

"Mungkinkah..." Hoseok menyipitkan matanya.

"Selama ini kau menyukai gadis lain tapi gadis itu tidak menyukaimu."

"Hyung aku tidak salah dengar? Selama ini tidak ada perempuan yang tidak menyukaiku," Jimin tertawa.

"Wah lihat dirimu sangat percaya diri. Coba pikirkan lagi, Apa kau yakin dengan ucapanmu?"

Jimin terdiam tiba-tiba ia teringat Hana.

"Mungkin ada seseorang."

"Benarkah siapa dia? Siapa dia aku sangat penasaran. Aku pernah beretemu dengannya?"

"Tidak."

"Aku sangat penasaran dengan orang itu. Yang pasti aku salut padanya bisa tidak tertarik pada pria manis sejuta pesona sepertimu, yang membuat banyak wanita jatuh hati."

"Dia orang yang..." Jimin teringat segala hal tentang sahabatnya itu.

"Yang apa?"

"Pokoknya dia orang yang berbeda..."

"Aah hyung aku jadi malu, kau memujimu seperti itu kau terlalu berlebihan hyung."

"Lihat dirimu. Jangan membuatku menyesal mengatakan itu."

***

Hana dan Sohee sampai di apartemen setelah seharian mereka jalan-jalan, sebenarnya tempat tinggal Hana bukan apartemen lebih tepatnya rumah atap.

"Dah..."

Mereka melambaikan tangan pada Siwoo.

"Aku juga akan pulang," ucap Sohee.

"Ya kau bilang akan tidur disini..."
Hana menahan tangan.

"Kau sudah janji, kenapa tiba-tiba kau ingin pulang? Kau marah padaku?"

"Eoh aku marah, kau tau aku sangat ingin bertemu Jimin..." Sohee menatap Hana.

"Aku tidak akan marah lagi jika kau mau berjanji satu hal."

"Janji apa?"

"Kaukan bekerja di BigHit. Untuk menebus kesalahanmu hari ini kau harus pertemukan aku dengan Jimin atau member Bangtan yang lain."

"Yak Han Sohee aku bahkan belum tau dimana penempatanku."

"Aku akan terus berdoa semoga kau ditempatkan sebagai staff BTS."

FILTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang