06. Who?

3.6K 375 32
                                    

Xiao Zhan dan Wangji berjalan sambil mendorong kereta bayi, yang berisikan Xiao Yi Xian. Mereka berjalan dari rumah menggunakan kaki, mereka berdua hanya pergi ke taman bermain dekat rumah. Tidak jauh-jauh. Wangji kemudian mengalihkan pandangannya kepada Xiao Zhan. Terlihat dari raut wajah pemuda 27 tahun yang masih sangat muda di usianya, terlihat lelah.

"Kau lelah?" Tanya Wangji menghentikan langkahnya juga mendorong kereta bayi.

"Hn, sedikit lelah" ujar Xiao Zhan. Ia duduk di bangku taman yang tak jauh dari tempat mereka berada.

"Baiklah kau tunggu di sini, hn? Aku akan membeli air minum untuk mu" ujarnya, ia kemudian pergi dari hadapan Xiao Zhan.

Xiao Zhan tersenyum melihat si bayi masih tertidur lelap di dalam kereta bayi itu. Pemuda itu menaruh tangan nya di atas pipi gembul itu, dan mengusap nya pelan. Sesekali ia terkekeh kecil saat melihat si bayi menyingkirkan tangannya.

Dari kejauhan seorang pemuda tampan melihat hal itu. Matanya menyorot tepat kepada Xiao Zhan. Langkah nya pasti dengan senyum yang mengembang. Pemuda itu tidak berubah. Ia masih sangat manis seperti dulu.

"Xiao Zhan?"

Xiao Zhan mengadahkan kepalanya sedikit terkaget.

"Wangji? Kau membuat ku sedikit terkejut" kekeh nya. Wangji mendudukkan diri di samping Xiao Zhan. Ia memberikan air minum yang ia janjikan untuk ia berikan kepada Xiao Zhan. Xiao Zhan menerima lalu meminum minuman tersebut.

"Ahh....segar sekali. Terimakasih" Xiao Zhan melirik sekilas Wangji lalu tersenyum jahil,"ini. Minumlah" ujarnya memberikan botol yang sudah abis isi nya itu kepada Wangji.

Wangji yang memang masih fokus kepada Si bayi, mengambil begitu saja. Ketika ia ingin meneguk, isi dari dalam botol itu sudah habis! Ia mengeram menatap Xiao Zhan yang tertawa sambil memegang perutnya.
Tak pernah tau dirinya, jika lelaki ini begitu jahil seperti ini.

"ZHAN-GE!!!" Kesalnya, lalu melempar botol minuman itu ke tong sampah.

"Ahahahahah, ha-ha-ha....." Tawa Zhan berhenti saat melihat sesosok lain di belakang Wangji. Ia kaku di tempat, Wangji yang melihat tingkah Xiao Zhan tadi terdiam kemudian ia melihat ke belakang.

Wangji mengerutkan kening tak kenal siapa pria yang berada di belakang nys saat ini. Lalu berbalik kepada Xiao Zhan yang sudah memainkan tangannya. Ia meremat tangan itu kasar, gugup dan campur aduk. Sorot matanya resah saat itu juga.

"Xiao Zhan..." Panggil pria tersebut.

"Ma-mau apa kau kemari?" Tanya Xiao Zhan sedikit takut. Wangji menaikan alisnya tidak mengerti.

"Zhan-ge, dia siapa?" Tanya Wangji berbisik.

"Pa-papa ku"

Pria paruh baya itu mendekat ke arah Xiao Zhan. Di matanya tidak ada kemarahan atau yang lain. Hanya ada rasa rindu kepada anaknya yang paling ia rindukan. Tersemat rasa menyesal saat mengingat kejadian yang pernah terjadi dulu.

"Xiao Zhan...maafkan papa" ujarnya berjongkok di depan Xiao Zhan.

"Pa...jangan seperti ini" Xiao Zhan tidak marah kepada keluarganya. Hanya saja Xiao Zhan sedikit kecewa. Ayah dan ibu pernah mengusir Xiao Zhan dari rumah. Hanya karena dirinya yang berbeda.

"Maafkan papa Xiao Zhan... kembalilah. Mama mu..." Ucapan Tuan Xiao terhenti saat matanya menatap Wangji.

"Mama kenapa?" Tanya Xiao Zhan.

"Mama mu meninggal Xiao Zhan.... Papa,..papa minta maaf, ibu mu juga minta maaf Xiao Zhan. Sayang kembalilah ke rumah. Bawa Yibo kesana papa tidak akan melarang mu lagi" ujarnya. Ia benar-benar merindukan sang putra.

[BL] Thank you For Goodbye [✓]Where stories live. Discover now